Adakah Pengaruh Puasa untuk Ibu Menyusui?
Halodoc, Jakarta - Bagi new mom yang menyusui bayi secara eksklusif, puasa saat menyusui mungkin jadi dilema tersendiri. Keduanya adalah kewajiban yang harus dijalani. Namun, ketika ibu khawatir apakah kualitas dan kuantitas ASI akan berpengaruh saat ibu berpuasa, apa yang harus dilakukan?
Nyatanya, berpuasa bagi ibu menyusui bukanlah masalah. Hanya saja, ibu menyusui memerlukan banyak nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil. Berpuasa bagi ibu menyusui pun tidak begitu berdampak pada produksi ASI, kesehatan ibu dan bayi.
Baca juga: Bolehkah Ibu Menyusui Tetap Menjalankan Puasa?
Puasa Tidak Memengaruhi Produksi ASI
Puasa atau penurunan asupan kalori tidak memengaruhi produksi ASI. Apabila ibu mengalami penurunan berat badan saat berpuasa, kondisi ini hanya memengaruhi kandungan lemak dalam ASI, bukan jumlahnya. Walaupun puasa diperbolehkan bagi ibu menyusui, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Bisa atau tidaknya ibu berpuasa sebenarnya tergantung pada usia Si Kecil. Jika bayi berusia di bawah enam bulan, biasanya masih membutuhkan ASI eksklusif karena belum mendapatkan asupan tambahan. Beda halnya dengan bayi yang telah menginjak satu tahun, mereka sudah bisa mengonsumsi makanan lain selain ASI sehingga mendapatkan asupan tambahan.
Jadi intinya, puasa pada ibu menyusui lebih aman dilakukan jika Si Kecil sudah menginjak usia enam bulan. Karena pada masa tersebut ia telah mendapatkan asupan makanan dan minuman MPASI (makanan pendamping air susu ibu).
Perlu ibu ketahui juga kuantitas dan kualitas ASI tidak terpengaruh dengan seberapa banyak makanan yang ibu konsumsi. Maka itu, menyusui saat puasa tentu tidak akan memengaruhi kesehatan bayi. Bayi bisa tetap memperoleh semua nutrisi yang ia butuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Baca juga: Ramadan Tiba, Busui Perhatikan Ini Jika Ingin Puasa
Apakah Puasa Berdampak pada Kesehatan Ibu?
Puasa berdampak bagi kesehatan ibu atau tidak tergantung pada bagaimana konsumsi makanan dan minuman ibu saat puasa. Walaupun puasa membatasi waktu makan dan minum, jika diatur dengan baik, ibu bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk produksi ASI.
Ibu juga tetap perlu memperhatikan berapa banyak dan apa saja makanan yang ibu makan saat berbuka puasa dan sahur. Jika asupan kurang memenuhi kebutuhan nutrisi ibu selama menyusui saat puasa, dapat berdampak pada kesehatan ibu.
Hal itu dapat terjadi karena tubuh akan mengambil nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi ASI dari cadangan nutrisi yang ada dalam tubuh ibu sendiri. Jika nutrisi dari makanan kurang bisa memenuhinya.
Misalnya, jika asupan kalsium ibu kurang untuk dapat memenuhi kualitas ASI, tubuh akan mengambil cadangan kalsium yang tersimpan dalam tulang. Jika ibu tidak bisa menggantikan kalsium dalam tulang yang hilang, ibu akan berisiko mengalami masalah tulang di kemudian hari.
Selain makanan, hal yang juga harus ibu perhatikan saat berpuasa adalah asupan cairan. Hal ini penting karena ibu menyusui mengeluarkan lebih banyak cairan, sehingga dapat merasa lebih cepat haus saat puasa. Kurangnya cairan saat berpuasa dapat menyebabkan ibu menyusui mengalami dehidrasi. Hal ini bisa berdampak buruk pada produksi ASI.
Baca juga: Kenapa Ibu Menyusui Tidak Dianjurkan Puasa?
Ibu perlu minum setidaknya lebih dari 8 gelas per hari selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi. Jika terjadi masalah kesehatan selama berpuasa sambil menyusui, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai penanganannya.
Jika dokter menyarankan untuk tidak perlu melanjutkan puasa demi kesehatan ibu dan Si Kecil, maka sebaiknya ibu mengikuti anjuran dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc agar komunikasi mengenai masalah kesehatan lebih mudah.
Referensi:
Baby Centre. Diakses pada 2020. Breastfeeding and fasting.
Healthline. Diakses pada 2020. 11 Lactation-Boosting Recipes for Breast-Feeding Moms.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan