Adakah Efek Negatif Menjalani Diet Vegan?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 September 2020
Adakah Efek Negatif Menjalani Diet Vegan?Adakah Efek Negatif Menjalani Diet Vegan?

Halodoc, Jakarta - Setiap orang memiliki cara sendiri dalam menjalani pola makan dengan alasan tersendiri. Begitu pula yang dijalani oleh penyanyi Miley Cyrus yang selama bertahun-tahun menjalani diet vegan. Namun, pelantun lagu Wrecking Ball ini baru saja mengakui, ia berhenti menjalani diet vegan karena alasan kesehatan. 

Miley Cyrus berhenti menjalani diet vegan karena ia merasakan dampak negatif pada kesehatannya. Pasalnya, ia mengalami gangguan fungsi otak akibat kekurangan omega-3 dalam tubuh. Miley juga mengaku bahwa ia mengalami keluhan nyeri pinggul yang disebabkan oleh diet vegan. 

Selama ini, mungkin banyak orang mengetahui bahwa diet adalah pola makan yang sehat untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan tubuh. Berkaca dari peristiwa yang terjadi pada Miley Cyrus, apakah benar ada efek negatif yang dapat terjadi dari diet vegan? Ini ulasannya. 

Baca juga: 10 Makanan Sehat Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

Dampak Negatif Diet Vegan yang Mungkin Terjadi

Diet vegan adalah pola makan yang tidak mengonsumsi semua produk hewani, termasuk daging, susu sapi, dan telur. Ketika seseorang menjalaninya dengan benar, maka diet ini bisa mencegah kolesterol tinggi di dalam tubuh, mengurangi risiko penyakit kronis, menurunkan risiko diabetes tipe 2, dan membantu penurunan berat badan. 

Namun, menurut studi dari American Journal of Clinical Nutrition, diet vegan yang menghilangkan semua produk hewani dari makanan bisa meningkatkan risiko defisiensi gizi tertentu. 

Diet ini sebenarnya cenderung kaya nutrisi dan rendah lemak jenuh. Namun, orang yang hanya mengonsumsi makanan dari sumber tumbuh-tumbuhan saja perlu waspada tentang kekurangan nutrisi lainnya, termasuk zat besi, kalsium, vitamin B12, vitamin D, dan asam lemak omega-3.

Saat memilih menjalankan diet vegan, maka kamu hanya mengonsumsi sayuran, buah, dan sumber makanan dari tumbuhan lainnya. Nyatanya, di dalam sumber makanan hewani terkandung berbagai nutrisi, vitamin, dan zat gizi lain yang penting untuk kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mental dan otak yang tidak tergantikan dari sumber makanan tumbuhan.

Meskipun banyak penelitian yang membuktikan bahwa diet vegan lebih menyehatkan, namun di sisi lain otak membutuhkan nutrisi dan zat gizi yang banyak terkandung dalam makanan hewani. Zat gizi yang tinggi terkandung dalam makanan hewani adalah vitamin B12, zinc, zat besi, asam lemak omega-3. Jika kekurangan zat gizi tersebut, maka kesehatan dan fungsi otak dapat terganggu.

Baca juga: 8 Kesalahan Penerapan Diet yang Sering Dilakukan

Kurangnya pengetahuan mengenai diet vegan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh, di antaranya: 

  1. Anemia Defisiensi B12. Pengidapnya rentan mengalami sariawan, kulit memucat, sulit fokus, penglihatan terganggu, serta adanya perubahan cara berjalan dan bergerak. 
  2. Gangguan Kesehatan Otak. Diet vegan juga berisiko pada krisis kolin, nutrisi yang penting untuk kesehatan dan fungsi otak. Kolin hanya dapat ditemui dalam daging dan unggas. Bagi orang yang menjalani diet vegan tidak mendapatkan nutrisi ini kecuali mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen pendukung.
  3. Kekurangan Kalori. Produk nabati atau makanan dari tumbuh-tumbuhan hanya memiliki kepadatan kalori lebih rendah dibanding makanan yang berasal dari hewan. Jika menjalani diet ini, maka sebaiknya makan dengan volume besar untuk mendapatkan semua kalori yang dibutuhkan tubuh. 
  4. Kerontokan Rambut. Pegiat diet vegan akan kekurangan zat besi, vitamin B, dan zinc yang penting untuk pertumbuhan rambut. Cara untuk mengantisipasinya, seseorang yang menjalani vegan harus mengganti kandungan bermanfaat tersebut dengan makanan pengganti seperti kacang kering dan sayuran hijau tua. 
  5. Risiko Alami Stroke. Diet vegan pada beberapa orang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, diet ini juga memiliki kemungkinan menimbulkan tingkat stroke yang lebih tinggi dibanding orang yang memakan daging. Namun risiko ini tidak dapat disamakan pada setiap orang, karena efeknya bisa berbeda-beda. 
  6. Gangguan Kesehatan Mental. Diet vegan berpotensi meningkatkan gangguan depresi, kecemasan, dan gangguan somatoform yang cukup tinggi. Ini adalah gangguan pada orang yang memiliki gejala nyeri atau lemas tanpa penyebab yang jelas. 

Baca juga: Porsi dan Jenis Makanan Tepat untuk Menghindari Kenaikan Berat Badan

Diet vegan memang menawarkan banyak manfaat kesehatan. Namun, kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai pola makan vegan akan menjerumuskan kamu pada dampak negatif pada kesehatan. Diet vegan bukan sekedar makan makanan yang bersumber dari tumbuhan, tapi kamu juga harus tetap memenuhi zat gizi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. 

Sebelum menjalankan diet vegan, kamu perlu merencanakan makanan sehari-hari dengan hati-hati untuk memastikan nutrisi yang didapatkan dalam tubuh akan tercukupi. Jadi, menjalani diet vegan bukan sekadar hanya mengikuti tren semata, ya!

Maka dari itu, sebelum melakukan perencanaan diet vegan atau jenis diet apa pun, ada baiknya kamu berdiskusi dengan dokter gizi melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Downsides to Eating Vegetarian/Vegan?
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to know about vegan diets
Nature. Diakses pada 2020. The effects of plant-based diets on the body and the brain: a systematic review
American Journal of Clinical Nutrition. Diakses pada 2020. Health Effects of Vegan Diets