8 Penyebab Bau Badan Tak Sedap pada Balita

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Maret 2023

“Kebersihan balita yang tidak terjaga, kebiasaan makan, lahir prematur dapat menjadi penyebab timbulnya bau badan yang tidak sedap pada balita”

8 Penyebab Bau Badan Tak Sedap pada Balita8 Penyebab Bau Badan Tak Sedap pada Balita

Halodoc, Jakarta – Bau badan terjadi karena adanya campuran bakteri dan keringat pada kulit. Bau badan dapat berubah karena hormon, makanan, infeksi, obat-obatan, atau kondisi yang mendasarinya seperti diabetes.

Untuk balita, bau yang tidak sedap pada dasarnya berasal dari bakteri yang bercampur dengan keringat pada kulit. Bau badan bisa berbau manis, asam, tajam atau seperti bau bawang. Ketika balita bergerak aktif, jumlah keringat akan meningkat. Hal tersebut dapat mempengaruhi bau yang tidak sedap pada balita. 

Sebaliknya, jika balita berkeringat berlebih tetapi tidak berbau. Hal itu terjadi karena bau badan bergantung pada jenis bakteri di kulit dan bagaimana bakteri pada kulit balita tersebut berinteraksi, bukan berasal dari keringat itu sendiri.

Apa itu Keringat?

Berkeringat adalah sekresi cairan oleh kelenjar keringat ke permukaan kulit. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu kelenjar apokrin dan kelenjar ekrin. Kelenjar apokrin bertanggung jawab untuk memproduksi bau badan. Sedangkan, kelenjar ekrin berperan dalam mengeluarkan keringat langsung di permukaan kulit.

Berkeringat adalah proses alami tubuh. Berkeringat memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Manfaatnya dapat ibu baca pada artikel mengenai manfaat keringat bagi tubuh. Namun, karena konsumsi makanan tertentu, praktik kebersihan atau genetika membuat keringat dapat berbau tidak sedap begitu bersentuhan dengan kulit. Perubahan jumlah keringat atau bau badan balita bisa mengindikasikan kondisi medis.

Orang tua yang secara teratur memperhatikan bau badan balita dan tidak dapat menunjukkan penyebab yang jelas mungkin memiliki alasan untuk khawatir. Bau badan anak normal bermula dengan pubertas dini, yaitu ketika anak-anak umumnya mengembangkan ketiak bau dan mulai menggunakan deodoran. 

Tetapi adanya bau badan pada balita yang belum mencapai usia pubertas yang khas yaitu usia 8 hingga 13 tahun untuk anak perempuan dan 9 hingga 14 tahun untuk anak laki-laki, biasanya dapat menandakan bahwa sudah waktunya untuk berbicara dengan dokter anak.

Penyebab Bau Badan pada Balita

1. Kebersihan yang buruk

Kebersihan yang buruk adalah salah satu penyebab paling umum dari bau badan pada balita. Mandi yang tidak teratur, tidak rajin membersihkan ketiak dan selangkangan, serta bakteri yang menumpuk pada pakaian dapat menyebabkan bau tak sedap. Jika balita menolak untuk mandi secara teratur, mereka mungkin akan berbau saat bakteri di kulit bersentuhan dengan keringat.

2. Kebiasaan makan

Apa yang balita konsumsi, maka bau keringat yang pengeluarannya akan sama dengan konsumsinya. Jadi, makanan memiliki korelasi langsung dengan bau badan. Makanan yang konsumsi balita tidak hanya memengaruhi napas mereka, tetapi juga baunya. Mereka mungkin mulai mengeluarkan bau tak sedap setelah makan makanan berbau seperti bawang putih dan bawang merah. Setelah makanan ini masuk ke pencernaan, baunya meresap melalui pori-pori kulit dan menimbulkan bau.

