6 Mitos Tentang Kolesterol yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Apakah kamu termasuk orang yang mempercayai kalau melakukan pemeriksaan kolesterol hanya diperlukan jika sudah mencapai usia paruh baya? Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh The American Heart Association (AHA) pemeriksaan kadar kolesterol malah perlu dilakukan di rentang usia 9–11 tahun, 17–21 tahun, serta orang-orang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung.
Mitos-mitos mengenai kolesterol sampai saat ini masih simpang-siur, supaya jangan sampai salah kaprah, ada baiknya kamu mengetahui mana informasi yang fakta dan mana yang mitos. Baca selengkapnya di bawah ini!
Tingkat Kolesterol yang Bervariasi
Perlu diketahui kalau tingkat kolesterol bervariasi berdasarkan usia, berat, dan jenis kelamin. Seiring waktu, tubuh seseorang cenderung menghasilkan lebih banyak kolesterol, artinya semua orang dewasa harus memeriksa kadar kolesterolnya secara teratur, idealnya setiap 4 hingga 6 tahun.
Baca juga: Ini Perbedaan Jenis Kolesterol yang Harus Diketahui
Terkait mitos informasi mengenai kolesterol, baca selengkapnya di sini!
- Mitos: Hanya orang yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki kolesterol tinggi
Faktanya, orang dengan semua tipe tubuh dapat berpotensi memiliki kolesterol tinggi. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkat memang membuat seseorang memiliki peluang memiliki kolesterol tinggi, tetapi bertubuh kurus tidak melindungi kamu dari potensi kolesterol.
Terlepas dari berat badan, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik yang kamu jalani, ada baiknya selalu memeriksa kadar kolesterol. Butuh informasi lebih lengkap mengenai cara memeriksa kolesterol, tanyakan saja langsung di Halodoc.
Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
- Mitos: Kolesterol tinggi hanya masalah laki-laki
Faktanya, aterosklerosis biasanya lebih sering terjadi terjadi pada perempuan ketimbang laki-laki. Kemudian, perempuan yang memasuki masa pramenopause juga cenderung memiliki lebih tinggi kadar estrogen yang meningkatkan kadar kolesterol HDL, kolesterol baik. Namun, setelah melewati menopause atau pascamenopause ada kecenderungan kadar LDL, kolesterol jahatnya jadi lebih tinggi.
- Mitos: Tingkat kolesterol adalah hasil dari diet dan kuantitas aktivitas fisik
Faktanya, memang benar kalau diet dan aktivitas fisik dapat memengaruhi kadar kolesterol, tetapi bukan satu-satunya faktor. Pertambahan usia juga berdampak pada kadar kolesterol. Beberapa orang dilahirkan dengan kadar kolesterol tinggi yang mereka warisi dari orangtua.
Karena itu, selain melakukan olahraga, sangat penting untuk menjaga asupan makanan, termasuk mengonsumsi makanan yang dapat menyehatkan jantung.
Baca juga: Punya Kolesterol Tinggi, Atasi dengan Cara Ini
- Mitos: Mengonsumsi obat kolesterol membuatmu tidak perlu menerapkan diet dan gaya hidup sehat
Faktanya, walaupun mengonsumsi obat kolesterol bukan jaminan ini akan menjaga kadar kolesterol sesuai standarnya. Kalau mau tetap kadar kolesterol tetap terjaga, tidak ada acara lain selain mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung dan melakukan aktivitas fisik rutin. Pastikan setidaknya kamu melakukan latihan kardio 150 menit per minggu dan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 75 menit per minggu dan kombinasi keduanya.
- Mitos: Beralih dari mentega ke margarin akan membantu menurunkan kolesterol
Faktanya, belum tentu. Mentega mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dan juga mengandung lemak trans. Namun, beberapa jenis margarin, bahkan kandungannya juga lebih tinggi.
- Mitos: Anak-anak tidak perlu khawatir tentang kolesterol
Faktanya, anak-anak dapat memiliki kadar kolesterol tinggi, seperti halnya orang dewasa. Ini terutama berlaku untuk anak-anak yang mewarisi kadar kolesterol tinggi dari satu atau kedua orangtua, suatu kondisi yang disebut familial hiperkolesterolemia (FH). Anak-anak dengan kondisi ini lebih berisiko tinggi terkena serangan jantung dini atau stroke.
Referensi:
American Heart Association. Diakses pada 2020. Cholesterol: Myths and Facts.
Centers for Disease Control Prevention. Diakses pada 2020. Cholesterol Myths and Facts.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan