Adakah Efek Samping Konsumsi Buah Pinang? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 Januari 2023

“Buah pinang dipercaya memiliki banyak manfaat karena kandungan nutrisi di dalamnya. Namun, jangan lupa dengan efek samping dari mengonsumsi buah ini, salah satunya meningkatkan risiko kanker pada mulut.”

Adakah Efek Samping Konsumsi Buah Pinang? Ini FaktanyaAdakah Efek Samping Konsumsi Buah Pinang? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Selain mengunyah sirih, kamu mungkin sudah tidak asing lagi saat melihat orang lain sedang mengunyah buah pinang. Memang benar, kegiataan ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang tinggal pada wilayah Asia-Pasifik. Ketika mengunyah buah pinang, mulut akan mengalami perubahan warna menjadi ungu atau merah tua.

Pinang sendiri adalah biji yang berasal dari Pinang catechu yang mirip dengan pohon palem. Umumnya, sebelum mengunyahnya, kamu perlu menumbuk atau mengiris buah pinang lebih dulu. Lalu, bungkus dengan menggunakan daun sirih Piper yang sudah kamu lapisi dengan jeruk nipis. 

Supaya meningkatkan aroma dan cita rasanya, tak sedikit masyarakat kemudian menambahkan rempah aromatik atau tembakau. Terlebih, mereka meyakini bahwa buah pinang yang masih muda memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, sehingga efektif sebagai tanaman herbal untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. 

Efek Samping Mengonsumsi Buah Pinang

Sayangnya, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa buah satu ini masuk dalam kelompok buah karsinogen atau pemicu munculnya sel kanker. Studi dalam Journal of American Dental Association menyebutkan, seseorang yang mengunyah buah pinang juga memiliki risiko tinggi mengalami fibrosis pada submukosa oral.  

Masalah kesehatan ini membuat mulut menjadi kaku yang akhirnya mengakibatkan hilangnya gerakan pada rahang. Sayangnya, fibrosis submukosa oral sendiri menjadi masalah kesehatan yang tidak bisa disembuhkan. Tak hanya itu, sering mengunyah pinang juga meningkatkan risiko iritasi pada gusi dan kerusakan pada gigi, salah satunya membuat gigi menghitam secara permanen.

Selain itu, American Society for Clinical Nutrition menyebutkan ada kaitan kuat antara buah pinang dan meningkatnya risiko masalah kardiovaskular, obesitas, dan sindrom metabolik. Ini karena kandungan dalam buah pinang yang bisa berinteraksi dengan suplemen herbal atau obat lainnya. 

Interaksi tersebut bisa mengakibatkan munculnya reaksi toksik pada tubuh atau menurunkan kerja dari obat yang kamu konsumsi. Lalu, pemakaian pinang secara intens juga bisa memicu gejala ketergantungan. Tak ketinggalan, Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang turut mengingatkan efek samping dari pemakaian pinang dan alkohol, yaitu:

  • Meningkatkan gejala penyakit asma.
  • Palpitasi pada organ jantung.
  • Kecanduan.
  • Kanker pada mulut.
  • Masalah pada organ reproduksi.
  • Munculnya noda merah atau hitam pada gigi yang tidak menghilang, bahkan memicu karsinogenesis oral apabila sering mengunyahnya. 
  • Feses kemerahan.

Efek samping ini mungkin tidak terjadi pada semua orang yang mengonsumsi pinang. Meski begitu, ada baiknya kamu memperhatikan hal tersebut sebelum memakan buah ini. 

Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengunyah Pinang

Agar tidak menimbulkan efek samping yang serius, berikut beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan sebelum mengunyah pinang:

  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol jika ingin memakan pinang. Sebab, biji pinang memiliki efek yang serupa dengan kafein atau tembakau.
  • Meski bisa kamu konsumsi dalam bentuk mentah, kunyah, atau obat berkumur, jangan lupa potensi terjadinya efek samping setelah menggunakan buah ini yang mungkin belum kamu ketahui. 

Tidak masalah jika kamu pengobatan herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan tertentu. Namun, alangkah baiknya tetap mempertimbangkan penanganan medisnya. Manfaatkan Layanan Janji Medis di Halodoc untuk membuatmu lebih mudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Download Halodoc segera di ponselmu, gratis dari App Store atau Play Store. 

Referensi:
The American Journal of Critical Nutrition. Diakses pada 2022. Betel nut chewing is associated with increased risk of cardiovascular disease and all-cause mortality in Taiwanese men.
Journal of the American Dental Association. Diakses pada 2022. Coming to America: betel nut and oral submucous fibrosis.
Healthline. Diakses pada 2022. How Dangerous Is Betel Nut?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan