Alami Gejala Polip Hidung, Kapan Harus ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 September 2021
Alami Gejala Polip Hidung, Kapan Harus ke Dokter?Alami Gejala Polip Hidung, Kapan Harus ke Dokter?

Kesulitan bernapas yang serius, memburuknya gejala secara tiba-tiba, penglihatan ganda, penglihatan berkurang atau kemampuan terbatas untuk menggerakkan mata, pembengkakan parah di sekitar mata, sakit kepala yang semakin parah disertai dengan demam tinggi atau ketidakmampuan untuk mengarahkan kepala ke depan adalah gejala polip hidung yang membutuhkan bantuan dokter.”

Halodoc, Jakarta –  Polip hidung adalah jaringan yang tumbuh di saluran hidung, sinus, dan ruang kosong di tulang di sekitar hidung. Polip hidung terbentuk dari selaput lendir tipis serta jaringan lunak yang melapisi bagian-bagian ini. Pertumbuhannya bisa saja tidak menimbulkan rasa sakit dan jinak (bukan kanker). 

Walaupun tidak sakit dan jinak, polip hidung bisa teriritasi dan bengkak dan bahkan bisa menghalangi saluran hidung dan sinus. Pada kondisi tertentu, polip hidung membutuhkan penanganan medis yang spesifik. Kapan harus ke dokter bila mengalami gejala polip hidung?

Kesulitan Bernapas sampai Pembengkakan di Sekitar Wajah

Pada dasarnya, kamu perlu ke dokter jika mengalami gejala polip hidung yang terjadi lebih dari 10 hari. Gejala sinusitis kronis dan polip hidung mirip dengan banyak kondisi lain, termasuk flu biasa. Untuk itu, kamu harus bisa membedakannya agar tidak salah penanganannya.

Baca juga: Kenal Lebih Jauh Nasal Endoskopi, Prosedur Pemeriksaan Polip Hidung

Berikut ini adalah gejala polip hidung yang menandakan kamu perlu ke dokter, yaitu:

1. Kesulitan bernapas yang serius.

2. Memburuknya gejala secara tiba-tiba.

3. Penglihatan ganda, penglihatan berkurang atau kemampuan terbatas untuk menggerakkan mata.

4. Pembengkakan parah di sekitar mata.

5. Sakit kepala yang semakin parah disertai demam tinggi atau ketidakmampuan untuk mengarahkan kepala ke depan.

Pada dasarnya, polip hidung berhubungan dengan iritasi dan pembengkakan (peradangan) pada lapisan saluran hidung dan sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu (sinusitis kronis).

Namun, sinusitis kronis dapat terjadi tanpa polip hidung. Polip hidung itu sendiri lunak dan kurang sensasi, jadi jika ukurannya kecil, kamu mungkin tidak menyadarinya. Tetapi, pertumbuhan ganda atau polip besar dapat menghalangi saluran hidung dan sinus.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Operasi Polip Hidung

Tanda dan gejala umum sinusitis kronis dengan polip hidung meliputi:

1. Pilek.

2. Rasa sesak yang terus-menerus.

3. Produksi ingus berlebih.

4. Penurunan atau tidak ada indra penciuman.

5. Hilangnya indra perasa.

6. Sakit pada wajah atau sakit kepala.

7. Sakit di bagian gigi atas. 

8. Sensasi tekanan di dahi dan wajah. 

9. Sering mimisan.

Risiko Genetik dan Imun Terkait Polip Hidung

Sampai saat ini, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami penyebab polip hidung, mengapa beberapa orang mengembangkan peradangan jangka panjang, atau mengapa iritasi dan pembengkakan (peradangan) memicu polip untuk terbentuk pada beberapa orang dan tidak pada orang lain. 

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan kalau orang yang mengembangkan polip memiliki respons sistem kekebalan yang berbeda dan penanda kimia yang berbeda di selaput lendirnya daripada mereka yang tidak mengembangkan polip.

Baca juga: 7 Hal Ini Bisa Sebabkan Polip Hidung

Polip hidung dapat terbentuk pada usia berapa pun. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada orang dewasa muda dan setengah baya. Polip hidung dapat terbentuk di mana saja di sinus atau saluran hidung.

Namun, polip paling sering muncul di daerah di mana sinus di dekat mata, hidung, dan tulang pipi semuanya mengalir melalui saluran yang berliku ke dalam hidung.

Setiap kondisi yang memicu iritasi jangka panjang dan pembengkakan (peradangan) di saluran hidung atau sinus, seperti infeksi atau alergi, dapat meningkatkan risiko terkena polip hidung.

Kondisi yang sering dikaitkan dengan polip hidung meliputi:

1. Asma, penyakit yang menyebabkan saluran napas membengkak (meradang) dan menyempit.

2. Sensitivitas aspirin.

3. Sinusitis jamur alergi, alergi terhadap jamur di udara.

4. Fibrosis kistik, kelainan genetik yang menghasilkan cairan kental dan lengket yang tidak normal di dalam tubuh, termasuk lendir kental dari lapisan hidung dan sinus.

5. Sindrom Churg-Strauss (granulomatosis eosinofilik dengan poliangiitis), penyakit langka yang menyebabkan radang pembuluh darah.

6. Kekurangan vitamin D, yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D.

7. Riwayat keluarga dimana variasi genetik tertentu yang terkait dengan fungsi sistem kekebalan membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan polip hidung.

Itulah informasi mengenai gejala polip dan kapan harus ke dokter. Mau buat janji pemeriksaan polip? Kontak saja dokter ahli melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

This image has an empty alt attribute; its file name is HD-RANS-Banner-Web-Artikel_Spouse.jpg
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nasal Polyps
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Nasal Polyps