Alasan Olahraga Berat Perlu Dihindari Bumil
Halodoc, Jakarta - Meski hamil bukanlah alasan untuk tidak olahraga, bukan berarti ibu hamil boleh berolahraga berat. Olahraga berat perlu dihindari ibu hamil, karena tentunya dapat membahayakan kandungan. Kalau dilakukan pada trimester pertama, dapat meningkatkan risiko keguguran karena kandungan masih rentan.
Sementara jika olahraga berat dilakukan ibu hamil di trimester dua hingga tiga, bisa berisiko memicu kontraksi dini. Jadi, penting untuk melakukan jenis, durasi, dan intensitas olahraga yang tepat ketika sedang hamil. Sebab, jika dilakukan dengan tepat, olahraga saat hamil justru sangat bermanfaat, terutama untuk mempersiapkan persalinan yang lancar.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Olahraga
Olahraga Apa yang Tepat untuk Bumil?
Tidak semua jenis olahraga boleh dilakukan oleh bumil (singkatan untuk ibu hamil). Satu jenis olahraga bisa saja cocok untuk satu bumil, tetapi tidak cocok untuk bumil yang lain. Jadi, sebaiknya sebelum memilih jenis olahraga, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu.
Bumil bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kandungan kapan dan di mana saja, soal jenis olahraga seperti apa yang cocok dilakukan sesuai kondisi kesehatan bumil. Dokter biasanya akan merekomendasikan jenis olahraga yang aman, tetapi bumil juga perlu tetap berhati-hati ketika melakukannya.
Jika merasakan ada gejala aneh pada tubuh, atau sudah lelah, segera hentikan kegiatan olahraga dan beristirahat. Kalau merasakan gejala yang bertambah parah, seperti sakit perut, kontraksi, atau sesak napas, segera pergi ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Lakukan 3 Tips Olahraga Ini agar Tidak Cedera
Nah, meski jenis olahraga yang paling tepat perlu dibicarakan ke dokter, berikut beberapa olahraga yang tergolong aman dilakukan oleh bumil:
1.Jalan Santai
Tak hanya aman, jalan santai juga merupakan olahraga yang murah meriah dan bisa dilakukan di mana saja. Manfaat olahraga ini bagi bumil adalah melancarkan peredaran darah, meningkatkan fungsi jantung, dan membuat bumil selalu bugar. Jalan santai juga merupakan olahraga yang bisa dilakukan bumil dari trimester pertama hingga menjelang persalinan.
Durasi jalan santai untuk bumil yang disarankan adalah 30 menit per harinya. Pastikan rute jalan santai tidak ada yang menanjak atau menurun terjal untuk menghindari risiko jatuh atau terlalu lelah. Bumil bisa melakukan olahraga ini pada pagi atau sore hari.
2.Yoga
Yoga juga termasuk olahraga yang tergolong aman untuk bumil karena fokusnya adalah melatih kelancaran pernapasan, kelenturan tubuh, mengurangi sakit pinggang, dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan. Selain itu, yoga saat hamil juga dapat membuat pikiran menjadi rileks dan terhindar dari stres.
3.Senam Hamil
Bumil tentu sering dengar manfaat soal senam hamil, bukan? Ya, olahraga ini memang dirancang untuk meningkatkan stamina, kekuatan, dan kelenturan tubuh bumil. Meski saat ini sudah banyak video tutorial senam hamil di internet, sebaiknya bumil ikut kelas senam hamil yang dipandu oleh instruktur berpengalaman, ya.
Terlebih jika sebelumnya bumil jarang atau tidak pernah berolahraga. Jika ada instruktur yang profesional dan berpengalaman, risiko cedera saat berolahraga dapat diminimalkan. Selain itu, kelas senam hamil juga memungkinkan bumil untuk berinteraksi dan berteman dengan ibu lainnya.
Baca Juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat
4.Berenang
Berenang saat hamil dapat membantu meringankan keluhan seperti mual, nyeri panggul, dan bengkak pada pergelangan kaki. Namun, lakukan gaya dada dan punggung saja saat berenang ya, karena keduanya cenderung aman dan tidak perlu gerakan memutar badan yang berisiko untuk kehamilan.
5.Pilates
Sama seperti yoga, pilates juga relatif aman untuk bumil, karena bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh, memperkuat otot-otot, memperbaiki postur tubuh, dan melatih teknik pernapasan. Jika ingin mencoba olahraga ini, pastikan dipandu oleh instruktur profesional, ya.