6 Penyakit yang Rentan Menyerang Sistem Reproduksi Wanita
“Ada banyak penyakit yang dapat menyerang sistem reroduksi wanita. Seperti endometriosis, kanker, dan penyakit menular seksual.”
Halodoc, Jakarta – Sistem reproduksi wanita terdiri dari banyak bagian, termasuk rahim, ovarium, dan serviks. Fungsinya sangat penting, yaitu untuk melepaskan sel telur, memproduksi hormon seks wanita, seperti progesteron dan estrogen, dan menyediakan ruang untuk janin berkembang.
Namun, ada banyak penyakit yang dapat menyerang sistem ini, dan menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu. Beberapa di antaranya juga memengaruhi tingkat kesuburan wanita.
Penyakit Umum pada Sistem Reproduksi Wanita
Karena sistem reproduksi wanita itu kompleks, penyakit yang bisa menyerang pun sangat banyak. Berikut ini beberapa penyakit yang umum terjadi:
- Endometriosis
Endometriosis adalah masalah yang mempengaruhi rahim, tempat bayi tumbuh saat wanita hamil. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di tempat lain, seperti di ovarium, di belakang rahim, di usus, atau di kandung kemih.
Ini dapat menyebabkan nyeri, kemandulan, dan menstruasi yang sangat berat. Rasa sakit biasanya di perut, punggung bawah, atau daerah panggul. Beberapa wanita mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
- Fibroid Rahim
Fibroid rahim adalah tumor non-kanker yang sering menyerang sistem reproduksi wanita, terutama pada usia subur. Tumor ini berisi sel otot dan jaringan lain yang tumbuh di dalam dan sekitar dinding rahim, atau rahim. Ini dapat menyebabkan menstruasi berat atau menyakitkan, sering buang air kecil, dan masalah reproduksi lainnya.
- Kanker
Ada banyak jenis kanker yang bisa berkembang di sistem reproduksi wanita. Seperti kanker serviks, kanker ovarium, kanker rahim, kanker vagina, kanker vulva, dan lain-lain.
- Sistitis Interstisial
Ini adalah penyakit kandung kemih kronis yang mengakibatkan rasa tidak nyaman atau nyeri berulang di kandung kemih atau di sekitar daerah panggul. Orang dengan penyakit ini biasanya memiliki dinding kandung kemih yang meradang atau teriritasi yang dapat menyebabkan jaringan parut dan pengerasan kandung kemih.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Selain nyeri, gejala lain yang bisa terjadi adalah sering buang air kecil, dan ketidaknyamanan pada perut atau panggul.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau PCOS terjadi ketika ovarium atau kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon pria dari biasanya. Salah satu akibatnya adalah kista yang berkembang di ovarium.
Wanita dengan PCOS berisiko lebih tinggi terkena diabetes dan penyakit jantung. Gejala penyakit ini mungkin termasuk infertilitas, nyeri panggul, pertumbuhan rambut berlebih, dan lain-lain.
- Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS adalah infeksi pada sistem reproduksi wanita yang bisa kamu dapatkan dari berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki infeksi. Penyebab PMS adalah bakteri, parasit, dan virus.
Sebagian besar PMS dapat memengaruhi pria dan wanita. Namun, dalam banyak kasus masalah kesehatan yang ditimbulkannya bisa lebih parah bagi wanita.
Kapan Harus ke Dokter?
Penting untuk segera membuat janji dengan dokter untuk mendiskusikan pertanyaan atau masalah apa pun, yang mungkin kamu miliki terkait kesehatan sistem reproduksi wanita.
Selain itu, beberapa tanda bahwa kamu sebaiknya segera ke dokter adalah:
- Berusia di bawah 35 tahun dan tidak bisa hamil setelah setahun mencoba.
- Berusia 35 tahun atau lebih dan tidak bisa hamil setelah 6 bulan mencoba.
- Mengalami menstruasi yang menyakitkan.
- Merasa sakit saat berhubungan seks.
- Mengalami perdarahan vagina yang tidak normal.
- Keputihan yang tidak biasa, terutama jika memiliki warna atau bau yang tidak normal.
- Kemerahan, bengkak, luka, atau rasa tidak nyaman pada vulva atau vagina.
- Gejala infeksi saluran kemih, seperti sering buang air kecil atau rasa panas saat buang air kecil.
Itulah pembahasan mengenai jenis penyakit yang menyerang sistem reproduksi wanita dan kapan harus ke dokter. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut, segera download Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan dan di mana saja.