7 Gejala Paru-Paru Basah yang Perlu Ditangani Dokter
“Ada sejumlah gejala paru-paru basah yang memerlukan penanganan dokter. Mulai dari kesulitan bernapas hingga mudah bingung dan mengantuk.”
Halodoc, Jakarta – Penyakit paru-paru basah atau pneumonia adalah infeksi yang terjadi akibat bakteri, virus, atau jamur.
Kondisi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) pada salah satu atau kedua paru-paru.
Peradangan pada alveoli tersebut membuat kantung ini berisi cairan atau nanah. Akibatnya, pengidap kondisi ini menjadi sulit bernapas.
Paru-paru basah akibat virus dan bakteri adalah penyakit menular dan dapat menyebar melalui menghirup droplet dari bersin atau batuk.
Nah, demi meningkatkan kesadaran mengenai penyakit ini, tidak ada salahnya untuk mengetahui apa saja gejala paru-paru basah.
Khususnya gejala paru-paru basah yang memerlukan penanganan dokter spesialis paru.
Gejala Paru-Paru Basah yang Harus Segera Diperiksakan
Ada beberapa gejala paru-paru basah yang perlu setiap orang waspadai dan memerlukan penanganan medis segera, antara lain:
1. Mengalami Kesulitan Bernapas
Infeksi menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah.
Kondisi ini bisa mempersulit oksigen yang pengidap paru-paru basah hirup untuk masuk ke aliran darah.
2. Batuk Darah
Alasan paling umum mengapa penyakit paru-paru basah dapat menimbulkan batuk darah adalah infeksi pada dada.
Sebab, kondisi ini menyebabkan pembengkakan (radang) jaringan pada salah satu atau kedua paru-paru.
3. Wajah atau Bibir Berwarna Biru
Kulit atau bibir biru (sianosis) adalah salah satu gejala paru-paru basah yang juga membutuhkan penanganan dokter.
Adapun kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup asupan oksigen dalam darah.
4. Menggigil dan Berkeringat
Menggigil mungkin merupakan salah satu gejala penyakit paru-paru basah yang biasanya datang dengan cepat, dan bisa sangat intens.
Jenis menggigil ini biasanya juga memicu demam dan mungkin menandakan pertumbuhan bakteri dalam aliran darah.
Selain itu, saat tubuh mencoba melawan infeksi seperti pneumonia, pengidapnya bisa berkeringat banyak atau kulit terasa lembap saat pengidapnya sentuh.
5. Nyeri Dada
Napas yang tersengal-sengal atau batuk dapat melelahkan otot dada, membuatnya sakit saat bernapas atau batuk.
Ketidaknyamanan dada terkait paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paru-paru yang terinfeksi.
Namun, jika pengidapnya mengalami nyeri dada yang luar biasa, bisa jadi kondisi ini terjadi akibat efek peradangan penyakit paru-paru basah seluruh tubuh.
Sudah tahu gangguan pernapasan bernama tension pneumothorax? Baca selengkapnya di artikel ini: “Tension Pneumothorax: Penyebab, Gejala, dan Cara Tepat Mengatasinya“.
6. Demam
Demam juga menjadi salah satu gejala khas akibat pneumonia. Adapun demam dari kondisi ini umumnya tinggi yang dapat mencapai 40,55 Celcius.
Demam ini juga memiliki gejala penyerta berupa batuk dengan lendir kuning, hijau atau berdarah.
Penyebab dari timbulnya demam ini adalah respons alami tubuh dalam melawan infeksi.
7. Mudah Bingung dan Mengantuk
Ketika paru-paru basah menjadi sepsis, sistem kekebalan tubuh mulai rusak. Akibatnya, tekanan darah turun, keluaran urin rendah, dan bahkan kapasitas mental pengidapnya juga bisa terpengaruh.
Kondisi ini mungkin menyebabkan pengidapnya merasa pusing atau bingung. Selain itu, kadar oksigen dalam darah yang menurun juga dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk.
Jika kamu mengalami gejala di atas dengan intensitas yang cukup mengganggu aktivitas, segera hubungi dokter di Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk tersambung dengan ahlinya.
Upaya Pencegahan Paru-paru Basah
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.
Namun, ada beberapa cara pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:
1. Melakukan Vaksinasi
Salah satu jenis vaksinasi untuk mengurangi risiko penularan adalah vaksin pneumokokus.
Adapun penggunaan vaksin ini bertujuan untuk mencegah pneumonia akibat bakteri.
Karena itu, lakukan vaksinasi pneumokokus untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.
2. Mencuci Tangan Secara Rutin
Rutin mencuci tangan dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini.
Cucilah tangan sebelum makan, saat menyajikan makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh hewan peliharaan.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman yang dapat menjadi penyebab paru=paru basah.
3. Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit paru-paru.
Sebab, tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi.
Tak hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko terkena kondisi ini.
Untuk mengetahui apa alasannya, kamu bisa membaca artikel: Perokok Pasif Dapat Terkena Pneumonia, Ini Penyebabnya.
4. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Penerapan pola hidup yang sehat dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya paru-paru basah.
Misalnya, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, dan tidur dengan durasi yang cukup (6 hingga 8 jam) untuk orang dewasa.
Pastikan juga untuk rutin berolahraga setidaknya 15 hingga 30 menit setiap harinya.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2023. Pneumonia.
American Lung Association. Diakses pada 2023. Pneumonia Symptoms and Diagnosis.
American Lung Association. Diakses pada 2023. Preventing Pneumonia.
Healthline. Diakses pada 2023. The 20 Best Foods for Lung Health.
Nidirect.gov. Diakses pada 2023. Coughing up blood (blood in phlegm). Celeveland Clinic. Diakses pada 2023. Pneumonia.
NHS. Diakses pada 2023. Blue or grey skin or lips (cyanosis).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan