Agak Mirip, Apa Bedanya Mata Merah dengan Gejala COVID-19?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Agustus 2021
Agak Mirip, Apa Bedanya Mata Merah dengan Gejala COVID-19?Agak Mirip, Apa Bedanya Mata Merah dengan Gejala COVID-19?

“Mata merah bisa menjadi gejala COVID-19. Hal itu karena virus corona bisa menginfeksi konjungtiva seseorang dan menyebabkan mata merah. Namun, mata merah bisa disebabkan oleh banyak hal lain selain virus corona. Penting mengetahui perbedaan mata merah terkait konjungtivitis dengan gejala COVID-19.”

Halodoc, Jakarta – COVID-19 merupakan penyakit pernapasan dengan gejala umum berupa batuk terus menerus dan demam, namun bukan berarti kamu boleh menyepelekan gejala mata merah. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit pernapasan tersebut juga bisa memengaruhi mata. 

Virus corona bisa menginfeksi seseorang melalui konjungtiva, yaitu selaput lendir yang menutupi bagian depan mata dan melapisi kelopak mata, sehingga bisa menyebabkan konjungtivitis folikular ringan alias mata merah muda.

Namun, karena bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan, banyak orang sering kali bingung dalam menentukan apakah mata merah yang mereka alami disebabkan oleh COVID-19 atau kondisi yang lain. Karena itu, yuk ketahui bedanya mata merah dengan gejala COVID-19 di sini.

Baca juga: Ketahui Tanda Virus Corona Menginfeksi Mata

Konjungtivitis dan COVID-19

Mata merah atau konjungtivitis merupakan gejala COVID-19 yang kurang umum. Menurut American Optometric Association (AOA), mata merah yang terkait konjungtivitis hanya ditemukan pada sekitar 1-3 persen orang yang terinfeksi COVID-19. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan mata merah ke dalam daftar gejala COVID-19. Untuk memahami mengapa COVID-19 bisa menyebabkan mata merah, kamu perlu mengetahui dulu bagaimana virus corona masuk ke dalam tubuh. 

Virus corona baru, SARS-CoV-2, ditularkan terutama melalui tetesan liur dari orang yang terinfeksi ketika ia batuk atau bersin. Partikel-partikel ini paling sering masuk melalui hidung atau mulut. Kamu juga bisa tertular virus ketika kamu menyentuh meja, kenop pintu atau permukaan lain yang terkontaminasi virus.

Nah, bila kamu menyentuh permukaan yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mata kamu tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, virus corona bisa menginfeksi konjungtiva kamu yang menyebabkannya mengalami peradangan dan pembengkakan. Ketika hal itu terjadi, secara otomatis kamu akan mengalami mata merah. Itulah mengapa kamu sebaiknya jangan menyentuh wajah kamu, terutama selaput lendir di mulut, hidung dan mata, sebelum mencuci tangan atau mendisinfeksi tangan terlebih dahulu.

Selain itu, menurut AOA, Virus corona yang memengaruhi sistem pernapasan mudah masuk ke mata. Paru-paru, tenggorokan, hidung, saluran air mata, dan konjungtiva semuanya terhubung melalui selaput lendir tubuh kamu. Bahkan meniup hidung bisa menyebabkan virus berpindah dari sistem pernapasan ke mata kamu yang mengakibatkan konjungtivitis.

Baca juga: Cegah Corona dengan Cuci Tangan, Perlukah Pakai Sabun Khusus?

Salah satu penelitian yang diterbitkan di JAMA Ophthalmology menemukan bahwa gejala yang berhubungan dengan mata, seperti konjungitivits, lebih mungkin terjadi pada orang dengan kasus virus yang lebih parah. Namun, studi lain yang dipublikasikan di Nature Public Health Emergency Collection menyimpulkan bahwa mata merah bisa menjadi gejala awal COVID-19. 

Namun, yang pasti, mata merah merupakan gejala yang jarang terjadi pada pengidap COVID-19. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Ophthalmology yang menganalisis 121 pasien dengan COVID-19 menemukan bahwa hanya 8 dari mereka yang mengalami gejala mata.

Hal itu termasuk gatal, kemerahan, robek, keluarnya cairan dan sensasi seperti ada benda asing, yang semuanya itu merupakan tanda mata merah muda atau konjungtivitis. Dari delapan pasien yang mengalami gejala mata, tujuh mengalami kasus virus yang parah atau kritis, sedangkan hanya satu yang dianggap sebagai kasus ringan atau sedang.

Bedanya Mata Merah dengan Gejala COVID-19

Tidak semua mata merah pasti adalah gejala COVID-19. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh berbagai macam bakteri dan virus. Selain itu, mata merah juga bisa dipicu oleh alergi musiman yang menyebabkan mata gatal, berair dan bengkak. Iritasi, seperti polusi udara, klorin di kolam renang dan paparan bahan kimia beracun juga bisa menyebabkan mata merah. Lantas, apa bedanya mata merah dengan gejala COVID-19.

Menurut AOA dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut adalah beberapa gejala umum dari mata merah muda atau konjungtivitis:

  • Warna merah di bagian putih mata.
  • Pembengkakan konjungtiva dan atau kelopak mata.
  • Peningkatan kepekaan terhadap cahaya.
  • Perasaan berpasir di satu atau kedua mata.
  • Peningkatan produksi air mata.
  • Merasa seperti ada benda asing di mata atau keinginan untuk menggosok mata.
  • Gatal, iritasi, dan/atau terbakar.
  • Keluar cairan dari mata.
  • Lensa kontak terasa tidak nyaman dan/atau tidak menempel pada mata.

Mata merah diduga merupakan gejala COVID-19 bila disertai dengan gejala berikut:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Warna kebiruan pada bibir atau wajah.
  • Nyeri dada.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Kehilangan penciuman dan atau perasa.

Baca juga: Gejala Tak Umum Corona yang Harus Diwaspadai

Bila kamu masih bingung menentukan penyebab mata merah yang kamu alami, coba bicara saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter bisa memberikan diagnosis awal dan saran kesehatan yang tepat. Kamu juga bisa beli obat untuk mata merah melalui Halodoc lho. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. COVID-19 and Your Eyes.
Prevention. Diakses pada 2021. Pink Eye May Be a Rare Symptom of COVID-19, According to Doctors.
All About Vision. Diakses pada 2021. Are Red Eyes a Symptom of COVID-19?