7 Fakta tentang Kelainan Darah Hemofilia
Halodoc, Jakarta – Hemofilia adalah kelainan pendarahan yang menyebabkan darah tidak dapat menggumpal dengan baik. Hemofilia dapat menyebabkan pendarahan spontan serta pendarahan tidak normal setelah cedera atau pembedahan.
Dua jenis hemofilia yang paling umum adalah hemofilia A dan B. Hemofilia A disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan VIII dan hemofilia B disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan IX. Penyakit hemofilia bisa bervariasi bergantung pada persentase tingkat faktor pembekuan dalam darahnya. Informasi selengkapnya mengenai fakta kelainan darah hemofilia bisa dibaca di sini!
1.Jenis Hemofilia
Sudah disebutkan sebelumny,a hemofilia ada beberapa jenis dan yang umum adalah hemofilia A, B, dan C. Jenis hemofilia ditentukan oleh faktor pembekuan orang tersebut. Faktor pembekuan yang terlibat adalah VIII untuk hemofilia A, IX untuk hemofilia B, dan XII untuk hemofilia C. Semakin kurang faktor pembekuan darahnya maka semakin parah kondisi hemofilia.
Baca juga: Luka Susah Sembuh, Ini Penyebab Darah Sulit Membeku
2.Belum Ada Obatnya
Sejauh ini hemofilia belum ada obatnya. Namun, dengan pengobatan dan pencegahan, orang dengan hemofilia dapat hidup normal dan sehat. Orang yang hidup dengan hemofilia A dan B perlu mendapat faktor pembekuan IV setiap beberapa hari.
3.Pembeda antara Hemofilia A, B, dan C
Hemofilia C dianggap tidak begitu berisiko ketimbang hemofilia A dan B, dan pendarahannya cenderung terjadi setelah prosedur bedah atau gigi. Orang dengan hemofilia C tidak membutuhkan IV faktor pembekuan secara teratur.
Hemofilia A dan B dibawa dalam kromosom X, sehingga lebih memengaruhi anak laki-laki ketimbang anak perempuan, tetapi perempuan bisa menjadi pembawa penyakit. Hemofilia A adalah jenis penyakit yang paling umum menyerang satu dari 5.000 anak laki-laki, hemofilia B memengaruhi satu dari 25.000 anak laki-laki, sedangkan hemofilia C hanya satu dari 100.000 anak laki-laki. Hemofilia C memengaruhi laki-laki dan perempuan secara seimbang.
4.Bisa Terdeteksi sejak Anak-Anak
Penyakit ini biasanya terdeteksi ketika anak baru lahir dengan kasus yang parah biasanya terdiagnosis di usia 1 bulan atau rentang 18 bulan sejak bayi dilahirkan.
5.Komplikasi hemofilia
Komplikasi dari hemofilia termasuk nyeri sendi, artritis, penyakit jantung, penyakit ginjal, dan pendarahan, terutama pendarahan kranial.
Baca juga: Kenali Lebih Dalam 3 Jenis Hemofilia
6.Tidak selalu genetik
Hemofilia pada umumnya memang kondisi genetik, tetapi ada juga yang dikarenakan cacat gen. Beberapa peneliti memperkirakan bahwa sepertiga dari kasus hemofilia adalah mutasi baru tanpa riwayat penyakit dalam keluarga.
7.Pendarahan lebih lama
Selama ini orang mengira pengidap hemofilia yang terluka akan mengalami pendarahan yang bisa mengakibatkannya kehilangan banyak darah, sebenarnya tidak seperti itu. Orang dengan hemofilia tidak mengalami pendarahan lebih cepat daripada mereka yang tidak mengidap hemofilia, pengidap hemofilia mengalami pendarahan lebih lama, sehingga membutuhkan penanganan dan perawatan cepat supaya lekas sembuh.
Baca juga: Pola Hidup Sehat Bisa Mencegah Trombositosis
Untuk perdarahan sendi dan otot, lakukan perawatan pertolongan pertama yang biasa termasuk istirahat, termasuk kompres es. Pendarahan lebih serius jika organ dalam atau jaringan dalam yang terluka.
Para ahli kesehatan merekomendasikan orang dengan hemofilia untuk melakukan perawatan seperti:
1. Melakukan pemeriksaan tahunan di pusat perawatan hemofilia.
2. Mendapatkan vaksinasi Hepatitis A dan B.
3. Mengobati pendarahan secepat dan sedini mungkin.
4. Olahraga dan pertahankan berat badan yang sehat untuk melindungi persendian.
5. Jalani tes infeksi melalui darah secara teratur.
Itulah berbagai fakta mengenai hemofilia. Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini? Kamu bisa menanyakannya pada dokter di Halodoc. Butuh obat dan suplemen? Pakai Halodoc juga bisa. Tanpa perlu repot keluar rumah, pesananmu akan diantarkan ke tempat tujuan dalam waktu kurang dari satu jam.