Aksi 22 Mei, Ini Fakta Dinkes DKI dan Tips Aman Saat Demonstrasi
Halodoc, Jakarta - Beberapa waktu lalu di media sosial beredar surat edaran menyoal dukungan kesehatan, bagi peserta aksi unjuk rasa pada pengumuman hasil Pemilu 2019 (Rabu, 22/5/2019). Menanggapi hal tersebut Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pun mengonfirmasi kebenaran surat edaran tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti, aksi 22 Mei kemungkinan akan dihadiri oleh massa yang cukup banyak. Nah, hal inilah yang bisa saja menimbulkan terjadinya masalah kesehatan. Di aksi 22 Mei tersebut, Dinkes DKI Jakarta akan menyiapkan pelayanan kesehatan untuk peserta aksi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Widyastuti mengatakan, dukungan kesehatan ini sudah menjadi bagian dari tugas pokok dan fungsi instansinya. Oleh sebab itu, dukungan kesehatan ini bukan semata-semata karena aksi 22 Mei. Pasalnya, aktivitas ini sudah dilakukan Dinkes DKI Jakarta sejak tanggal 17 Mei, menanggapi permintaan resmi dari KPU.
Biaya Ditanggung Pemprov
Sebenarnya tak ada yang perlu dipermasalahkan menyoal dukungan kesehatan ini. Sebab, hal ini mengacu pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Permenkes 64 Tahun 2013, serta Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tentang Koordinasi Bidang Kesehatan dalam rangka kesiapsiagaan pengumuman hasil Pemilu 2019.
Baca juga: Bencana Alam Bisa Timbulkan Gangguan Jiwa
Dalam surat edaran yang beredar, ada satu hal yang menarik perhatian masyarakat. Di sana dikatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya pengobatan peserta aksi 22 Mei. Namun, yang mesti digarisbawahi, pemprov tak menanggung biaya pengobatan peserta aksi yang memiliki penyakit bawaan.
"Peserta yang cedera akibat terdampak langsung dari kegiatan pengumpulan massa di DKI, sumber pembiayaannya ditanggung oleh Pemprov DKI. Tapi, kalau gangguan kesehatan, seperti kencing manis, yang memang dia sudah mengidap itu sejak sebelum aksi massa, bisa dilayani dengan BPJS Kesehatan," ujar Widyastuti.
Dengan kata lain, peserta aksi 22 mei dapat memakai sumber pembiayaan dari APBD, bila mengalami cedera akibat terdampak langsung dari massa.
Untuk penerapannya di lapangan nanti, tim Dinkes DKI Jakarta akan bersiaga di 22 titik strategis. Contohnya, di sekitar kantor KPU dan Bawaslu. Tak cuma itu saja, Dinkes DKI Jakarta juga menyiagakan 42 puskesmas dan 32 RSUD. Menyoal masalah transportasi dan tenaga medis, setidaknya ada 82 ambulans, 15 unit URC AGD yang telah disiapkan, dan 82 dokter, 173 perawatan, dan 82 driver yang bersiaga.
Sebagai dukungan kesehatan aksi 22 Mei ini, Dinkes juga bekerja sama dengan 10 rumah sakit rujukan. Mulai dari RSCM, RSUD Tarakan, RS Jantung Harapan Kita, RS Abdi Waluyo, hingga RS PELNI.
Tetap Aman dan Sehat Selama Demonstrasi
Ingat, apa pun bisa terjadi selama demonstrasi, apalagi bila dihadiri oleh ratusan ribu orang. Lalu, bagaimana kita bisa berpartisipasi dalam demonstrasi damai sambil menjaga keamanan dan kesehatan? Nah, berikut beberapa tips yang dirangkum dalam Yale Student Life - Yale University.
1. Pergilah Bersama Teman
Jangan pergi sendiri, pergilah bersama teman sebagai langkah pertama untuk menjaga keselamatan. Tetap bersama teman atau orang lain selama acara berlangsung, dan cobalah untuk tidak terpisah. Sebelum pergi buatlah, rencana kapan dan di mana kalian akan bertemu bila terpisah.
2. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Andaikan cuaca panas, kenakanlah pakaian yang bisa menyerap keringat dengan efektif. Akan lebih baik lagi, gunakan tabir surya untuk melindungi tubuh dari paparan sinar UV. Kenakan pula sepatu yang nyaman. Dengan kata lain, pakaian ini disesuaikan dengan cuaca di hari tersebut.
3. Apa yang Perlu Dibawa?
Bawalah kartu identitas, uang tunai secukupnya, atau kartu debit/kredit. Bawalah daftar kontak (kerabat atau keluarga) yang telah dicatat pada sebuah kertas untuk berjaga-jaga bila tak ada akses, masalah jaringan, atau daya baterai habis.
4. Camilan Sehat dan Minuman
Bawalah camilan berenergi dan air mineral, yang bisa menjadi bekal kira-kira selama empat, hingga delapan jam. Bila cuaca panas, tubuh bisa mengalami dehidrasi akibat keringat yang keluar dari tubuh. Karena itu, jangan biarkan tubuh mengalami dehidrasi.
Baca juga: 6 Cara Mudah Menjaga Gaya Hidup Sehat
5. Kenakan Gelang atau Identifikasi Tanda Medis
Bila dirimu mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, asma, atau kondisi medis lainnya, cobalah kenakan gelang identifikasi medis. Tujuannya untuk mempermudah petugas medis mengambil tindak penanganan. Jangan lupa juga untuk membawa obat-obat pribadi.
6. Langkah Keamanan
Ingat, demonstrasi merupakan kegiatan yang tak bisa diprediksi. Nah, perhatikan tips keamanan di bawah ini:
-
Kenali lokasi, cobalah identifikasi lokasi bila dirimu harus pergi dengan cepat.
-
Amati keadaan di sekelilingmu, apakah pengunjuk rasa dan pihak kontra tetap damai? Apakah polisi meminta peserta untuk pindah atau tetap ditempat? Apakah peserta aksi demonstrasi membludak? Apakah lebih bijaksana untuk pindah atau meninggalkan aksi tersebut?
-
Hindari hal-hal atau tindakan yang melanggar hak orang lain, seperti memblokir jalanan.
-
Ikuti instruksi resmi dari petugas kepolisian atau pejabat publik, dan tak menentang penangkapan. Ingat, melanggar perintah yang sah dari seorang polisi adalah tindakan melawan hukum.
-
Segera tinggalkan lokasi bila melihat orang lain melakukan kegiatan ilegal dan tidak kekerasan.
-
Hindari situasi di mana kehadiranmu bisa ditafsirkan berpartisipasi dalam kerusuhan atau aksi kelompok ilegal atau anarkis.
-
Jangan melanggar hukum, seperti menendang, mendorong, ataupun menghasut orang lain untuk melakukan tindak kekerasan.
-
Tunjukan sikap hormat, kesopanan, dan kepedulian agar demonstrasi tetap aman.
-
Berikan bantuan pada mereka yang mungkin rentan atau memiliki masalah medis.
Memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!