7 Tindakan Medis yang Bisa Dilakukan untuk Tangani Cerebral Palsy

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   11 Juli 2019
7 Tindakan Medis yang Bisa Dilakukan untuk Tangani Cerebral Palsy7 Tindakan Medis yang Bisa Dilakukan untuk Tangani Cerebral Palsy

Halodoc, Jakarta - Cerebral palsy atau lumpuh otak mengacu pada masalah yang memengaruhi tonus otot, gerakan, dan keterampilan motorik. Gangguan kesehatan ini menyebabkan terhambatnya kemampuan tubuh untuk bergerak secara terkoordinasi dan terarah. Tidak hanya itu, fungsi tubuh lain dapat berpengaruh, terlebih yang melibatkan keterampilan motorik dan otot, seperti pernapasan, kontrol kandung kemih, makan, dan berbicara. 

Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran bayi, atau selama 3 hingga 5 tahun pertama kehidupan seorang anak. Kerusakan otak menyebabkan masalah lain, seperti masalah penglihatan, pendengaran, dan pembelajaran. 

Ada tiga jenis cerebral palsy yang umum terjadi pada anak, yaitu:

  • Cerebral palsy spastic, yang menyebabkan kekakuan dan kesulitan bergerak.

  • Cerebral palsy diskinetik, yang menyebabkan gerakan yang tidak terkontrol.

  • Cerebral palsy ataksik, yang menyebabkan masalah dengan keseimbangan. 

Baca juga: Kenali Berbagai Fakta tentang Cerebral Palsy

Tindakan Medis yang Dilakukan

Bayi yang lahir lebih awal atau memiliki masalah kesehatan yang menempatkan mereka pada risiko cerebral palsy mendapatkan pengawasan lebih untuk mengenali gejala dan tandanya.

Pemeriksaan yang dilakukan terkait diagnosis cerebral palsy adalah pengecekan apakah ada keterlambatan perkembangan, seperti tidak bisa meraih mainan sampai pada usia 4 bulan atau tidak mampu duduk sampai usia 7 bulan. Pemeriksaan lain terkait keterampilan motorik, seperti tidak bisa merangkak, berjalan, atau menggerakkan tangan dan kaki dengan cara biasa. 

Baca juga: Inilah Terapi Okupasi untuk Anak yang Terkena Cerebral Palsy

Lalu, dokter juga memeriksa apakah ada gerakan yang tidak terkoordinasi dengan baik, tonus otot yang terlalu ketat atau terlalu kehilangan refleks bayi yang bertahan melebihi usia ketika semua hal tersebut seharusnya sudah menghilang. 

Sementara itu, tindakan untuk menangani cerebral palsy beragam, dikombinasikan antara tindakan medis dan terapi serta pembedahan jika memang diperlukan. Tak lupa, dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sangat dibutuhkan. Tindakan medis yang dilakukan, yaitu:

  • Obat untuk kekakuan otot.

  • Suntikan toksin botulinum untuk mengendurkan otot atau kelompok otot tertentu selama beberapa bulan sekaligus. 

  • Pemberian obat yang membantu mengatasi sulit tidur atau biasa disebut melatonin.

  • Obat anti-kejang untuk mencegah epilepsi.

  • Obat pencahar untuk mengatasi sembelit.

  • Obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan rasa nyeri. 

  • Obat untuk mengurangi produksi air liur. 

Baca juga: Cerebral Palsy, Sakit yang Pengaruhi Motorik Anak

Anak dengan kondisi cerebral palsy membutuhkan bantuan medis dari beberapa ahli sekaligus. Tanpa adanya penanganan, cerebral palsy menimbulkan masalah serius, seperti hilangnya kemampuan mendengar, gangguan tidur, berkurangnya kemampuan melihat, masalah bicara atau komunikasi, masalah perilaku, masalah pembelajaran, hingga tulang yang lemah atau osteoporosis dini. 

Kejang, masalah bicara dan komunikasi, dan masalah belajar lebih sering terjadi pada anak dengan kondisi cerebral palsy. Beberapa di antara mereka membutuhkan terapi berkelanjutan dan alat bantu seperti kawat gigi atau kursi roda untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari. 

Cerebral palsy sangat mengkhawatirkan, inilah mengapa ibu perlu memberikan perhatian lebih pada kesehatan dan tumbuh kembang sang buah hati. Jangan tunda untuk bertanya pada dokter jika Si Kecil mengalami gejala yang tidak biasa, gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan tanya jawab ibu dengan dokter ahli anak. Aplikasi Halodoc bisa ibu download langsung di ponsel.