Alasan Obesitas Dapat Sebabkan Gagal Jantung Kongestif
Halodoc, Jakarta - Obesitas menjadi penyakit yang mudah menyerang tubuh, sama halnya dengan flu, demam, atau batuk. Berkumpulnya lemak di beberapa bagian tubuh, seperti perut, di bawah lengan, dan paha membuat tubuh terlihat lebih gemuk, dan kondisi ini menyebabkan bertambahnya berat badan. Kabarnya, gangguan kesehatan ini dikaitkan dengan penyebab berbagai penyakit serius, salah satunya adalah gagal jantung kongestif. Benarkah demikian?
Faktanya, orang dewasa yang berusia antara 40 hingga 59 tahun yang mengalami obesitas memiliki risiko terjadinya masalah jantung yang sangat signifikan. Kelebihan berat badan bisa diketahui dari indeks massa tubuh antara 25 hingga 29,9 atau 30. Jadi, meski kamu masih berada pada usia muda produktif tetapi memiliki massa tubuh di antara rentang angka tersebut, berarti kamu memiliki obesitas. Tentu saja, kamu termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berisiko.
Sebenarnya, hubungan antara obesitas dan masalah jantung beragam. Obesitas menyebabkan risiko penumpukan plak pada arteri semakin tinggi, tumpukan plak membuat resistensi tekanan dalam arteri semakin tinggi, sehingga kerja pompa jantung semakin berat, lama kelamaan, jantung membesar karena beban kerjanya dan disebut HHD (hipertensi heart disease).
Baca juga: Operasi Bariatrik, Harapan Terakhir Orang Obesitas
Efek Berbahaya Obesitas Terhadap Kesehatan Jantung
Lalu, apa yang menjadi keterkaitan antara obesitas dan penyakit jantung seperti gagal jantung kongestif? Penjelasan berikut ini bisa lebih membantu kamu memahaminya.
-
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Lainnya
Faktor ini termasuk pula hipertensi, kelainan kolesterol, dan diabetes tipe 2 yang semuanya sama berisiko terhadap peningkatan penyakit kardiovaskular lainnya. Tidak hanya itu, kelebihan berat badan meningkatkan risiko sindrom metabolik, rendahnya kadar kolesterol baik, tingginya kadar trigliserida dan gula darah, dan membesarnya lingkar pinggang.
Terlebih, tekanan darah yang tinggi karena obesitas mengiritasi plak pada arteri yang memungkinkan terjadinya pecah, dan turut menyumbang peran dalam kaitannya dengan serangan jantung.
Baca juga: Apa Itu Gagal Jantung Kongestif?
-
Mengganggu Kinerja Jantung
Tidak hanya itu, kamu juga berisiko mengalami atrial fibrilasi, detak jantung yang lebih cepat atau aritmia, pembekuan darah meningkat yang berujung pada stroke, gagal jantung kongestif, dan masalah jantung lainnya. Pengidap obesitas juga berisiko mengalami pembesaran jantung yang terjadi karena hipertensi yang tidak tertangani dengan baik dan segera.
-
Berat Badan Berlebih Memicu Kerja Jantung Berlebih
Ya, kelebihan berat badan membuat jantung harus bekerja dengan lebih keras, terlebih ketika fase relaksasi atau fase diastole. Jumlah lemak perut yang lebih besar atau obesitas perut dikaitkan dengan peradangan yang lebih besar yang bisa merusak jantung. Berlebihnya lemak perut dikaitkan dengan peningkatan kadar trigliserida yang membuat plak pecah. Inilah mengapa tidak hanya berat tubuh, lingkar pinggang juga perlu kamu perhatikan untuk mengurangi terjadinya masalah jantung terkait dengan kelebihan berat.
Baca juga: 5 Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif
Menjaga pola makan dan membiasakan hidup sehat menjadi kunci utama kamu bisa terhindar dari obesitas yang bisa berujung pada penyakit jantung, seperti gagal jantung kongestif. Kamu bisa bertanya terlebih dahulu pada dokter terkait diet yang bagaimana yang bisa kamu jalani, sehingga kamu tidak salah dan bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Kalau ingin lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa pakai aplikasi Halodoc ini untuk membeli obat dan cek lab.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan