Alasan Bayi Tidak Boleh Minum Madu

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Oktober 2019
Alasan Bayi Tidak Boleh Minum MaduAlasan Bayi Tidak Boleh Minum Madu

Halodoc, Jakarta - Madu dipercaya mengandung banyak khasiat untuk mengingkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit. Oleh karena itu, tidak jarang ada ibu yang memberikan madu untuk bayinya. Bahkan beberapa orangtua masih memercayai mitos bahwa madu dapat membuat bibir menjadi merah merona dan baik untuk kesehatan bayi. Namun, tahukah ibu kalau sebenarnya madu dapat berbahaya untuk bayi yang belum genap berusia 1 tahun?

Berbeda dengan orang dewasa, sistem pencernaan bayi belum matang sehingga bakteri berbahaya bisa dengan mudah menyerang sistem pencernaannya. Ini alasannya bayi hanya boleh mengonsumsi ASI hingga usia 6 bulan. Kecuali pada kasus tertentu, bayi diperbolehkan mengonsumsi susu formula tambahan.

Baca juga: Botulisme Bisa Terjadi pada Bayi, Orangtua Wajib Tahu

Bahaya Madu bagi Bayi

Di sebagian negara maju sudah tercantum larangan agar madu tidak dikonsumsi oleh bayi di bawah 12 bulan. Alasan utamanya adalah karena madu mengandung bakteri clostridium yang berbahaya untuk bayi. Bakteri clostridium akan melepaskan racun di saluran cerna bayi dan menyebabkan keracunan langka atau botulisme. Bakteri ini mudah berkembang di debu, sungai, tanah, dan madu berpotensi terkontaminasi bakteri ini.

Bakteri clostridium pada bayi di atas 12 bulan hingga dewasa tidak akan berbahaya. Alasannya, mikro organisme dalam usus dapat mencegah pertumbuhannya dan menghilangkan spora sebelum membahayakan. Berbeda pada kondisi bayi berusia di bawah 12 bulan. Karena belum bisa memproduksi anti bakteri secara alami sehingga apabila bakteri clostridium tertelan, maka dapat berkembang di usus sehingga menyebabkan botulisme. 

Setelah berkembang dalam usus, bakteri clostridium bisa menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot. Botulisme dapat menghambat bayi bernafas karena melemahkan otot-otot yang mengendalikan pernafasan. Selain itu, kemampuan bayi untuk bergerak dan makan pun jadi terbatas. Pada kasus yang parah, botulisma bisa berakibat fatal.

Baca juga: Berakibat Fatal, Botulisme Bisa Sebabkan Kelumpuhan

Gejala Bayi Keracunan karena Madu

Penting bagi ibu mengetahui gejala keracunan langka atau botulisme pada bayi yang disebabkan oleh madu. Umumnya bayi yang mengalami botulisme akan memperlihatkan gejala sekitar 8 hingga 36 jam setelah mengkonsumsi madu. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:

  • Gerakan tubuh bayi berkurang dan tangis yang melemah.

  • Kesulitan menelan dan nafsu makan menurun.

  • Kesulitan bernafas.

  • Mengeluarkan liur berlebihan.

  • Daya hisap bayi melemah sehingga kekurangan ASI.

  • Ekspresi wajah bayi tidak seperti biasanya, terlihat lebih datar.

  • Otot tangan, kaki, dan leher melemah sehingga tidak kuat menahannya.

Baca juga: Ibu Harus Tahu, Ini 8 Gejala Botulisme pada Bayi

Jika ibu sudah terlanjur memberikan madu pada Si Kecil dan muncul gejala di atas segera tanyakan pada dokter di Halodoc. Caranya mudah, ibu hanya perlu mengunduh aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store dan menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat dengan dokter. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obat pesanan ibu akan langsung diantar ke rumah.

Referensi:
Healthline.com. Diakses pada 2019. When Can Babies Eat Hunny