Adakah Pencegahan untuk Penyakit Dermatitis Herpetiformis?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Juli 2019
Adakah Pencegahan untuk Penyakit Dermatitis Herpetiformis?Adakah Pencegahan untuk Penyakit Dermatitis Herpetiformis?

Halodoc, Jakarta - Dermatitis herpetiformis merupakan kelainan kulit yang berbeda dengan herpes, tetapi memiliki gejala yang hampir mirip. Pengidap dermatitis herpetiformis akan ditandai dengan gejala lepuhan pada kulit yang berisi air. Sebelum terlambat, adakah langkah pencegahan untuk menghindari terjadinya kondisi ini?

Inilah Cara untuk Mencegah Dermatitis Herpetiformis

Sejauh ini belum ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dermatitis herpetiformis. Namun, kamu dapat melakukan beberapa perubahan gaya hidup di bawah ini sebagai upaya menghindari kulit dari penyakit dermatitis herpetiformis:

  1. Jika kamu memiliki kulit yang sensitif, rajin membersihkan kulit guna mengurangi risiko terjadinya infeksi.

  2. Hindari konsumsi makanan yang mengandung gluten. Kamu bisa memeriksanya terlebih dulu di kemasan.

  3. Hindari aktivitas yang akan membuat keringat kamu keluar berlebihan.

Kelainan kulit dermatitis herpetiformis dapat terjadi di manapun. Jadi, ketika reaksi alergi muncul, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Kelainan kulit ini dapat menetap selama beberapa minggu, bahkan bisa saja tidak menghilang jika tidak diobati dengan benar.

Baca juga: Enggak Berbahaya, Celiac Termasuk Penyakit Alergi?

Dermatitis Herpetiformis Salah Satu Penyakit Autoimun

Ruam gatal pada kulit yang terjadi pada pengidap dermatitis herpetiformis merupakan penyakit autoimun yang berkaitan dengan gluten-sensitive enteropathy (GSE). Gluten-sensitive enteropathy (GSE) sendiri akan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap makanan atau minuman yang mengandung gluten yang masuk ke dalam tubuh.

Mengenal Gejala yang Muncul pada Pengidap Dermatitis Herpetiformis

Pada pengidap dermatitis herpetiformis akan ditemukan kelainan kulit yang berupa lepuhan yang berisi cairan berukuran satu sentimeter dan terasa sangat gatal. Jika lepuhan ini pecah dan terinfeksi bakteri, cairan yang terdapat dalam lepuhan tersebut bisa saja berganti dengan nanah. Gejala yang dialami pengidap dermatitis herpetiformis akan bertambah parah jika pengidapnya mengonsumsi gluten.

Baca juga: Ketahui Makanan dan Biji-Bijian yang Harus Dihindari Pengidap Celiac

Apa yang Mendasari Terjadinya Dermatitis Herpetiformis?

Dermatitis herpetiformis merupakan suatu reaksi yang ditimbulkan oleh kulit terhadap gluten. Gluten sendiri merupakan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, biasanya gluten banyak terkandung pada roti, pasta, atau gandum. Pada pengidap dermatitis herpetiformis, gluten akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengerang pengidapnya. Selain gluten, pengidap beberapa penyakit di bawah ini juga rentan mengalami dermatitis herpetiformis:

  • Sindrom Down, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan pengidapnya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan kelainan fisik yang khas.

  • Kolitis ulseratif, yaitu peradangan kronis yang terjadi pada usus besar dan rektum.

  • Diabetes tipe 1, yaitu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam darah.

  • Sindrom Sjogren, yaitu penyakit yang disebabkan oleh peradangan kelenjar air mata, air liur, dan zat-zat lainnya.Sindrom turner, yaitu kelainan genetik yang terkait dengan cacat kromosom.

  • Penyakit kelenjar tiroid, yaitu masalah umum yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh seseorang.

Baca juga: Kenali 4 Jenis Dermatitis dan Cara Mengatasinya

Penyakit dermatitis herpetiformis merupakan penyakit kronis yang dapat muncul dan hilang secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu tertentu. Jadi, jika kamu merasakan gejala seperti kembung, diare, nyeri perut, lemas dan feses berminyak, segera periksakan diri ke dokter, ya! Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat yang kamu alami. Yuk, buka Google Play atau App Store kamu, kemudian download aplikasinya segera!