Adakah Cara yang Efektif untuk Mencegah Gawat Janin?
Halodoc, Jakarta – Gawat janin adalah istilah untuk menggambarkan kondisi bayi yang tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama kehamilan atau persalinan. Kondisi tersebut menyebabkan bayi menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium (kotoran), sehingga membuatnya menjadi sulit bernapas setelah lahir, atau berhenti bernapas. Lantas, adakah cara efektif untuk mencegah gawat janin?
Baca juga: 5 Komplikasi Saat Melahirkan yang Mungkin Terjadi
Cara yang efektif untuk mencegah gawat janin adalah melakukan kontrol kehamilan secara rutin ke dokter, sehingga kondisi tersebut dapat terdeteksi lebih dini. Dokter dapat merencanakan dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya dampak serius. Kehamilan yang tidak dipantau dengan baik dapat mengakibatkan tanda-tanda awal gawat janin terlewatkan, sehingga kesempatan untuk menolong bayi hilang.
Berikut cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah gawat janin:
1.Pantau dan Hindari Faktor Risiko Gawat Janin
Penyebab paling umum dari gawat janin ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen karena adanya masalah dengan plasenta (seperti solusio plasenta atau insufisiensi plasenta) atau masalah dengan tali pusat.
Namun, gawat janin juga bisa terjadi karena kondisi kesehatan yang dimiliki sang ibu, seperti diabetes, penyakit ginjal, atau kolestasis (kondisi yang memengaruhi organ hati saat hamil).
Selain itu, berikut faktor-faktor yang meningkatkan ibu mengalami gawat janin:
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Merokok selama kehamilan.
- Mengalami tekanan darah tinggi saat hamil atau pre-eklamsia.
- Hamil kembar atau lebih dari satu janin.
Nah, untuk mencegah gawat janin, ibu dianjurkan untuk menghindari faktor-faktor risiko di atas. Misalnya, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, dan menjaga tekanan darah selama masa kehamilan. Pada wanita yang hamil kembar atau lebih dari satu bayi, maka dokter bisa memutuskan untuk menjadwalkan operasi caesar dini untuk mencegah tekanan pada tali pusat dan potensi komplikasi lainnya.
Baca juga: Hamil Terlalu Lama Bisa Sebabkan Gawat Janin
2.Kenali Tanda-tanda Gawat Janin
Berikut tanda dan gejala gawat janin yang perlu diwaspadai:
- Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak sama sekali.
- Terdapat mekonium (kotoran janin) dalam cairan ketuban.
- Denyut jantung janin menurun.
- Peningkatan detak jantung yang signifikan.
- Kurangnya respons terhadap rangsangan.
- Kram.
Kebanyakan gejala tersebut muncul selama proses persalinan, ketika bayi berada di bawah tekanan paling besar dari persalinan. Dokter bisa menggunakan alat pemantau jantung elektronik untuk mendeteksi penurunan atau lonjakan yang berbahaya pada detak jantung janin, yang merupakan tanda pasti dari gawat janin.
Sementara gejala gawat janin yang paling terlihat selama kehamilan adalah berkurangnya gerakan janin. Bila ibu merasa pergerakan janin berkurang atau berubah secara drastis, segera beritahu dokter karena hal itu dapat menjadi pertanda bayi tidak sehat.
3.Pemeriksaan untuk Mendeteksi Gawat Janin Lebih Dini
Gawat janin dapat didiagnosis dengan membaca detak jantung bayi. Denyut jantung yang lambat, atau pola detak jantung yang tidak biasa, dapat menandakan gawat janin.
Terkadang gawat janin terdeteksi saat dokter mendengarkan jantung bayi selama kehamilan. Detak jantung bayi biasanya juga dipantau selama persalinan untuk memeriksa tanda-tanda gawat janin.
Tanda gawat janin lainnya adalah adanya mekonium dalam cairan ketuban. Dokter kandungan dapat mengetahui kondisi tersebut bila melihat cairan ketuban berwarna hijau atau cokelat saat melakukan pemeriksaan cairan ketuban, karena hal itu menandakan adanya mekonium.
Baca juga: Pentingnya Tes USG Saat Hamil
Itulah cara-cara efektif untuk mencegah gawat janin. Kini, ibu hamil bisa melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mudah tanpa perlu antre dengan membuat janji di rumah sakit pilihan ibu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2020. Fetal Distress.
Birth Injury Info. Diakses pada 2020. Fetal Distress.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan