Alasan Diet Rendah Karbohidrat Bisa Mencegah Penuaan Dini Otak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   19 Oktober 2020
Alasan Diet Rendah Karbohidrat Bisa Mencegah Penuaan Dini OtakAlasan Diet Rendah Karbohidrat Bisa Mencegah Penuaan Dini Otak

Halodoc, Jakarta - Fungsi otak akan terus mengalami penurunan, seiring bertambahnya usia. Hal ini juga berpengaruh terhadap kemampuan mengingat dan berpikir. Terkait hal ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim profesor dari Universitas Stony Brook, mengungkapkan bahwa diet rendah karbohidrat bisa mencegah penuaan dini pada otak. Lebih lengkapnya, simak pembahasan berikut hingga tuntas ya!

Diet Rendah Karbohidrat dan Penuaan Dini Otak

Salah kaprah jika mengira penurunan fungsi otak baru terjadi ketika memasuki usia tidak produktif. Melansir laman Medical Xpress, menurut data pemindaian otak yang ditemukan oleh para peneliti, gangguan komunikasi di antara bagian otak bisa muncul ketika seseorang berada pada usia akhir 40-an.

Baca juga: Rahasia Bentuk Tubuh Ideal dengan Diet Golongan Darah

Berkurangnya fungsi otak diduga kuat berhubungan dengan adanya resistensi insulin, yaitu kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat merespon kerja insulin untuk mengendalikan gula darah. Mujica-Parodi, profesor dari Fakultas Teknik Biomedis di Universitas Stony Brook, mengatakan bahwa ketika seseorang bertambah tua, otak mulai kehilangan kemampuannya untuk mengubah gula darah menjadi energi secara efisien.

Hal itu mengakibatkan saraf di otak yang kekurangan asupan energi, sehingga jaringan-jaringan di bagian otak menjadi tidak stabil. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengganti glukosa sebagai sumber bahan bakar dalam otak. Salah satunya dengan asupan keton yang akan memberi energi ke otak.

Keton merupakan senyawa kimia yang diproduksi oleh hati, ketika tidak memiliki insulin yang cukup untuk mengubah gula menjadi energi. Kondisi ini membuat tubuh membutuhkan sumber lain sebagai gantinya, yaitu lemak. Nah, keton dapat diperoleh dengan menjalani pola diet rendah karbohidrat.

Untuk membuktikan hal ini, peneliti melakukan percobaan terhadap 42 peserta orang dewasa dengan usia di bawah 50 tahun. Lalu, peserta diminta menjalani diet rendah karbohidrat selama seminggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang diberikan dari pola makan tertentu, pada penuaan otak.

Baca juga: Begini Cara Diet Mediterania Bisa Turunkan Berat Badan

Dari percobaan ini, kedua pola makan yang berbeda terlihat memberikan jenis bahan bakar yang berbeda pula pada otak. Pada peserta dengan pola makan normal, otak cenderung menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Sementara itu, pada peserta dengan pola makan rendah karbohidrat, lemak adalah sumber energi yang dimanfaatkan.

Di sisi lain, peserta yang menjalani diet rendah karbohidrat mengalami peningkatan kerja dan fungsi otak yang lebih stabil. Hal ini diyakini terjadi karena keton dapat memberikan energi yang lebih besar dibandingkan glukosa, meski dengan jumlah asupan yang sama.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa efek yang didapat dari pola diet rendah karbohidrat sangat baik untuk mencegah penuaan dini otak. Adanya asupan keton membuat pasokan energi untuk otak bertambah, sehingga fungsi otak juga bisa kembali normal.

Otak Tetap Butuh Asupan Glukosa

Asupan keton mungkin bisa memberikan energi yang lebih baik untuk otak. Namun, bukan berarti otak bisa bergantung pada keton saja. Mengutip laman Harvard Medical School, asupan glukosa tetap dibutuhkan otak untuk bisa bekerja dengan semestinya. 

Baca juga: Buah Segar atau Kering, Mana yang Lebih Tinggi Gula?

Ketika tidak memiliki asupan glukosa yang cukup, produksi neurotransmitter yang berfungsi sebagai pembawa pesan dari otak akan terganggu. Hal ini akan membuat komunikasi antara neuron terputus. Risiko hipoglikemia juga akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan otak kekurangan energi, yang akhirnya akan membuat sulit berkonsentrasi.

Jadi, menjalani diet rendah karbohidrat memang dapat membantu mencegah penuaan dini otak. Namun, bukan berarti kamu harus menghentikan konsumsi sumber karbohidrat sama sekali. Biar bagaimana pun, karbohidrat tetap menjadi zat yang dibutuhkan sebagai sumber energi tubuh.

Memiliki pola makan yang bergizi seimbang tetap menjadi kunci terbaik untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh. Jika ingin mencoba diet rendah karbohidrat, sebaiknya download aplikasi Halodoc untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, ya. 

Referensi:
Diet Doctor. Diakses pada 2020. Food for thought: Does the brain need carbs?
Medical Xpress. Diakses pada 2020. Study shows low carb diet may prevent, reverse age-related effects within the brain.
Harvard Medical School. Diakses pada 2020. Sugar and the Brain.