Adakah Efek Samping dari Vaksin COVID-19 Buatan Rusia?
Halodoc, Jakarta – Pandemi COVID-19 masih terus berlangsung hingga saat ini di beberapa negara. Berbagai usaha dunia dilakukan untuk mengatasi pandemi yang dapat berdampak buruk pada kondisi negara. Salah satu cara yang saat ini sedang gencar dikerjakan adalah mengadakan vaksin untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 di seluruh dunia.
Baca juga: Kontroversi Sputnik V, Vaksin Corona Asal Rusia
Berbagai jenis vaksin untuk menangkal COVID-19 sedang dikerjakan, salah satunya adalah vaksin COVID-19 buatan rusia yang dikenal dengan nama Sputnik V. Melansir dari Live Science, Rusia baru saja menyetujui vaksin corona untuk digunakan pada puluhan ribu orang, meskipun keefektifannya belum sepenuhnya diuji. Lalu, adakah efek samping yang dapat dialami dari penggunaan vaksin COVID-19 buatan Rusia? Berikut ulasannya.
Ketahui Efek Samping dari Vaksin COVID-19 Buatan Rusia
Kasus pandemi COVID-19 hampir menyebabkan dampak buruk di berbagai negara. Sejumlah negara dan ilmuwan sedang bekerja untuk menemukan vaksin yang dapat mengatasi COVID-19 dengan baik. Salah satu negara yang ikut dalam pembuatan vaksin untuk mengatasi pandemi ini adalah negara Rusia.
Negara ini mengklaim telah menemukan vaksin yang tepat untuk mengatasi kasus pandemi di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencatat bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Rusia menggunakan adenovirus sebagai vektor. Adenovirus merupakan jenis virus yang digunakan untuk membawa genetik dari virus corona.
Diharapkan, adenovirus yang dimasukkan dalam tubuh responden mampu meningkatkan respon kekebalan tubuh dengan menghasilkan antibodi yang dapat mencegah virus COVID-19.Vaksin ini dikenal dengan nama Sputnik V. Namun, keputusan ini banyak menuai kekhawatiran dari berbagai peneliti karena vaksin tersebut baru melalui dua tahap uji coba dan memulai tahap uji coba fase ketiga Agustus 2020. Keputusan ini dinilai terlalu dini.
Pada dua tahap uji coba yang berlangsung, Rusia melakukan uji coba pada 38 orang yang memiliki rentang usia 18–60 tahun. Penelitian pun dilakukan selama 42 hari. Hasilnya, peneliti dan tim medis tidak menemukan adanya efek samping yang dialami oleh orang-orang yang mengikuti uji coba vaksin ini.
Baca juga: Tiba di Indonesia, Kapan Vaksin Corona Bisa Digunakan?
Mengapa Vaksin COVID-19 Begitu Penting?
Peningkatan kasus COVID-19 membuat berbagai negara berlomba untuk mencari cara menghentikan pandemi ini. Salah satu yang dilakukan dengan memproduksi vaksin yang dapat mengatasi kasus COVID-19. Lalu, mengapa vaksin dinilai begitu penting dalam mengatasi COVID-19?
Virus corona dinilai sangat mudah untuk menyebar dan menular. Melansir WHO, COVID-19 dapat menyebar melalui kontak langsung maupun kontak tak langsung dengan pengidap COVID-19. Paparan air liur secara langsung dari pengidap penyakit ini dinilai menjadi salah satu penyebaran yang cukup sering terjadi. Selain itu, penyebaran virus corona pun dapat terjadi ketika seseorang menyentuh barang-barang atau permukaan yang terpapar COVID-19.
Vaksin dinilai sebagai salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi masa pandemi karena dinilai dapat memberikan perlindungan dengan meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap virus ini. Selain itu, vaksin juga dianggap dapat melawan virus yang terdapat dalam tubuh sehingga pengidap COVID-19 dapat segera membaik.
Itulah beberapa alasan mengapa vaksin COVID-19 perlu ditemukan dengan segera. Namun, tidak hanya kecepatan waktu penemuan, tentunya semua vaksin yang akan digunakan untuk mengatasi pandemi COVID-19 harus melalui beberapa tahap uji klinis agar penemuan ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dunia.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai pencegahan COVID-19, tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Vaksin COVID-19 yang nantinya ditemukan pun akan dinilai efektif jika dilakukan bersamaan dengan langkah pencegahan lainnya.
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. How Is COVID 19 Transmitted?
BBC News. Diakses pada 2020. Coronavirus Vaccine: When Will We Have One?
Live Science. Diakses pada 2020. Russia Approves ‘Sputnik V’ COVID 19 Vaccine With Little Human Testing.
The Lancet. Diakses pada 2020. The Russian Vaccine for COVID 19.
CNBC. Diakses pada 2020. Russia’s Potential Coronavirus Vaccine Shows “No Serious Adverse” Effects and Creates Antibody Response: The Lancet Study.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan