Agar Tak Panik, Cari Tahu Penyebab Diare pada Bayi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Juni 2018
Agar Tak Panik, Cari Tahu Penyebab Diare pada BayiAgar Tak Panik, Cari Tahu Penyebab Diare pada Bayi

Halodoc, Jakarta – Tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, diare juga bisa terjadi pada bayi berumur 0-6 bulan. Bahkan diketahui diare merupakan penyakit yang menyebabkan angka kematian bayi tertinggi di Indonesia. Diare bisa membuat Si Kecil menderita, sehingga ia akan terus menangis karena merasa tidak nyaman. Ibu yang tidak tahu penyebabnya pun menjadi panik dan bingung bagaimana cara menanganinya. Karena itu, mengetahui penyebab diare pada bayi cukup penting agar ibu bisa memberikan penanganan yang tepat.

Sebenarnya secara alami, bayi memang punya kecenderungan untuk buang air besar lebih sering daripada anak-anak maupun orang dewasa. Kadang-kadang bayi malah bisa buang air besar setiap kali selesai minum ASI.

Namun, bila Si Kecil buang air besar terlalu sering dan tekstur tinjanya lebih encer, berbau, dan lebih banyak, maka itu tandanya Si Kecil terkena diare. Pada sebagian kasus, kondisi diare yang dialami bayi masih tergolong ringan. Tetapi, bayi juga berisiko mengalami diare yang cukup kronis sehingga butuh penanganan segera dari dokter. Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi diare:

Penyebab Diare Bayi yang Tergolong Ringan

Bila diare yang dialami Si Kecil masih termasuk ringan dan hanya berlangsung beberapa hari saja, maka biasanya kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu memberikan obat-obatan. Berikut kemungkinan penyebabnya:

  • Intoleransi Laktosa

Laktosa adalah sumber karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Namun, tidak semua bayi bisa mencerna laktosa ini dengan baik. Bila bayi menunjukkan reaksi tidak wajar setelah mengonsumsi protein susu, baik itu susu hewani segar maupun susu formula, itu tandanya ia memiliki intoleransi laktosa.

Kondisi ini bisa terjadi karena bayi belum mampu menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa secara optimal. Bila Si Kecil memiliki intoleransi laktosa, ibu disarankan untuk mengganti susu yang bisa memicu kondisi tersebut dengan susu formula khusus.

Baca juga: 5 Makanan Pengganti Produk Susu untuk Anak-anak

  • Tidak Cocok dengan Susu Formula

Bayi yang diare juga mungkin saja disebabkan karena ia tidak cocok dengan susu formula yang ibu berikan. Ibu perlu tahu bahwa beberapa zat tambahan dalam susu formula serta cara ibu meracik susu juga bisa memicu diare pada bayi. Jadi, ibu disarankan untuk mengikuti takaran yang benar sesuai petunjuk di kemasan ketika meracik susu. Namun, bila Si Kecil diare disertai muntah-muntah, konstipasi, dan sebagainya, coba bicarakan dengan dokter untuk meminta rekomendasi merk susu sebagai penggantinya.

  • Alergi Makanan

Bayi yang berusia 0-6 bulan memiliki sistem pencernaan yang masih belum sempurna, sehingga ia cukup rentan mengalami alergi. Meskipun ibu memberinya ASI eksklusif, bayi masih berpotensi mengalami alergi dari jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Beberapa jenis makanan yang biasanya memicu alergi pada bayi adalah susu dan makanan olahan susu, makanan berprotein, makanan pedas, makanan asam, dan kafein. Karena itu, selama masa menyusui, ibu disarankan untuk menghindari makanan yang diduga kuat menjadi penyebab Si Kecil diare.

  • Infeksi Virus

Sebagian besar kasus diare pada bayi disebabkan karena adanya infeksi virus. Salah satu jenis virus yang paling sering menjadi biang keladinya adalah rotavirus. Untungnya, beberapa tahun belakangan ini sudah digalakkan pemberian vaksin rotavirus, sehingga risiko bayi diare karena virus tersebut bisa berkurang.

Penyebab Diare Bayi yang Tergolong Serius

Bila bayi terus menerus buang air besar selama berhari-hari dan tidak kunjung sembuh, disertai demam tinggi dan ada bercak darah pada tinja, itu berarti bayi mengalami diare yang kronis. Berikut beberapa penyebabnya:

  • Infeksi Bakteri

Bakteri seperti Salmonella, Escherichia Coli atau Sighella bisa menyebabkan diare yang cukup parah pada bayi. Biasanya, bayi akan mengalami gejala-gejala seperti kram perut, demam dan berdarah saat buang air besar bila terkena infeksi bakteri. Segera bawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Infeksi Parasit

Selain bakteri, parasit seperti Giardasis juga bisa menyebabkan bayi mengalami diare yang cukup kronis. Bahkan, penyakit ini bisa menular. Jadi, bila Si Kecil terkena jenis diare ini, bawalah ke dokter untuk segera diobati.

Baca juga: Begini Mengatasi Diare Pada Anak. Jangan Sampai Salah, Ya!

Bila ibu masih bingung apa yang menyebabkan Si Kecil diare, tanyakan saja pada dokter di aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan dimana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.