Alasan Kecanduan Narkoba Dapat Sebabkan Skizofrenia
Halodoc, Jakarta - Penggunaan narkoba dapat menimbulkan dampak buruk bagi tubuh, baik secara fisik maupun mental. Risiko ini lebih tinggi lagi jika seseorang sudah mengalami kecanduan terhadap narkoba. Dampak yang terjadi pada fisik dapat terlihat jelas, tetapi jika menyerang mental kemungkinan sulit untuk didiagnosis. Salah satu penyakit mental yang dapat terjadi akibat kebiasaan buruk tersebut adalah skizofrenia. Bagaimana cara masalah ini dapat terjadi? Berikut pembahasannya!
Skizofrenia Disebabkan oleh Kecanduan Narkoba
Faktanya, suatu penelitian menunjukkan jika konsumsi narkoba yang mampu mengubah pikiran tertentu atau disebut psikoaktif atau psikotropika, seperti metamfetamin atau LSD, dapat meningkatkan risiko dari skizofrenia. Masalah ini juga terjadi pada seseorang yang kerap mengonsumsi ganja. Risiko untuk mengalami kelainan ini dapat meningkat pada seseorang yang mengalami kecanduan narkoba.
Skizofrenia sendiri disebabkan karena kelainan secara kimiawi pada otak. Imbasnya bisa mengganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak. Nah, kondisi ini nantinya bisa menyebabkan kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi dari dan ke pancaindra. Hal inilah yang bisa menimbulkan proyeksi yang tak seharusnya, seperti halusinasi, baik secara pendengaran, visual, maupun proyeksi ingatan masa lalu.
Baca juga: Mengenal Gejala Penyakit Skizofrenia
Selain itu, kecanduan narkoba jenis ganja juga sering dikaitkan dengan kondisi neuropsikiatri seperti skizofrenia. Pengguna narkoba jenis ini bisa mengalami penurunan kualitas pada talamus otak. Kerusakan ini menyerupai masalah yang ditemukan pada pengidap masalah mental tersebut. Semakin dini seseorang menggunakan ganja, maka semakin tinggi pula risikonya untuk mengembangkan skizofrenia.
Hal yang mesti digarisbawahi, risiko skizofrenia ini bisa meningkat drastis ketika pengguna ganja aktif memiliki riwayat skizofrenia dalam silsilah keluarganya. Pada sebuah penelitian dari Swedia, disebutkan jika kecanduan narkoba jenis marijuana dapat meningkatkan risiko sebesar 30 persen pada seseorang yang rentan secara genetik. Maka dari itu, kamu harus benar-benar memperhatikan hal ini.
Kenali Gejala-Gejalanya
Gejala kondisi mental ini setidaknya bisa dibagi menjadi dua kategori, positif dan negatif. Nah, berikut ini beberapa gejala yang bisa dialami oleh pengidapnya:
1. Gejala Negatif
Gejala skizofrenia negatif adalah hilangnya sifat dan kemampuan yang biasanya terdapat pada diri orang normal, seperti hilang konsentrasi, jam tidur yang berubah, hilang minat dan motivasi hidup dan tidak mau bersosialisasi dan tidak nyaman saat dengan orang lain. Ciri-ciri orang yang mengidap gejala skizofrenia negatif, yaitu terlihat apatis dan datar secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan diri sendiri, dan menarik diri dari pergaulan.
2. Gejala Positif
Biasanya berupa delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan adanya perubahan perilaku. Saat mengalami delusi, pengidapnya kerap kesulitan untuk menentukan mana realita dan khayalan, serta memengaruhi cara berperilaku. Pada gejala halusinasi, masalah yang paling umum adalah mendengarkan suara yang tidak ada.
Awasi Penyebab dan Faktor Risikonya
Penyebab skizofrenia sebenarnya tak hanya dipicu oleh kecanduan narkoba saja. Ada pula beberapa faktor yang bisa menyebabkannya. Misalnya:
- Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang tidak normal.
- Faktor genetik dari orangtua.
- Lahir dengan kondisi prematur.
- Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamine.
- Kekurangan oksigen, kekurangan nutrisi, dan terkena virus saat didalam kandungan.
- Peningkatan aktivasi pada sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Harus Tahu, Ini Cara Menangani Skizofrenia Paranoid
Ingat, jangan menganggap remeh kondisi mental ini. Hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan skizofrenia secara total. Namun, ada terapi berupa perawatan psikososial atau rehabilitasi yang efektif dapat membuat pengidap skizofrenia memiliki kehidupan yang produktif, sukses, dan mandiri. Dengan obat dan terapi yang tepat, sekitar 25 persen dari pengidap skizofrenia bisa sembuh.
Selain itu, terapi psikososial juga bisa bermanfaat bagi pengidap skizofrenia. Contoh terapi ini, misalnya terapi keluarga, pengobatan komunitas asertif, dukungan pekerjaan, remediasi kognitif, pelatihan keterampilan, terapi perilaku kognitif (CBT), intervensi modifikasi perilaku, dan intervensi psikososial untuk penggunaan zat, serta pengaturan berat badan.
Memiliki masalah mental, seperti stres, depresi, atau gangguan jiwa lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan ahlinya tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2021. Can Drug Use Cause Schizophrenia?
NHS. Diakses pada 2021. Schizophrenia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan