Alami Pendarahan Otak, Bisakah Dirawat di Rumah?
Halodoc, Jakarta - Seseorang dapat mengalami pendarahan otak yang umumnya disebabkan benturan pada kepala. Salah satu penyakit akibat pendarahan otak yang dapat menyerang seseorang adalah epidural hematoma. Kondisi tersebut terjadi ketika pendarahan terjadi di antara membran luar yang keras, serta menutupi otak dan tengkorak. Seseorang yang mengalami pendarahan otak mungkin akan mengalami kehilangan kesadaran setelah kecelakaan terjadi.
Pendarahan otak yang disebabkan oleh epidural hematoma dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, kebingungan, muntah, dan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh. Selain itu, cedera kepala yang terjadi dapat mengakibatkan patah tulang temporal dan pendarahan pada arteri meningeal tengah. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi ketika seseorang mengidap epidural hematoma adalah kejang.
Diagnosis dari pendarahan otak yang disebabkan oleh epidural hematoma umumnya menggunakan CT scan atau MRI. Alat tersebut akan membantu dokter untuk melihat pendarahan yang terjadi di otak. Selain itu, pengobatan epidural hematoma yang dilakukan tergantung pada seberapa parahnya cedera yang terjadi dan kesehatan pengidapnya secara keseluruhan.
Baca Juga: Jarang Terjadi, Pendarahan Otak Bisa Dikenali dari Gejala Ini
Gejala Epidural Hematoma
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai perawatan rumahan pendarahan otak yang disebabkan oleh epidural hematoma, kamu harus tahu gejala-gejala yang ditimbulkan oleh gangguan tersebut. Gejala dari epidural hematoma dapat berkembang dengan cepat beberapa jam setelah cedera terjadi. Gejala tersebut dapat berkembang tergantung pada tingkat keparahan cedera dan seberapa cepat darah mengisi sela antara otak dan tengkorak.
Berikut adalah gejala-gejala dari epidural hematoma yang dapat terjadi:
-
Mudah kebingungan.
-
Muntah dan muntah.
-
Kejang.
-
Kehilangan penglihatan pada satu sisi.
-
Pusing.
-
Sakit kepala yang parah.
-
Sebagian tubuh terasa lemah.
-
Pupil membesar pada satu mata.
Selain itu, sebelum pengidap epidural hematoma menerima perawatan, orang tersebut mungkin akan kehilangan kesadaran dan juga mengalami koma.
Baca Juga: Risiko Fatal di Balik Cedera Kepala
Penyebab Epidural Hematoma
Hal yang menyebabkan pendarahan otak sehingga mengalami epidural hematoma adalah akibat langsung dari trauma fisik pada kepala. Beberapa penyebab epidural hematoma yang paling sering terjadi adalah:
-
Cedera kepala akibat olahraga, misalnya seperti sepak bola.
-
Kecelakaan mobil.
-
Jatuh dari tangga.
-
Mendapatkan penganiayaan fisik.
Selain itu, beberapa orang mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengidap epidural hematoma, yaitu:
-
Seseorang yang pekerjaannya memiliki risiko jatuh yang tinggi.
-
Seseorang yang usianya sudah tua.
-
Orang yang rutin mengonsumsi alkohol.
-
Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah.
Pengobatan Epidural Hematoma
Apabila dokter menduga orang tersebut mengidap epidural hematoma, maka akan dilakukan tes pencitraan, seperti CT scan, MRI, atau electroencephalogram. Hal tersebut dapat membantu dokter untuk melihat pendarahan pada otak yang terjadi dan menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Perawatan dari pendarahan pada otak tersebut yang dapat dilakukan adalah:
1. Operasi
Terdapat dua macam operasi yang mungkin akan dilakukan oleh dokter untuk mengeluarkan darah dari otak. Operasi pertama yang mungkin dilakukan adalah kraniotomi, yang akan dilakukan untuk pengidap epidural hematoma yang berat. Pada gangguan yang kurang parah, dokter akan melakukan aspirasi atau pengeboran lubang kecil di tengkorak.
2. Obat-Obatan
Seseorang yang mengidap gangguan ini mungkin akan diberikan obat-obatan sebelum dan sesudah operasi. Hal tersebut untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan di otak. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat anti-kejang selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Baca Juga: Jangan Asal Minum Obat, Kalau Salah Bisa Sebabkan Pendarahan Otak
Perawatan Pendarahan Otak di Rumah
Saat hal ini terjadi, perawatan yang dilakukan mungkin akan memerlukan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pada banyak kasus, seseorang akan terlihat lebih baik sekitar 6 bulan setelah cedera. Lama waktu yang dibutuhkan menyebabkan perawatan dapat dilakukan di rumah dan terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan dari pengidapnya. Di antaranya:
-
Meningkatkan aktivitas secara perlahan.
-
Banyak beristirahat.
-
Berhenti melakukan olahraga kontak.
-
Berhenti mengonsumsi alkohol.
-
Rutin berolahraga.
Itulah perawatan di rumah pada pengidap pendarahan otak. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan