Alasan Resistensi Antibiotik Disebut Silent Pandemic
“Resistensi antibiotik menyebabkan pengobatan menggunakan antibiotik menjadi tidak lagi optimal. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan angka kematian yang tinggi.”
Halodoc, Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan bahwa resistensi antibiotik akibat mikroba atau antimicrobial resistance (AMR) disebut sebagai silent pandemic. Hal ini dikarenakan angka kematian yang semakin tinggi karena penyakit tak lagi bisa diobati dengan antibiotik.
Resistensi antibiotik bisa terjadi akibat penggunaan obat-obatan khususnya antibiotik tidak sesuai dengan dosis dan protokol pengobatan yang dilakukan sembarangan. Untuk itu, simak lebih banyak mengenai langkah pencegahan agar terhindar dari kondisi ini.
Resistensi Antibiotik Sebagai Silent Pandemic
Antibiotik adalah salah satu jenis obat yang bisa diresepkan dokter untuk mengatasi gangguan kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri dan mencegah bakteri menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Namun, penggunaan antibiotik harus dilakukan sesuai dengan saran dan anjuran dokter. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan untuk menangani penyakit tertentu. Jika digunakan dengan tidak tepat, antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik adalah kondisi saat antibiotik sudah tidak dapat lagi mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Hal ini membuat infeksi yang dialami akan semakin parah sehingga keluhan kesehatan yang dialami tidak akan membaik.
dr. Dante mengatakan kondisi ini bisa menjadi silent pandemic karena menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi. Pada pertemuan Side Event AMR dalam rangkaian G20, beliau mengatakan terdapat 1,2 juta kematian yang terjadi akibat antibiotik tidak lagi mampu mengatasi infeksi tertentu.
Lalu, bagaimana resistensi antibiotik dapat menjadi silent pandemic? Resistensi antibiotik bukan berarti tubuh yang kebal terhadap pengobatan antibiotik. Namun, bakteri yang terdapat dalam tubuh menjadi kebal terhadap penggunaan antibiotik. Oleh karena itu, pengobatan yang dilakukan pun jadi tidak efektif lagi.
Jika infeksi bakteri yang dialami tidak diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan gejala yang lebih buruk. Pengidapnya pun akan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Bahkan kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi yang berisiko meningkatkan kematian.
Begini Proses Bakteri dalam Melawan Antibiotik
Antibiotik bertugas untuk melawan bakteri dan kuman yang menginfeksi tubuh. Namun, bakteri dan kuman dapat menemukan cara baru sebagai strategi untuk bertahan hidup di dalam tubuh. Proses inilah yang dikenal sebagai resistensi antibiotik.
Berikut beberapa cara bakteri bertahan dari pengobatan dengan antibiotik, yaitu:
- Bakteri membentuk sel baru dalam tubuh untuk menjadi sasaran pengobatan antibiotik.
- Bakteri dan kuman memiliki enzim yang merupakan protein pemecah obat untuk menghindari antibiotik.
- Bakteri dapat membatasi jumlah akses masuknya antibiotik ke dalam tubuh.
- Bakteri dapat mengubah target antibiotik sehingga obat ini tidak terlalu efektif untuk membunuh kuman dan bakteri.
Nah, untungnya masih ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai langkah mencegah resistensi terhadap obat antibiotik, seperti:
- Menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran dan dosis yang disarankan oleh dokter.
- Tidak mengonsumsi antibiotik tanpa anjuran dari dokter atau tim medis.
- Tidak membagikan antibiotik pada orang lain.
- Tidak menggunakan antibiotik yang tersisa dari pengobatan sebelumnya.
- Cegah infeksi bakteri dengan menjaga kebersihan lingkungan, rajin mencuci tangan, dan lakukan vaksinasi sesuai dengan jadwalnya.
- Pastikan kamu mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih dan sehat.
Itulah berbagai hal yang bisa kamu ketahui mengenai resistensi antibiotik. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dan saran dokter. Kamu bisa memenuhi kebutuhan medis yang kamu perlukan dengan resep dokter menggunakan Halodoc.
Caranya download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play. Kebutuhan medis yang kamu butuhkan akan langsung diantar ke tempat kamu!
Referensi: