Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Februari 2021
Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami PubertasInilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas

Halodoc, Jakarta - Pubertas merupakan masa yang pasti dilewati semua orang. Dengan kata lain, puber adalah tahapan ketika anak menjadi lebih dewasa secara seksual. Pada anak perempuan, mereka akan melewati masa pubertas dalam rentang usia 1014 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, mereka akan melewati masa pubertas pada kisaran 1216 tahun. 

Namun, tahukah kamu jika beberapa anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Masa pubertas yang datang terlalu cepat dapat berdampak buruk pada kondisi anak. Anak perempuan yang melewati pubertas lebih awal, rentan mengalami serangan panik, depresi, dan ketidakpuasan bentuk tubuh. Apa saja yang menjadi alasan anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Yuk, baca penjelasannya di sini.

Baca juga: Inilah Alasan Anak Lebih Cepat Mengalami Pubertas

Ini Alasan Mengapa Anak Lebih Cepat Puber

Pubertas yang dialami lebih cepat menyebabkan perubahan bentuk serta ukuran tubuh anak-anak. Anak perempuan dikatakan mengalami pubertas lebih cepat ketika menjalani menstruasi sebelum usia 8 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki, pubertas dini terjadi dengan tanda perubahan suara yang menjadi lebih berat, tumbuh bulu halus, serta pembesaran testis atau penis sebelum memasuki usia 9 tahun.

Selain itu, gejala umum lainnya adalah munculnya masalah jerawat pada wajah, pertumbuhan tinggi yang menjadi lebih pesat, dan muncul bau badan seperti orang dewasa. Selain para remaja, baiknya orangtua juga memerhatikan dan memahami tanda-tanda pubertas yang dialami anak dengan baik.

Baca juga: Alasan Anak Mudah Tersinggung karena Pubertas Dini

Lalu, apa yang menyebabkan anak lebih cepat puber ketimbang anak lain seusianya? Perubahan hormon menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, berikut ini beberapa faktor lain anak lebih cepat puber:

1. Adanya Gangguan Kesehatan

Pubertas yang datang lebih cepat pada anak-anak bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada anak. Hipotiroidisme menjadi salah satu penyebab anak mengalami pubertas lebih cepat. Jika anak mengalami tanda pubertas dibarengi dengan mudah lelah, sensitif terhadap cuaca dingin, kulit menjadi kering dan kasar, wajah bengkak, rambut rontok, dan sulit berkonsentrasi diskusikan hal ini dengan dokter di aplikasi Halodoc guna memastikan kesehatan anak.

2. Kecukupan Nutrisi dan Gizi

Melansir Psychology Today, lingkungan yang dapat menyediakan pangan yang baik bagi anak menjadi salah satu faktor yang membuat anak alami pubertas lebih cepat. Ketersediaan makanan dan status gizi anak memengaruhi kemampuan reproduksi seseorang. Kekurangan gizi membuat seseorang alami pubertas lebih lambat. Begitu juga dengan kelebihan gizi dapat membuat anak alami masa pubertas lebih cepat daripada anak lainnya yang mendapatkan gizi seimbang.

3. Paparan Bahan Kimia

Bahan kimia dalam produk perawatan tubuh yang digunakan anak-anak berisiko untuk meningkatkan hormon estrogen yang mempercepat pubertas. Pilihlah produk perawatan tubuh bagi anak yang aman dari kandungan bahan kimia agar kesehatan anak tetap terjaga.

4. Faktor Keluarga

Penelitian di Universitas California mengungkapkan pubertas yang datang lebih awal bisa disebabkan oleh faktor keluarga yang kurang harmonis. Pengalaman kehidupan awal yang buruk dan orangtua yang sering memperlihatkan kekerasan dapat mempercepat proses pubertas seorang anak.

Baca juga: Ini Tanda Anak Memasuki Fase Pubertas

Itulah beberapa penyebab anak lebih cepat puber. Bagi orangtua, sebaiknya perhatikan kondisi ini dengan baik, ya. Sebagai orangtua, ibu harus selalu mendukung anak menghadapi masa pubertas agar proses tersebut berdampak positif pada kesehatan mental maupun fisik. Dengarkan setiap keluhan yang anak alami mengenai masalah pubertas. Jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dan gizinya dengan memberikan suplemen dan multivitamin tambahan. Dapatnya di aplikasi Halodoc dengan fitur "beli obat" di dalamnya, ya.


Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2021. Why More Kids Are Starting Puberty Earlier Than Ever Before.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Precocious Puberty.