Alami Infeksi pada Ginjal Sebabkan Hematuria

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Juni 2020
Alami Infeksi pada Ginjal Sebabkan HematuriaAlami Infeksi pada Ginjal Sebabkan Hematuria

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah hematuria sebelumnya? Kondisi ini dikenal dengan istilah kencing berdarah. Adanya kandungan darah dalam urine akan membuat urine menjadi berwarna kemerahan atau kecokelatan. Normalnya, urine tidak memiliki kandungan darah sedikitpun, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi. 

Kencing berdarah umumnya tidak terasa sakit, tapi jika berbentuk gumpalan. Nah, gumpalan tersebut akan menyumbat saluran kemih dan menimbulkan rasa sakit. Apakah kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya infeksi pada ginjal?

Baca juga: Urine Berwarna, Hati-hati 5 Penyakit Ini

Infeksi pada Ginjal Sebabkan Hematuria

Salah satu penyebab kencing berdarah adalah adanya infeksi pada ginjal. Berbagai penyakit pada ginjal yang menjadi penyebab dari kencing berdarah, antara lain:

  • Batu kandung kemih, yaitu segumpal mineral keras pada kandung kemih  yang terjadi jika buang air kecil tidak tuntas, sehingga urin menggumpal dan membentuk kristal mineral.

  • Glomerulonefritis, yaitu peradangan pada glomerulus, yang merupakan bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan membuang cairan, elektrolit, serta zat sisa dari aliran darah.

  • Kanker ginjal, yaitu pertumbuhan sel-sel abnormal yang berubah menjadi ganas dalam organ ginjal.

Selain infeksi pada ginjal, beberapa penyakit juga menjadi penyebab dari kencing berdarah. Beberapa penyakit tersebut di antaranya:

  • Infeksi saluran kemih, yaitu kondisi yang terjadi saat organ dalam sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. 

  • Pembesaran kelenjar prostat, yaitu kondisi yang terjadi saat kelenjar prostat membesar. Akibatnya, aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak sepenuhnya tuntas.

  • Kanker kandung kemih, yaitu sel-sel abnormal yang berubah menjadi tumor ganas dalam kandung kemih.

  • Hemofilia, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada sistem pembekuan darah.

  • Anemia sel sabit, yaitu kelainan genetik di mana bentuk sel darah merah menjadi tidak normal.

Selain berbagai macam penyakit yang dapat menjadi penyebab dari hematuria, berikut sejumlah faktor risiko yang menjadi pemicu:

  • Pria lebih dari 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembesaran kelenjar prostat yang berujung pada hematuria.

  • Memiliki riwayat penyakit ginjal atau batu ginjal pada keluarga.

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

  • Melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

  • Merokok.

  • Sering terpapar zat kimia tertentu.

Saat menemukan serangkaian faktor pemicunya, segera diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc guna mendapatkan langkah penanganan yang tepat. Kencing berdarah akan ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Jika langkah perawatan tepat dilakukan, pengidap akan terhindar dari sejumlah komplikasi yang membahayakan.

Baca juga: Urine Berdarah Akibat Hematuria, Ini 3 Cara Mencegahnya

Adakah Langkah Pencegahan Hematuria?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kencing berdarah ditandai dengan perubahan warna urine menjadi kemerahan atau kecokelatan. Gejala lainnya yang tampak akan tergantung pada penyebabnya. Gejala umum yang dialami, di antaranya sering buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, atau kesulitan buang air kecil.

Untuk mencegah hematuria, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Menjaga berat badan ideal.

  • Rutin berolahraga.

  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang.

  • Kurangi konsumsi makanan asin.

  • Banyak minum air putih.

  • Jangan menahan buang air kecil.

  • Berhenti merokok.

Baca juga: Gumpalan Darah pada Urine, Berbahayakah?

Pada banyak kasus, adanya darah pada urine disebabkan oleh kondisi kesehatan yang serius. Untuk itu, jangan abaikan jika kamu mengalami kondisi ini, meskipun baru pertama kali terjadi. Segera periksakan diri di rumah sakit terdekat jika sulit buang air kecil, terlalu sering buang air kecil, buang air kecil terasa menyakitkan, sakit pada perut atau organ ginjal meskipun tidak ada darah dalam kandungan urine.

Pasalnya, tanda-tanda tersebut dapat menjadi pemicu dari hematuria mikroskopik. Apalagi, jika gejala disertai dengan mual, muntah, demam, menggigil, serta sakit pada kedua sisi tubuh, perut, atau punggung belakang.

Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Blood in urine.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Blood in urine (hematuria).
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Blood in Urine?