Agar Lulus Tes Tentara TNI-AL, Perhatikan Hal Ini
Halodoc, Jakarta – Hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperingati setiap tanggal 5 Oktober. Di Indonesia, pasukan militer ini dibagi ke dalam tiga angkatan, yaitu tentara angkatan darat (TNI-AD), tentara angkatan udara (TNI-AU), serta tentara angkatan laut (TNI-AL). Kesan gagah dan berani yang ditampilkan oleh pasukan ini membuat banyak orang yang ingin menjadi bagian di dalamnya. Kamu salah satunya?
TNI biasanya akan mulai membuka perekrutan pada masa tertentu yang sudah ditentukan. Ada serangkaian tes yang terlebih dahulu harus dilewati oleh orang yang melamar untuk menjadi anggota TNI. Sebagian besar pelamar mungkin akan merasa sangat percaya diri, mungkin ada juga yang tidak. Agar bisa diterima dan masuk dalam pasukan militer ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Mau Jadi TNI-AL? Perhatikan Hal Ini
Rasa percaya diri dan catatan akademik saja nyatanya tidak cukup untuk membuat seseorang lolos penerimaan anggota TNI-AL. Salah satu jenis tes yang cukup sering dianggap sepele, tetapi sangat berpengaruh adalah tes kesehatan. Dalam proses penerimaan calon anggota, seseorang harus terlebih dahulu melewati pemeriksaan administrasi, psikologi, dan kemudian tes akademik. Setelah tes ini berhasil dilewati, tahap selanjutnya adalah tes kesehatan.
Pada tahap kedua, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi rontgen, tes urine, pemeriksaan gigi, THT, hingga tes darah. Melalui serangkaian tes ini, bisa diketahui apa saja penyakit atau risiko gangguan kesehatan yang dialami calon prajurit. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di laboratorium oleh tim dokter. Agar lebih jelas, simak beberapa hal yang perlu diketahui calon anggota TNI-AL berikut!
- Faktor Usia
Bagi yang bercita-cita menjadi anggota TNI-AL, tentu penerimaan calon prajurit sudah menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Maka dari itu, pastikan untuk membuat perencanaan dan catatan kapan harus mulai melakukan persiapan dan pendaftaran. Untuk lulusan SMU, usia minimal untuk mendaftar adalah 18 tahun sampai 21 tahun. Lulusan S1, usia maksimal 26 tahun dan S2 usia maksimal 28 tahun.
- Latihan Fisik
Menjadi tentara, artinya harus memiliki kondisi fisik yang sehat dan prima. Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan rutin berolahraga atau melakukan latihan fisik. Pada penerimaan militer nanti, calon prajurit akan diminta untuk melakukan tes fisik, seperti berlari, push up, pull up, berenang, dan lainnya.
- Menjaga Kondisi Kesehatan
Meski sudah dinyatakan lulus dalam pemeriksaan kesehatan, jangan dulu berbahagia. Selama proses seleksi masih berjalan, kamu tetap harus menjaga kondisi tubuh dan kesehatan. Sebab, hasil pemeriksaan laboratorium sering menjadi hal yang membuat calon anggota gugur. Salah satu penyebabnya adalah perubahan pada tensi darah. Seseorang juga bisa dinyatakan gugur masuk TNI-AL jika ada sedikit masalah pada kondisi kesehatan, seperti jantung, paru-paru, atau organ hati. Maka dari itu, sebaiknya hindari pola makan dan gaya hidup yang sembarangan selama proses seleksi TNI.
Biasakan untuk rutin berolahraga agar kebugaran tubuh tetap terjaga. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung nutrisi penting, seperti buah dan sayur-sayuran. Selain itu, hindari jenis makanan yang bisa memicu kerusakan atau kelainan pada organ jantung, misalnya makanan yang digoreng dan mengandung banyak lemak.
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa kapan dan di mana saja menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2019. 7 Pemeriksaan Fisik yang Biasa Dilakukan Sebelum Masuk Sekolah Militer.
Web MD. Diakses pada 2019. Where Are Trans Fats Now?
Al.rekrutmen-tni.mil.id. Diakses pada 2019. Pendaftaran Online Calon Prajurit TNI.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan