9 Macam Tanda Kelainan Mata pada Anak
Halodoc, Jakarta – Mata merupakan salah satu organ terpenting dari tubuh manusia. Munculnya kelainan terhadap fungsi mata akan memengaruhi kehidupan seseorang, termasuk anak-anak. Sebab, gangguan yang terjadi pada mata anak dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembangnya, termasuk perkembangan psikomotor, kognitif, sosial, hingga emosinya.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Tidak hanya itu, perkembangan psikomotor, kognitif, sosial, hingga emosi anak juga akan terganggu. Maka dari itu, sangat disarankan bagi para orangtua untuk jeli dalam melihat tanda-tanda yang muncul sedari dini. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebutkan bahwa terdapat sekitar 500.000 anak menjadi buta setiap tahunnya. Data ni disebutkan dalam Vision 2020 Action Plan 2006-2010.
Kelainan Mata pada Anak
Umumnya, penglihatan bayi masih buram hingga usia 6 bulan. Barulah setelah usia 6 bulan, bayi belajar mengoordinasikan kedua matanya untuk melihat, sehingga penglihatannya akan berkembang pesat. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang membuat penglihatan bayi menjadi terganggu. Tanda kelainannya juga bisa ibu lihat dengan jelas. Lantas, apa saja tanda kelainan mata pada anak? Simak jawabannya di sini, yuk!
- Kemampuan untuk mengikuti objek dengan menggunakan matanya tidak bekerja optimal.
- Mata bergerak cepat dari satu sisi ke sisi lainnya atau bergerak dari atas ke bawah.
- Adanya kemerahan di salah satu atau kedua bola matanya dan tidak bisa hilang.
- Terdapat warna putih, putih keabu-abuan, atau kuning pada pupil mata.
- Sering memiringkan atau menggelengkan kepalanya.
- Kedua bola mata bergerak tidak sejajar atau juling.
- Kesulitan dalam menggerakkan salah satu atau kedua bola matanya ke berbagai arah.
- Kelopak matanya tidak bisa terbuka atau hanya terbuka setengah dan menutupi pandangannya.
- Mata sering berair dan sensitif terhadap cahaya
Seluruh tanda-tanda kelainan mata di atas terjadi akibat gangguan refraktif (mata minus dan mata plus). Selain itu, ada beberapa penyebab gangguan kesehatan mata lain yang sering terjadi, yakni:
- Strabismus atau mata juling, yaitu kondisi di mana kedua mata tidak bergerak ke arah yang sama dan terlihat bergerak ke arah berbeda.
- Buta warna, yakni berkurangnya kualitas penglihatan terhadap warna. Biasanya, buta warna diturunkan kepada anak dari orangtua sejak lahir.
- Retinopathy of prematurity atau tidak terbukanya retina. Kelainan mata yang sering terjadi pada bayi yang lahir prematur.
- Katarak pada bayi (katarak kongenital atau infantil). Ini merupakan penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan.
- Ambliopia atau mata malas. Ini adalah gangguan mata yang berupa penurunan tajam pada penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak.
Sebelum hal-hal negatif tersebut terjadi, ada baiknya untuk peka dan segera tanggap dalam merespons tanda-tanda kelainan yang terjadi pada mata anak. Hal ini untuk mengurangi risiko yang bisa saja muncul akibat adanya gangguan pada mata anak.
Maka dari itu, jika Si Kecil memiliki keluhan pada mata, segeralah berbicara pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa berbicara pada dokter kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Selain itu, ibu juga bisa membeli obat dan vitamin melalui fitur Pharmacy Delivery di aplikasi Halodoc. Ibu tinggal pesan obat dan vitamin yang dibutuhkan, lalu tunggu kurang dari 1 jam hingga pesanan datang. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan