Kepala Sering Nyeri, Ini Waktu yang Tepat ke Dokter Saraf
Halodoc, Jakarta – Nyeri kepala atau sakit kepala menjadi keluhan medis yang sering diidap kebanyakan orang. Kondisi ini bisa dialami siapapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, maupun ras tertentu. Nyeri kepala bisa menjadi tanda dari stres atau kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi atau migrain. Tak jarang kondisi nyeri kepala bisa mengganggu aktivitas seseorang akibat ketidak nyamanan.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Tubuh, Ini 3 Perbedaan Pusing dan Sakit Kepala
Ragam Penyebab Nyeri Kepala
Nyeri kepala bisa terjadi di sisi kepala mana saja. Kondisi nyeri kepala juga bisa terjadi di satu lokasi atau di kedua sisi kepala. International Headache Society (IHS) mengategorikan sakit kepala menjadi dua, yakni sakit kepala primer atau sekunder. Sakit kepala primer tidak disebabkan oleh kondisi lain, sedangkan sekunder timbul saat ada penyebab yang mendasarinya. Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan antara keduanya.
1. Sakit Kepala Primer
Sakit kepala primer timbul bukan karena kondisi medis lain. Kategori ini disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau adanya masalah dengan struktur di kepala yang peka terhadap rasa sakit. Sakit kepala primer juga mungkin hasil dari perubahan aktivitas kimia di otak. Jenis sakit kepala primer termasuk migrain, sakit kepala cluster, dan sakit kepala tegang.
2. Sakit Kepala Sekunder
Sedangkan, sakit kepala sekunder terjadi ketika ada kondisi lain yang merangsang saraf untuk peka terhadap rasa sakit di kepala. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan sakit kepala sekunder, yakni:
-
Terlalu banyak mengonsumsi alkohol
-
Mengidap tumor otak
-
Penggumpalan darah
-
Perdarahan otak
-
Pembekuan otak
-
Gegar otak
-
Dehidrasi
-
Mengidap glaukoma
-
Terserang virus influenza
-
Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit
-
Mengalami serangan panik
-
Mendapat pukulan
Baca Juga: Ini 3 Beda Letak Sakit Kepala
Jenis Nyeri Kepala
Berikut jenis-jenis sakit kepala yang ada dalam kategori sakit kepala primer atau sakit kepala sekunder.
-
Sakit Kepala Tegang. Sakit kepala tegang merupakan salah satu jenis dari sakit kepala primer. Biasanya, sakit kepala tegang timbul secara perlahan atau bertahap di tengah hari.
-
Migrain. Tanda dari migrain adalah nyeri yang berdenyut dan berdenyut di satu sisi kepala saja. Jenis ini masuk ke dalam kategori sakit kepala primer.
-
Sakit Kepala Rebound. Sakit kepala rebound umumnya disebabkan oleh penggunaan obat yang berlebihan berasal untuk mengobati gejala sakit kepala. Gejalanya dimulai pada pagi hari dan bisa berlangsung sepanjang hari. Jenis sakit kepala ini masuk ke dalam kategori sakit kepala sekunder.
-
Sakit Kepala Cluster. Jenis ini berlangsung sekitar 15 menit sampai 3 jam dan timbul secara tiba-tiba. Sakit kepala ini juga muncul sebanyak satu kali per hari hingga delapan kali per hari selama periode berminggu-minggu.
-
Sakit kepala Thunderclap. Bisa dikatakan, jenis ini adalah sakit kepala yang terparah dan bisa datang tiba-tiba. Sakit kepala thunderclap bisa mencapai intensitas maksimum dalam waktu kurang dari satu menit dan bertahan lebih dari 5 menit.
Kapan Waktu yang Tepat Ke Dokter Saraf?
Meski sering dianggap sepele, tapi sakit kepala juga bisa menandakan kondisi serius. Apabila nyeri kepala terasa lebih buruk, persisten, dan tidak kunjung membaik setelah minum obat, sebaiknya segera bertemu dokter saraf untuk cari tahu penyebabnya. Kamu mungkin perlu mendatangi dokter saraf apabila diri sendiri atau kerabat dekat mengalami sakit kepala yang disertai gejala, seperti:
-
Demam
-
Muntah
-
Mati rasa di wajah
-
Bicara cadel
-
Kelemahan di lengan atau kaki
-
Kejang
-
Kebingungan
Baca Juga: Ketahui 5 Cara Alami Mengatasi Sakit Kepala
Kalau butuh periksa ke dokter sekarang enggak perlu repot. Buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu bisa lewat aplikasi Halodoc aja! Gampang banget kan? Makanya, yuk download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!