Alasan Pengidap Gagal Ginjal Berisiko Lebih Besar Terserang Peritonitis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 September 2023

“Pengidap gagal ginjal berisiko tinggi mengalami peritonitis akibat perawatan dialisis yang mereka jalani. Namun, menjaga kebersihan selama perawatan tersebut berlangsung bisa mencegah peradangan lapisan perut ini.”

Alasan Pengidap Gagal Ginjal Berisiko Lebih Besar Terserang PeritonitisAlasan Pengidap Gagal Ginjal Berisiko Lebih Besar Terserang Peritonitis

Halodoc, Jakarta – Gagal ginjal merupakan penyakit serius yang perlu kamu waspadai. Pasalnya, bukan hanya bisa menyebabkan ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dalam tubuh, penyakit tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti peritonitis.

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum atau lapisan tipis dalam tubuh yang berfungsi untuk melindungi organ di perut. Nah, pengidap gagal ginjal berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan tersebut.

Alasan Pengidap Gagal Ginjal Berisiko Tinggi Mengalami Peritonitis

Berdasarkan penyebabnya, kondisi ini terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu peritonitis primer dan sekunder. Peritonitis primer terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur langsung pada peritoneum. 

Selain itu, ada juga peritonitis sekunder yang terjadi akibat adanya robekan atau sobekan pada saluran pencernaan.

Jenis sekunder rentan terjadi akibat cedera pada perut, radang usus buntu, operasi pada rongga perut, dan peradangan pada pankreas.

Nah biasanya, pengidap gagal ginjal berisiko mengalami peritonitis primer. Hal itu karena pengidap penyakit tersebut biasanya perlu menjalani pengobatan yang bernama dialisis peritoneal. 

Perawatan ini membantu membuang produk limbah dari darah ketika ginjal kesulitan melakukan tugasnya sendiri.

Namun, prosedurnya yang melibatkan proses memasukkan cairan ke dalam rongga perut memungkinkan terjadi infeksi bila kebersihan tidak terjaga.

Itulah mengapa pengidap gagal ginjal perlu menjaga kebersihan sebelum, selama dan setelah perawatan dialisis.

Berikut langkah-langkah yang bisa membantu mengurangi risiko infeksi berikut:

  • Mencuci tangan sebelum perawatan.
  • Memakai masker selama dialisis.
  • Mengoleskan krim antibiotik ke tempat kateter sesuai petunjuk dokter.

Selain gagal ginjal, Inilah 6 Penyebab dan Faktor Terjadinya Peritonitis yang juga perlu kamu waspadai.

Waspadai Gejala Peritonitis

Berikut ini beberapa gejala peritonitis yang perlu kamu waspadai:

  • Rasa nyeri pada perut, terutama ketika bergerak atau kamu pegang.
  • Perut kembung atau terasa penuh.
  • Mual dan muntah.
  • Demam dan menggigil.
  • Cairan ketika buang air kecil relatif sedikit.
  • Diare.
  • Selalu merasa haus.
  • Tidak nafsu makan.
  • Tidak bisa buang air besar atau gas.
  • Merasa lelah.

Pada pengidap gagal ginjal yang menjalani dialisis peritoneal, gejalanya mungkin juga termasuk:

  • Cairan dialisis keruh.
  • Terdapat flek atau gumpalan putih, yang disebut fibrin, dalam cairan dialisis.

Untuk memastikan apakah kamu mengalami penyakit ini atau tidak, Ketahui Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Peritonitis di artikel tersebut.

Apakah Peradangan Ini Berbahaya?

Masalah kesehatan ini dapat mengancam jiwa dan dapat menyebabkan komplikasi serius, bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.

Peradangan ini juga dapat menyebabkan sepsis, suatu kondisi yang mengancam jiwa yang terjadi akibat reaksi tubuh terhadap infeksi.

Itulah mengapa bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, segera cari bantuan medis.

Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami dan minta saran kesehatan.

Pengobatan untuk Peritonitis

Orang dengan peritonitis mungkin harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Perawatan untuk infeksi bakteri biasanya mencakup antibiotik yang akan dokter berikan melalui suntikan intravena (IV) ke dalam pembuluh darah. 

Perawatan suportif lainnya, seperti cairan IV dan obat-obatan untuk menjaga tekanan darah juga diberikan, terutama jika terjadi sepsis.

Gejala sepsis dapat berupa tekanan darah rendah, detak jantung cepat, demam, atau kesulitan bernapas, sehingga pengobatan lain mungkin juga diperlukan.

Bila kamu juga mengidap gagal ginjal, dokter mungkin menyarankan agar kamu menerima dialisis dengan metode lain.

Kamu mungkin memerlukan dialisis jenis lain ini selama beberapa hari sementara tubuh kamu pulih dari infeksi. 

Namun, bila peradangan peritoneum yang kamu alami tidak kunjung membaik atau kambuh lagi, kamu mungkin perlu berhenti menjalani dialisis peritoneal sepenuhnya dan beralih ke jenis dialisis lain.

Itulah penjelasan mengapa pengidap gagal ginjal berisiko tinggi mengalami peritonitis.

Yuk, jangan lupa download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2023. Complications of Peritoneal Dialysis and Peritonitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Peritonitis.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2023. Peritonitis.