8 Tips Simpel Mencegah Chikungunya
Halodoc, Jakarta - Chikungunya adalah penyakit yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak, yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah. Adakah cara yang bisa dilakukan untuk cegah chikungunya?
Sebelum membahas soal cara pencegahan, perlu diketahui bahwa chikungunya terjadi ketika seseorang digigit oleh nyamuk yang membawa virus. Nyamuk tersebut mendapatkan virus chikungunya saat menggigit seseorang yang telah terinfeksi sebelumnya. Penularan virus tidak dapat terjadi secara langsung dari orang ke orang.
Baca juga: Yang Terjadi Jika Kena Gigitan Nyamuk Chikungunya
Virus chikungunya dapat menyerang siapa saja. Namun, risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi yang baru lahir, lansia 65 tahun ke atas, dan individu dengan kondisi medis lain, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Demam, dan Gejala Lain yang Mengganggu
Pada beberapa kasus, chikungunya tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, umumnya pengidap chikungunya mengalami gejala, seperti:
-
Demam hingga 39 derajat celsius.
-
Nyeri pada otot dan sendi.
-
Sendi bengkak.
-
Nyeri pada tulang.
-
Sakit kepala.
-
Muncul ruam di tubuh.
-
Lemas.
-
Mual.
Gejala tersebut biasanya timbul 3-7 hari setelah seseorang digigit nyamuk pembawa virus. Pada umumnya, pengidap akan membaik dalam seminggu. Namun, pada sebagian pengidap, nyeri sendi dapat berlangsung hingga berbulan-bulan. Walaupun tidak sampai menyebabkan kematian, gejala chikungunya yang parah dapat menyebabkan kelumpuhan sementara.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Chikungunya Berbahaya
Pada kasus yang jarang, chikungunya yang tidak segera mendapat penanganan dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti:
-
Uveitis (radang pada bagian mata yang disebut uvea).
-
Retinitis (radang pada retina mata).
-
Miokarditis (peradangan otot jantung).
-
Nefritis (peradangan pada ginjal).
-
Hepatitis (radang hati).
-
Meningoensefalitis (radang selaput otak).
-
Mielitis (radang pada satu segmen saraf tulang belakang).
-
Sindrom Guillain- Barré (gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan)
Cegah dengan Meminimalisir Perkembangbiakan Nyamuk
Pencegahan chikungunya sama seperti pencegahan penyakit lain yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Cara yang utama adalah melakukan beberapa hal berikut:
-
Menutup rapat tempat penyimpanan air.
-
Menguras tempat penampungan air.
-
Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
-
Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.
-
Memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi rumah.
-
Menggunakan kelambu saat tidur.
-
Menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
-
Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian.
Di samping sejumlah langkah tersebut, ada beberapa langkah pencegahan tambahan yang juga dapat dilakukan, terutama bila hendak bepergian ke daerah endemik chikungunya, antara lain:
-
Menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N-diethylmetatoluamide (DEET) secara rutin.
-
Menggunakan obat nyamuk bakar yang diletakkan di luar untuk membantu mengusir nyamuk.
-
Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang setiap waktu.
Baca juga: Anak Terserang Chikungunya, Ibu Harus Apa?
Itulah sedikit penjelasan tentang chikungunya dan cara pencegahan yang dapat dilakukan. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!