7 Penyakit yang Bisa Sebabkan Sindrom Nefrotik
Halodoc, Jakarta – Ginjal merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat buangan (limbah) dalam tubuh, baik yang berasal dari makanan, obat-obatan, maupun zat beracun, kemudian mengeluarkannya lewat urine. Tapi, fungsi ginjal tersebut juga bisa mengalami gangguan.
Akibatnya, bukannya membuang limbah, ginjal malah membuang protein terlalu banyak lewat urine. Kondisi ini dinamakan sindrom nefrotik. Ada berbagai penyakit yang bisa menyebabkan sindrom nefrotik terjadi. Apa saja? Yuk, cari tahu di sini.
Apa Itu Sindrom Nefrotik?
Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan pada ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein melalui urine. Meski termasuk gangguan yang langka, namun sindrom nefrotik bisa terjadi pada siapa saja. Sindrom nefrotik umumnya pertama kali diketahui pada usia kanak-kanak, terutama di sekitar usia dua sampai lima tahun.
Baca juga: Alasan Sindrom Nefrotik Dapat Menyerang Anak-Anak
Penyakit Penyebab Sindrom Nefrotik
Normalnya, urine manusia tidak mengandung protein. Ini karena protein merupakan zat yang diperlukan tubuh yang seharusnya tidak dibuang. Di dalam ginjal, terdapat glomeruli atau sekelompok pembuluh darah yang berfungsi untuk menyaring darah dan memisahkan zat yang dibutuhkan dari zat-zat buangan lain yang harus dikeluarkan dari tubuh. Tapi, jika glomeruli mengalami kerusakan atau kebocoran, maka tubuh tidak bisa menjalankan fungsi penyaringan tersebut dengan baik, sehingga protein-protein yang seharusnya tersaring malah ikut keluar bersama urine.
Jadi, penyebab utama sindrom nefrotik adalah karena terjadinya kerusakan pada glomeruli. Ada berbagai kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kerusakan tersebut, antara lain:
- Glomerulosklerosis segmental atau fokal. Sekitar 10 persen sindrom nefrotik disebabkan oleh glomerulosklerosis segmental. Ini adalah kondisi di mana terbentuk jaringan parut pada glomeruli. Jaringan parut tersebut diduga disebabkan oleh gangguan genetik atau akibat penyakit kronis lainnya.
- Perubahan minimal pada glomeruli. Disebut perubahan minimal, karena kondisi ginjal terlihat baik-baik saja saat dilihat di bawah mikroskop, namun sebenarnya terdapat sedikit perubahan pada glomeruli yang menyebabkan kebocoran protein. Meskipun belum pasti, namun perubahan minimal pada glomeruli diduga disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Sebagian besar sindrom nefrotik pada anak disebabkan oleh kondisi ini.
- Nefropati membranosa atau glomerulonefritis membranosa. Ini adalah kondisi di mana membrane glomeruli mengalami penebalan. Nefropati membranosa merupakan penyebab umum sindrom nefrotik pada orang dewasa.
Selain kondisi kesehatan di atas, ada juga beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kerusakan glomeruli, yaitu:
- Nefropati diabetes atau komplikasi ginjal akibat diabetes
- Anemia sel sabit
- Lupus
- HIV
- Hepatitis
- Sifilis
- Beberapa jenis kanker, seperti leukemia, myeloma, dan limfoma.
Beberapa jenis obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pereda infeksi lainnya juga bisa menyebabkan kerusakan glomeruli.
Baca juga: 6 Gejala Sindrom Nefrotik yang Harus Diwaspadai
Pengobatan untuk Sindrom Nefrotik
Dengan mengetahui penyakit yang menjadi penyebab sindrom nefrotik, dokter dapat menentukan pengobatan apa yang paling tepat untuk pengidap. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala atau mengatasi komplikasi yang dialami pengidap. Contoh obat-obatan yang sering digunakan untuk mengatasi sindrom nefrotik, antara lain:
- Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Ini karena sindrom nefrotik bisa memicu terjadinya tekanan darah tinggi.
- Diuretik yang berfungsi untuk membuang cairan berlebih dari dalam tubuh melalui urine
- Steroid untuk mengatasi glomerulonephritis perubahan minimal.
- Obat antikoagulan yang bermanfaat untuk menurunkan risiko pembekuan darah yang bisa terjadi akibat sindrom nefrotik.
- Imunosupresan yang berguna untuk mengurangi peradangan dan menekan respons abnormal dari sistem kekebalan tubuh.
Itulah tujuh penyakit yang bisa menjadi penyebab sindrom nefrotik. Sebaiknya segera kunjungi dokter jika kamu mengalami gejala-gejala sindrom nefrotik, seperti mudah lelah, nafsu makan menurun, muntah dan diare, serta kulit menjadi pucat. Dengan memeriksakan diri ke dokter, kamu bisa mendapatkan diagnosis pasti dari kondisi yang kamu alami dan mengetahui penyebabnya, sehingga penanganan juga bisa dilakukan lebih awal.
Baca juga: Ketahui Tes Darah untuk Mendiagnosis Sindrom Nefrotik
Kamu juga bisa membicarakan masalah kesehatan yang kamu alami dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa minta saran kesehatan dan rekomendasi obat dari dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan