8 Jenis Pekerjaan yang Rentan Alami Asbestosis
Halodoc, Jakarta - Penggunaan masker ketika beraktivitas di luar ruangan berfungsi untuk menghindari dari gangguan kesehatan yang menyerang paru-paru. Jika kamu bekerja pada lokasi dengan risiko paparan debu yang cukup tinggi, tidak ada salahnya untuk selalu waspada dengan penyakit asbestosis. Asbestosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan paparan serat asbes dalam durasi yang cukup panjang.
Baca juga: Bekerja di Pabrik, Awas Asbestosis Serang Paru-Paru
Asbes adalah salah satu jenis mineral yang sering digunakan sebagai atap bangunan. Kondisi yang kurang baik pada asbes menyebabkan asbes mengeluarkan debu-debu yang sangat kecil dan dikenal sebagai serat asbes. Serat asbes yang terhirup dalam jangka waktu yang cukup panjang nyatanya dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru secara bertahap dan menyebabkan gangguan kesehatan pada pengidapnya.
Inilah Pekerjaan yang Rentan dengan Asbestosis
Asbestosis terjadi ketika seseorang terus-menerus menghirup udara yang terpapar dengan serat asbes. Serat asbes yang terhirup dapat terperangkap dalam alveoli dan membentuk jaringan parut. Kondisi ini yang menyebabkan paru-paru kehilangan fleksibilitasnya.
Kondisi paru-paru yang menjadi kaku tidak mampu mengembang dan mengempis dengan sempurna saat seseorang bernapas. Hal ini membuat pengidap asbestosis mengalami kesulitan untuk bernapas. Biasanya, kesulitan bernapas diperparah jika sebelumnya pengidap asbestosis memiliki kebiasaan merokok.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Sarkoidosis dan Asbestosis
Tentunya, ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang mengalami asbestosis, salah satunya adalah jenis pekerjaan tertentu. Melansir dari Mayo Clinic, kondisi ini dialami oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan, seperti:
-
Penambang asbes;
-
Pekerja konstruksi bangunan;
-
Pekerja galangan kapal;
-
Pekerja di jalan kereta api;
-
Buruh pabrik asbes;
-
Tukang bangunan;
-
Teknisi listrik;
-
Mekanik pesawat dan mobil.
Risiko asbestosis umumnya disesuaikan dengan jumlah paparan dan lama waktu seseorang mengalami paparan serat asbes. Semakin lama paparan serat asbes, tentunya risiko kerusakan paru-paru akan semakin besar.
Para pekerja yang rentan terhadap paparan serat asbes sebaiknya tetap menjaga kebersihan pakaian dan tubuh setelah bekerja. Serat asbes dapat menempel pada pakaian yang berisiko menyebabkan orang-orang menghirup serat asbes yang menempel pada tubuh atau pakaian.
Kenali Gejala Asbestosis
Asbestosis tidak langsung menyebabkan pengidapnya mengalami gejala. Umumnya, gejala dialami beberapa tahun setelah seseorang terpapar serat asbes dalam waktu yang cukup lama. Melansir dari National Health Service UK, ada beberapa gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami asbestosis, seperti sesak napas, batuk kering yang kronis, mengi, penurunan nafsu makan, mengalami kelelahan terus-menerus, nyeri pada area dada atau bahu, mengalami pembengkakan pada bagian jari dan kuku jari.
Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ketika kamu merasa pernah mengalami paparan serat asbes dalam waktu yang cukup lama dan mengalami gejala tersebut beberapa tahun kemudian. Pemeriksaan seperti CT Scan paru dan X-Ray bagian dada dilakukan untuk memastikan penyebab gangguan kesehatan yang dialami.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Bedanya Asbestosis dan Silikosis
Asbestosis yang berkembang sulit diobati. Untuk itu, melakukan perawatan dengan rehabilitasi paru dan terapi oksigen menjadi perawatan medis yang cukup tepat untuk mengatasi gejala asbestosis. Selain itu, hentikan kebiasaan merokok agar tidak semakin parah.
Asbestosis yang tidak ditangani dengan baik berisiko alami komplikasi, seperti kanker paru, penebalan pada pleura, efusi, dan mesothelioma. Jika ada pertanyaan lagi tentang asbestosis, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Asbestosis
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Asbestosis
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan