Adakah Pencegahan Efektif Infeksi Cytomegalovirus?
"Cytomegalovirus bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri. Caranya dengan mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan berhubungan seks dengan aman."

Halodoc, Jakarta – Cytomegalovirus adalah infeksi virus herpes yang mudah menular lewat air liur, sekresi hidung, cairan vagina, air mani bahkan air mata. Jika tidak ditangani, penyakit bisa berakibat fatal pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Pada orang sehat, cytomegalovirus jarang menimbulkan gejala, tetapi virus ini bisa tinggal seumur hidup di dalam tubuh. Oleh sebab itu, kamu perlu waspada terhadap virus ini dan lakukan tindakan pencegahan. Berikut cara tepat mencegah cytomegalovirus.
Cara Mencegah Cytomegalovirus
Kunci utama pencegahan cytomegalovirus adalah menjaga kebersihan diri. Langkah pencegahannya mencakup:
1. Rutin mencuci tangan
Pastikan kamu rutin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum menyiapkan makanan dan menyentuh Si Kecil.
Kamu juga perlu mencuci tangan setelah berkontak dengan orang yang sakit. Gunakan sabun dan air selama 15-20 detik saat mencuci tangan.
2. Batasi kontak dengan orang yang sakit
Pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, cytomegalovirus umumnya menimbulkan gejala ringan. Misalnya seperti demam, sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar.
Gejalanya nyaris seperti penyakit ringan pada umumnya. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu membatasi kontak dengan orang sakit meski mengalami gejala ringan.
3. Pastikan kebersihan sebelum menyentuh anak
Jika tangan terasa kotor, sebaiknya hindari kontak dengan anak. Apalagi menyentuh bagian-bagian seperti mata, hidung dan mulut.
Jika ingin mencium anak, hindari mencium bagian bibir, ciumlah di dahi.
4. Jangan berbagi peralatan makan dan minum
Cytomegalovirus mudah menular lewat air liur. Itu sebabnya, jangan pernah berbagi peralatan makan dan minum dengan orang lain.
5. Lakukan seks yang aman
Hindari bergonta ganti pasangan. Gunakan kondom saat berhubungan seks untuk mencegah penyebaran virus melalui cairan vagina maupun air mani.
Berbagai Penyebab Cytomegalovirus
Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa kelompok virus herpes. Contohnya, herpes simpleks, herpes zoster dan mononukleosis.
Virus yang aktif dalam tubuh bisa menularkannya kepada orang lain melalui darah, urine, air liur, ASI, air mata, air mani dan cairan vagina.
Jalur penularannya bisa melalui:
- Ibu hamil bisa menularkan virus kepada janinnya melalui aliran darah.
- Cytomegalovirus bisa menular lewat air susu ibu (ASI).
- Menyentuh mata, hidung dan mulut usai bersentuhan dengan orang yang terinfeksi. Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
- ASI dari ibu yang terinfeksi.
- Transplantasi organ, sumsum tulang atau sel punca atau transfusi darah.
Waspadai Tanda-Tandanya
Pada orang yang sehat, cytomegalovirus umumnya menimbulkan gejala berupa demam, sakit tenggorokan, kelelahan dan pembengkakan kelenjar.
Dalam kasus yang cukup parah, penyakit ini bisa menyebabkan mononukleosis atau hepatitis.
Bagi seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap kanker, HIV/AIDS, diabetes dan penyakit autoimun, gejalanya bisa lebih parah.
Contohnya yaitu infeksi mata, paru-paru, hati, kerongkongan, lambung, dan usus.
Bayi yang terinfeksi virus ini juga rentan mengalami masalah otak, hati, limpa, paru-paru, dan pertumbuhan. Dalam jangka panjang, infeksi bisa menyebabkan gangguan pendengaran.
Potensi Komplikasi Cytomegalovirus
Risiko komplikasinya bisa berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan pengidapnya. Pada orang dewasa, virus ini umumnya menyerang pencernaan, hati, otak dan sistem saraf. Orang dewasa jarang yang mengidap mononukleosis.
Sementara itu, bagi seseorang yang imunitasnya lemah, potensi komplikasinya, antara lain:
- Kebutaan akibat lapisan penginderaan cahaya mata mengalami peradangan (retinitis).
- Radang usus besar (kolitis), kerongkongan (esophagitis) dan hati (hepatitis).
- Masalah sistem saraf, termasuk radang otak (ensefalitis).
- Radang paru-paru.
Bayi yang terinfeksi dalam kandungan berpotensi besar mengalami komplikasi berikut:
- Gangguan pendengaran.
- Cacat intelektual.
- Masalah penglihatan.
- Kejang.
- Kurang koordinasi.
- Kelemahan atau masalah menggunakan otot.
Jika kamu punya pertanyaan lain seputar masalah kesehatan, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja.
Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik.
Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!