Alami Gejala Hipertiroid, Kapan Harus ke Dokter?
“Hipertiroidisme adalah gangguan kesehatan yang tidak boleh disepelekan, karena bisa menyebabkan masalah fungsi organ tubuh. Salah satu cara untuk mewaspadainya dengan mengetahui gejala-gejala hipertiroidisme. Bila kamu mengalami gejala yang dicurigai sebagai gejala hipertiroid, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan.”
Halodoc, Jakarta – Segala sesuatu yang berlebihan memang bisa memberikan dampak buruk, hal ini termasuk hormon tiroid. Padahal hormon yang berasal dari kelenjar kecil di leher ini memiliki peran penting dalam tubuh, yaitu mengontrol cara tubuh menggunakan energi.
Namun, bila hormon tiroid diproduksi secara berlebihan, hal itu justru bisa menyebabkan berbagai masalah pada fungsi tubuh. Kondisi ketika kelenjar tiroid membuat lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan tubuh disebut juga hipertiroidisme. Bila tidak diobati, hipertiroidisme bisa menyebabkan masalah serius pada jantung, tulang, otot, siklus menstruasi dan kesuburan.
Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mewaspadai hipertiroidisme dengan mengetahui gejala-gejalanya. Dengan begitu, kamu bisa segera menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan sedini mungkin.
Baca juga: Hati-Hati, Dampak Hipertiroid Bisa Sebabkan 5 Kondisi Serius Ini
Kenali Gejala Hipertiroid
Gejala hipertiroid mirip dengan masalah kesehatan lainnya, sehingga seringkali menyulitkan dokter untuk mendiagnosis. Meski begitu, berikut ini gejala hipertiroid yang biasanya terjadi:
- Berat badan menurun tanpa disengaja, bahkan ketika nafsu makan dan asupan makanan tetap sama atau meningkat.
- Detak jantung menjadi cepat (takikardia).
- Detak jantung tidak teratur (aritmia).
- Deg-degan (palpitasi).
- Nafsu makan meningkat.
- Gugup, cemas, dan mudah tersinggung.
- Tremor, biasanya gemetar ringan di tangan dan jari.
- Berkeringat.
- Perubahan pola menstruasi.
- Lebih sensitif terhadap panas.
- Perubahan pola buang air besar yang biasanya menjadi lebih sering.
- Kelenjar tiroid membesar (gondok), yang mungkin terlihat seperti pembengkakan di pangkal leher.
Orang tua yang mengidap hipertiroid cenderung tidak mengalami gejala atau mengalami gejala yang tidak signifikan, seperti peningkatan denyut jantung, tidak tahan panas, dan menjadi mudah lelah selama aktivitas biasa.
Baca juga: Mitos atau Fakta Kelebihan Yodium Sebabkan Hipertiroidisme
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu tiba-tiba saja mengalami penurunan berat badan tanpa alasan, detak jantung meningkat, keringat yang tidak biasa, pembengkakan di pangkal leher, atau gejala hipertiroid lainnya, sebaiknya temui dokter untuk memastikan diagnosis.
Ingat, pastikan kamu menjelaskan secara detail perubahan yang kamu rasakan, karena banyak gejala hipertiroid bisa dikaitkan dengan sejumlah kondisi kesehatan lain.
Sekarang, kamu bisa berobat ke dokter dengan mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc, lho. Caranya, tinggal buat janji saja di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi dan kamu bisa menemui dokter tanpa perlu antre.
Cara Dokter Mendiagnosis Hipertiroid
Pertama-tama, dokter akan melihat riwayat kesehatan kamu dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis hipertiroid. Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mencoba mendeteksi sedikit getaran di jari-jari ketika kamu merentangkannya, refleks yang terlalu aktif, perubahan mata, dan kulit yang hangat dan lembap.
Dokter juga akan memeriksa kelenjar tiroid kamu saat kamu menelan untuk melihat apakah kelenjar tersebut membesar, bergelombang atau lunak, dan memeriksa denyut nadi kamu untuk mengetahui apakah denyut cepat atau tidak teratur.
Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan kamu untuk melakukan tes darah. Tes ini bisa membantu mengkonfirmasi diagnosis dengan mengukur tiroksin dan hormon perangsang tiroid (TSH). Tingkat tiroksin yang tinggi dan jumlah TSH yang rendah atau tidak ada menunjukkan tiroid yang terlalu aktif.
Bila kamu didiagnosis mengidap hipertiroid, dokter akan memberi obat-obatan terapi radioiodine, atau melakukan operasi tiroid untuk mengobatinya. Tujuan pengobatan adalah mengembalikan kadar hormon tiroid menjadi normal untuk mencegah masalah kesehatan jangka panjang dan meredakan gejala yang membuat tidak nyaman.
Baca juga: Kenapa Harus Kontrol Rutin ke Dokter untuk Mengobati Hipertiroid?
Itulah penjelasan mengenai kapan harus ke dokter saat mengalami gejala hipertiroid. Jangan lupa, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapatkan solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (overactive thyroid).
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Diakses pada 2021. Hyperthyroidism (Overactive Thyroid)
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan