7 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Memakai Baby Walker
Halodoc, Jakarta – Baby walker adalah perangkat yang dirancang untuk membantu bayi menjalankan mobilitasnya seperti berdiri dan berjalan. Ada beberapa pro dan kontra terkait penggunaan baby walker. American Academy of Pediatrics mengimbau orangtua untuk tidak menggunakan baby walker karena dapat membuat bayi tersandung lalu jatuh dan berguling.
Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan baby walker tidak membantu proses belajar berjalan. Sebaliknya, baby walker menghilangkan keinginan untuk berjalan. Nah, kalau baby walker menjadi pilihan, adakah hal yang perlu diperhatikan orangtua sebelum memakai baby walker?
Baca juga: 4 Tahap Perkembangan Motorik Anak Usia 0-12 Bulan
Perhatikan Hal Ini sebelum Menggunakan Baby Walker
1. Pastikan baby walker yang dipilih orangtua sesuai dengan standar keamanan produk untuk bayi.
2. Selalu berada di dekat bayi dan awas ketika anak dapat berpindah ke tempat-tempat berbahaya dalam hitungan detik.
3. Pastikan baby walker hanya dapat digunakan di permukaan yang datar, terhalang dari akses menuju tangga
4. Gunakan hanya di area yang aman untuk bayi. Itu artinya bayi tidak dapat bergerak atau menjangkau benda berbahaya seperti kabel listrik, minuman panas, bahan kimia pembersih, pemanas, dan kolam renang.
5. Pilih baby walker yang memiliki kunci dan mekanisme pengereman.
6. Jangan menggunakan baby walker sebelum bayi bisa duduk atau setelah bayi bisa berjalan.
7. Jangan letakkan bayi pada baby walker selama lebih dari 15 menit.
Baby Walker Menghambat Motorik?
Disadari atau tidak, baby walker menjauhkan bayi dari aktivitas penting yang hanya bisa dilakukan kalau bayi menyentuh lantai. Ketika bayi belajar berjalan sendiri tanpa baby walker, bayi akan melakukan banyak gerakan berulang yang diperlukan agar bayi mencapai kemampuan berjalan mereka secara sempurna.
Baca juga: 5 Gerakan Sederhana Agar Otot Bayi Kuat
Bayi cenderung menggunakan jari-jari kaki mereka saat berada di baby walker, sehingga ini dapat mengencangkan otot kaki dan mengganggu perkembangan berjalan normalnya. Akibatnya, begitu keluar baby walker-nya, bayi sering kali menggunakan jari kaki untuk berjalan dan tidak menapak sempurna.
Kemudian, saat bayi duduk dan menarik diri, ini adalah salah satu cara agar bayi belajar menyeimbangkan diri. Ketika bayi lebih sering menghabiskan waktu dengan baby walker, bayi kehilangan waktu mempelajari keseimbangan ini.
Berada di baby walker lebih lama juga mengurangi aktivitas bayi merangkak dengan tangan dan lutut. Padahal, ini menjadi salah satu bagian pembelajaran penting untuk mengembangkan bantalan beban melalui panggul dan bahu.
Berbagai gerakan penting diperlukan saat bayi mengembangkan keterampilan berjalannya secara natural. Menggunakan terlalu sering baby walker justru membuat bayi lebih sedikit mendapat kesempatan untuk mempelajari langkah demi langkah cara berjalan natural.
Jadi bagaimana baiknya? Biarkan bayi menghabiskan lebih banyak waktunya di lantai. Ini adalah tempat yang aman bagi bayi Untuk belajar berguling, duduk, dan menarik diri untuk berdiri. Orangtua juga dapat meletakkan bayi di dekat furniture lembut untuk membantunya menarik tubuh ke atas atau berpegangan sambil pelan-pelan berjalan. Ini jauh lebih baik ketimbang memberikan baby walker.
Baca juga: Ini Kemampuan Motorik Balita Usia 1-2 Tahun
Jika bayi sedang aktif-aktifnya bergerak, merangkak, pastikan area anak beraktivitas aman. Orangtua bisa memagari area gerak anak dengan bantal, atau sesuatu yang aman supaya anak tidak cedera saat beraktivitas dan mencoba berjalan.
Itulah penjelasan mengenai hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai baby walker dan bagaimana cara mengajari anak berjalan. Kalau anak ibu sakit dan butuh buat janji dokter ke rumah sakit, bisa dilakukan melalui Halodoc!
Referensi:
Pregnancy Birth and Baby. Diakses pada 2021. Baby Walkers.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Infant and toddler health.