3. Pubertas

Pubertas adalah fase di mana anak perempuan dan laki-laki muda mencapai kematangan seksual. Anak perempuan mencapai pubertas antara usia 8 hingga 13 tahun, sedangkan anak laki-laki mencapai tahap tersebut dua tahun kemudian.

Pada masa ini, anak banyak mengalami perubahan hormonal (adrenarke) yang menyebabkan variasi pada tubuh dan perilakunya. Salah satu perubahan penting pada seorang anak yang bisa memperhatikannya melalui mengalami pubertas adalah bau badan. Jadi jika anak termasuk dalam kelompok usia ini, bau badan adalah normal dan tidak perlu khawatir

4. Kelahiran prematur

Pada balita, perkembangan seksual bermula dengan pematangan kelenjar adrenal, juga terkenal sebagai adrenarke, yang biasanya berawal sebelum anak mencapai pubertas. Adrenarke bertanggung jawab atas tanda-tanda awal pubertas, termasuk rambut kemaluan, dan bau badan seperti orang dewasa.

Tetapi beberapa anak mengalami adrenarke prematur (pada usia delapan tahun pada anak perempuan dan sembilan pada anak laki-laki), yang berkaitan dengan resistensi insulin, peningkatan kemungkinan mengembangkan sindrom metabolik (suatu kondisi yang meningkatkan risiko serangan jantung), atau ovarium polikistik maupun sindroma.

5. Fenilketonuria

Fenilketonuria atau PKU adalah kesalahan metabolisme yang dialami seorang anak sejak lahir. Anak-anak dengan gangguan ini tidak memiliki hidroksilase fenilalanin, enzim yang diperlukan untuk memecah asam amino esensial yang disebut fenilalanin, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.

6. Sindrom Bau Ikan Atau Trimethylaminuria

Trimethylaminuria atau TMAU adalah kondisi langka yang penyebabnya karena kegagalan tubuh untuk memetabolisme bahan kimia trimetilamina. Hal ini menyebabkan akumulasi bahan kimia yang menyebabkan urine, napas, dan keringat berbau. Bau yang ditimbulkan akibat TMAU adalah bau yang menyengat, seperti bau ikan, oleh karena itu TMAU juga dikenal sebagai sindrom bau ikan. 

7. Hiperhidrosis

Hiperhidrosis adalah nama medis untuk kondisi yang menyebabkan keringat berlebih pada seseorang. Jika balita berkeringat lebih banyak daripada biasanya untuk mempertahankan suhu tubuh normal, mungkin hal tersebut merupakan gejala hiperhidrosis primer yang bisa bersifat genetik. Kondisi ini hanya mempengaruhi bagian tubuh tertentu, seperti telapak tangan, ketiak, dan kaki, dan mungkin dimulai pada masa kanak-kanak, sedangkan hiperhidrosis sekunder dapat terjadi sebagai akibat dari kondisi yang mendasarinya seperti hipertiroidisme dan hipertensi.

8. Kondisi Medis yang Mendasari

Jika balita memiliki bau badan yang berbeda, kadang-kadang bisa disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya seperti diabetes, masalah ginjal atau hati, atau pembengkakan.

Penyakit membuat tubuh bau yang berbeda, yang memungkinkan profesional medis mengidentifikasi kondisi dengan cepat dan mudah untuk memulai perawatan yang diperlukan.

Dalam memperingati hari anak-anak balita dapat menjadi momentum bagi ibu untuk senantiasa memperhatikan kondisi bau badan anaknya. Karena bau badan yang tidak normal bisa menjadi tanda penting dari kondisi kesehatan yang mendasarinya. 

Jika terjadi tanda-tanda bau badan yang tidak normal pada balita, disarankan agar untuk dapat mengonsultasikannya dengan dokter anak melalui Halodoc dengan melihat. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Body Odor
Fatherly. Diakses pada 2023. How To Tell If A Child’s Body Odor Is Cause For Concern
Mom Junction. Diakses pada 2023. Body Odor In Children: Is It Normal And Tips To Manage It