9 Hal yang Perlu Diketahui tentang Flu Babi
Halodoc, Jakarta – Flu babi adalah penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus H1N1 pada populasi babi. Penyebarannya tidak melalui konsumsi daging babi melainkan pertukaran udara seperti flu pada umumnya.
Untuk mengetahui lebih pasti mengenai flu babi, berikut adalah fakta-fakta penyebaran flu babi dan cara penanganannya:
1. Flu babi adalah virus pernapasan akut
Flu babi adalah penyakit menular yang terjadi pada babi yang menyebar melalui medium udara. Selain itu, orang yang bekerja atau tinggal di sekitar babi biasanya berisiko lebih besar terkena flu babi.
2. Gejala flu babi
Gejala flu babi mirip dengan flu musiman, seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, menggigil, kelelahan ekstrim, nyeri otot, dan diare.
3. Gejala pada anak dan dewasa
Terdapat sedikit perbedaan gejala flu babi pada anak dan dewasa, perbedaannya, yaitu:
Orang dewasa
-
Kesulitan bernapas atau sesak napas
-
Nyeri atau tekanan di dada atau perut
-
Tiba-tiba pusing
-
Kebingungan
-
Muntah yang parah atau terus-menerus
Anak-anak
-
Pernapasan cepat atau kesulitan bernapas
-
Warna kulit kebiruan
-
Tidak cukup minum cairan
-
Tidak bangun atau berinteraksi
-
Anak menjadi sangat mudah tersinggung
-
Gejala seperti flu membaik, tetapi kembali dengan demam dan batuk yang lebih buruk
-
Demam disertai ruam
4. Pernah menjadi wabah
Flu babi pertama kali muncul pada April 2009. Penyakit ini menyerang jutaan orang, kemudian pada Juni 2009 dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Kasus-kasus flu babi telah dilaporkan dari semua benua yang bisa dihuni. Ia menyebar dengan cepat, tetapi rasio kematiannya relatif rendah.
5. Kombinasi beberapa gen virus
Fakta yang menarik adalah banyak ahli virologi dan ilmuwan yang berpendapat bahwa virus H1N1 mungkin tidak berevolusi secara alami melainkan dibuat di laboratorium. Delapan segmen genetik yang berbeda dari virus flu babi tidak cocok dengan virus yang dikenal. Menurut Centers for Disease Control, flu babi adalah kombinasi yang tidak biasa dari gen dari babi, burung, dan virus flu manusia.
6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah beresiko tinggi tertular flu babi. Misalnya, pasien HIV / AIDS, korban lupus, dan orang-orang yang menjalani kemoterapi dan perawatan radiasi lebih rentan terhadap flu babi.
7. Punya sistem kekebalan tubuh baik minim risiko
Menurut World Health Organization, orang yang sehat dengan sistem kekebalan yang baik bila terinfeksi oleh flu babi dapat pulih dalam waktu seminggu.
8. Diagnosa flu babi
Untuk mendiagnosis infeksi flu babi, perlu dilakukan pengambilan sampel dalam empat sampai lima hari pertama ketika orang tersebut mengalami gejala flu. Namun, beberapa orang, terutama anak-anak perlu melakukan pengujian setelah mungkin kehilangan virus selama 10 hari atau lebih lama.
9. Pencegahan flu babi
Kamu dapat melakukan pencegahan dengan cara mencuci tangan saat baru balik dari luar rumah. Apalagi kalau kamu baru melakukan kontak dengan orang yang sedang sakit. Kamu hanya akan jatuh sakit jika virus benar-benar masuk ke tubuh biasanya melalui mulut atau hidung.
Menggosok tangan dengan air hangat dan sabun setidaknya selama 15—20 detik untuk membunuh kuman sebelum kuman memiliki kesempatan untuk menyerang. Tutupi hidung dan mulut dengan tisu saat kamu batuk atau bersin.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai flu babi serta bagaimana cara pencegahan dan perawatannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan