6 Mitos Tentang Cara Penularan HIV Terbaru
Halodoc, Jakarta – Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang mampu merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga mengganggu kemampuan tubuh seseorang untuk melawan infeksi dan penyakit. Sampai saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk HIV. Meski begitu ada sejumlah obat-obatan dan perawatan untuk memperlambat perkembangan penyakit.
Karena berpotensi fatal dan belum ditemukan obatnya, banyak orang yang takut dengan penyakit ini. Selain itu, mitos tentang penularan HIV yang masih berkembang di masyarakat membuat sejumlah pengidapnya kerap dijauhi. Padahal, pengidap HIV membutuhkan dukungan moril yang besar agar mereka dapat terus berjuang melawan penyakitnya.
Baca juga: Tanpa Gejala Khusus, Ketahui Tanda Awal Penularan HIV
Mitos Penularan HIV yang Masih Berkembang di Masyarakat
Nah, agar kamu tidak salah persepsi tentang penyakit ini, kamu perlu mengetahui mitos dan fakta seputar penularan HIV yang dihimpun dari Medical News Today berikut ini:
- Bisa Menular Lewat Sentuhan
HIV bisa menular lewat sentuhan adalah mitos penularan HIV yang telah banyak berkembang. Padahal, seseorang tidak menularkan atau tertular HIV dengan menyentuh. Berjabat tangan, berpelukan, bergandengan atau jenis kontak fisik serupa tidak akan menularkan virus. Seseorang hanya dapat tertular virus jika berkontak dengan darah, ASI, air mani, vagina, dubur dan preseminal pengidap HIV.
Namun, cairan ini juga harus bersentuhan dengan selaput lendir orang lain, seperti di dalam atau di dubur, vagina, penis, atau mulutnya untuk menularkan virus. Penularan terjadi melalui kulit yang terluka dan penggunaan jarum suntik.
- Ditularkan Lewat Serangga dan Hewan Peliharaan yang Terinfeksi
Beberapa orang percaya bahwa HIV bisa ditularkan dari serangga atau hewan peliharaan yang terinfeksi. Tentunya, hal ini tidak mungkin terjadi. Untuk menularkan HIV, nyamuk atau serangga lain harus menggigit pengidap HIV, kemudian menyuntikkan darah kembali ke tubuh orang lain.
Pada kenyataannya, HIV tidak bertahan hidup pada nyamuk karena perbedaan genetik dibandingkan dengan DNA manusia. Serangga juga tidak dapat memasukkan kembali darah ke orang baru yang otomatis tidak menularkan HIV.
- Ditularkan Melalui Makanan dan Minuman
Faktanya, virus penyebab HIV tidak bisa hidup lama di luar tubuh dan tidak bisa bertahan hidup di air. Jadi, seseorang bisa dipastikan tidak dapat tertular virus dari makanan dan minuman. Air yang terdapat di kolam renang dan kamar mandi juga tidak menularkan HIV.
Lebih lanjut, seseorang juga tidak akan tertular HIV meski berbagi makanan dengan pengidap, konsumsi makanan dengan bekas darah di atasnya, berbagi toilet dan kamar mandi dengan pengidap maupun kontak dengan air liur, keringat, atau air mata. Virus tidak bisa bertahan dari paparan udara atau suhu panas dari memasak. Jika seseorang makan makanan dengan jejak virus di atasnya, asam lambung juga akan membunuh virus.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Sebelum Tes HIV
- Pasangan yang Mengidap HIV Tidak Perlu Melindungi Diri Satu Sama Lain
Pasangan yang sudah terlanjur mengidap HIV dianggap tidak perlu membentengi diri karena sudah sama-sama tertular virus. Padahal, HIV punya berbagai jenis dan jenisnya dapat berubah dari waktu ke waktu. Jika seseorang dan pasangannya memiliki dua jenis HIV yang berbeda, mereka dapat menularkan satu sama lain. Hal ini menyebabkan infeksi ulang yang mempersulit perawatan.
- Transfusi Darah Meningkatkan Risiko Penularan HIV
Darah yang tersedia untuk transfusi tidak mengandung HIV. Seseorang juga tidak dapat tertular HIV dari sumbangan organ dan jaringan, karena pasti sudah dites sebelumnya. HIV tidak mungkin ditularkan saat mendonorkan darah, karena semua jarum dan bahan lainnya pasti sudah disterilkan terlebih dahulu.
- Menular Lewat Ciuman
HIV tidak menular melalui air liur, sehingga virus tidak mungkin ditularkan melalui ciuman di pipi atau bibir. Penularan bisa terjadi jika kedua orang tersebut memiliki luka terbuka yang besar di mulut.
Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Pengidap HIV
Kalau kamu pernah mendengar mitos-mitos di atas sebelumnya, sebaiknya jangan mudah dipercaya. Meski HIV termasuk penyakit serius, penularannya tidak semudah yang kamu kira. Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang HIV, diskusikan bersama dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Baca juga: Waspadai 6 Cara Penularan HIV yang Paling Sering Terjadi
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. HIV and AIDS: Transmission myths and facts.
HIV.gov. Diakses pada 2020. How Is HIV Transmitted?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan