Alasan Makanan yang Dikukus atau Direbus Baik untuk Diet
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu jika cara memasak menentukan kualitas nutrisi pada makanan? Apalagi bagi peserta diet, mereka bukan hanya harus memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, tetapi juga proses makanan sebelum disajikan. Makanan yang dikukus atau direbus memang lebih baik ketimbang digoreng atau dibakar. Namun, antara dikukus atau direbus, manakah yang lebih baik untuk diet? Berikut ini proses makanan yang baik untuk diet:
Baca juga: Antara Tuna dan Salmon, Manakah yang Lebih Sehat?
1.Mengukus
Mengolah makanan dengan cara dikukus membuat kandungan baik dalam bahan makanan terjaga dengan baik dan tidak mudah rusak. Uap panas saat mengukus tidak menarik senyawa vitamin yang terdapat dalam bahan makanan. Mengukus justru membuat senyawa beracun, seperti pestisida atau sianida terbuang dari sayuran.
Proses makanan yang baik untuk diet ini mampu mempertahankan zat gizi dalam makanan hingga 82 persen. Jika kamu mengukus brokoli, maka sayuran tersebut hanya kehilangan kandungan antioksidan sebanyak 11 persen saja. Proses makanan yang baik untuk diet ini direkomendasikan untuk sayuran yang mengandung vitamin larut air. Tujuannya adalah agar vitamin tidak hilang ketika proses pengukusan berlangsung. Ingat, jangan mengukus terlalu lama agar warna hijau pada sayuran tetap segar.
Bukan hanya dapat mempertahankan antioksidan dalam sayuran saja, proses pengukusan juga dapat meningkatkan kandungan gizi dalam sayuran. Salah satu kandungan gizi yang meningkat saat proses ini berlangsung adalah polifenol. Kenaikan gizinya sendiri dapat mencapai 52 persen, karena proses pemanasan yang tidak berlebihan dan tidak terendam air. Jika dingin, sayuran juga dapat dipanaskan kembali tanpa memengaruhi kualitas makanan.
Baca juga: Makanan yang Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah
2.Merebus
Proses mengolah makanan dengan cara direbus akan melibatkan air dan sayuran. Proses ini diklaim dapat menghilangkan senyawa-senyawa aktif dari sayuran itu sendiri. Akibatnya, nutrisi dan kandungan baik di dalam sayuran yang direbus menjadi hilang. Sebagai contoh, merebus brokoli atau bayam membuat kandungan folat di dalam kedua sayuran tersebut hilang hingga 50 persen.
Bukan itu saja, proses merebus juga dapat menghilangkan kandungan vitamin C dan beberapa vitamin B yang bersifat larut air. Antioksidan di dalam sayuran yang direbus juga akan lebih banyak hilang saat terkena air panas dalam waktu yang lama. Bukan itu saja, merebus sayuran dapat mengurangi kadar polifenol sebesar 38 persen.
Baca juga: Chia Seeds, Super Food yang Baik untuk Kesehatan
Itulah proses makanan yang baik untuk diet. Meski keduanya baik karena tidak diolah dengan cara digoreng, tetapi mengukus masih lebih baik ketimbang merebus bahan makanan. Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang proses makanan yang baik untuk diet, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Masing-masing proses olahan makanan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tetapi usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng atau dibakar, ya.