Halodoc, Jakarta – Calcinosis cutis adalah kondisi ketika mengendapnya kalsium garam yang mengkristal di dalam kulit. Akibatnya di permukaan kulit munculah benjolan keras yang tidak larut, dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi. Penyebabnya bisa karena beberapa hal, seperti gaya hidup atau pengaruh penyakit tertentu.

Mengenal Calcinosis Cutis

Sebelum membahas lebih jauh mari kenali bersama mengenai kondisi ini. Penumpukan kalsium di jaringan tubuh, pembuluh darah, atau organ, disebut dengan kalsifikasi. Jika terus menumpuk, maka akan menjadi sebuah benjolan yang mengeras dan bisa mengganggu proses alami tubuh. 

Umumnya benjolan ini muncul di permukaan kulit. Nah, kondisi ini bernama calcinosis cutis atau kalsifikasi kulit. Benjolan karena calcinosis cutis bisa muncul di bagian tubuh yang berbeda, tetapi umumnya terdapat di siku, jari, lutut, dahi, wajah, bokong, kelopak mata, dan sekitar sendi.

Calcinosis cutis merupakan kondisi langka yang memiliki banyak penyebab berbeda. Penyebabnya bisa karena infeksi dan cedera, hingga penyakit organ dalam seperti gagal ginjal. Sering kali calcinosis cutis tidak menunjukan gejala-gejala umum. 

Namun, dalam beberapa kasus, bisa menjadi sangat menyakitkan dan membutuhkan perawatan yang serius. Ada lima jenis calcinosis cutis yaitu dystrophic, metastatic, idiopathic, iatrogenic, dan calciphylaxis. Masing-masingnya memiliki penyebab yang berbeda. Namun, umumnya dapat berpengaruh karena penyakit tertentu seperti gagal ginjal, tumor, lupus, diabetes, dan sebagainya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab calcinosis cutis, kamu bisa kunjungi laman berikut, “Calcinosis Cutis”.

Bisakah Calcinosis Cutis Dicegah?

Setelah mengetahui penyebabnya, kini yang jadi pertanyaan adalah adakah pencegahan terhadap calcinosis cutis? Nah, sayangnya belum ada bukti pasti mengenai pencegahan kondisi calcinosis cutis.

Hal ini karena proses kalsifikasi atau penumpukan kalsium dari berbagai proses biologis. Meski begitu, kamu tak perlu khawatir, ada beberapa upaya untuk mengurangi risiko terserang calcinosis cutis. Contohnya: 

1. Memeriksakan diri ke dokter

Cara yang paling tepat untuk mencegah penyakit adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Pada orang lanjut usia yang berumur di atas 65 tahun, sebaiknya temui dokter secara teratur untuk melakukan tes darah agar dapat mengevaluasi kadar kalsium dalam tubuh. 

Sementara pada orang berusia di bawah 65 tahun yang memiliki kelainan jantung atau masalah terkait ginjal sejak lahir, bisa tanyakan kepada dokter tentang pemeriksaan kalsifikasi.

2. Perhatikan konsumsi obat

Beberapa obat tertentu dapat mempengaruhi kadar kalsium dalam tubuh. Obat-obatan tersebut meliputi obat tekanan darah, obat penurun kolestrol, terapi penggantian hormon, dan suplemen kalsium karbonat. Sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter untuk lebih memahami efek obat terhadap kadar kalsium dalam tubuh.

3. Berhenti merokok dan atur pola makan

Merokok dapat berpotensi meningkatkan kalsifikasi di jantung dan arteri utama. Sebab merokok dapat memicu penumpukan kalsium dan merupakan faktor terjadinya penyakit jantung. Atur juga pola makan dan perhatikan nutrisi. Ingat untuk menjaga konsumsi kalsium agar tidak berlebihan.

4. Menjaga kesehatan ginjal

Calcinosis cutis bisa dipicu karena penyakit gagal ginjal. Dengan menjaga kesehatan ginjal kamu bisa terhindar dari kedua penyakit tersebut. Kamu bisa konsultasikan dengan dokter gizi mengenai pola makan dan gaya hidup yang tepat untuk menjaga kesehatan ginjalmu.

Itulah tadi fakta seputar calcinosis cutis dan cara pencegahannya. Jika kamu mengidap penyakit tertentu atau terdapat gejala yang bisa menimbulkan calcinosis cutis, jangan ragu untuk segera tanyakan dokter melalui aplikasi Halodoc. Ayo download Halodoc sekarang untuk deteksi penyakit langka lainnya.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2023.  Calcinosis Cutis.

Healthline. Diakses pada 2023. Calcification

Cleveland and Clinic. Diakses pada 2023. Calcium Deposits.