6 Mitos dan Fakta tentang Kafein yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Ketika mendengar kafein, salah satu yang terlintas dipikiran kamu pasti kopi. Padahal, kafein tidak hanya terkandung dalam kopi saja, lho! Kafein adalah zat alami (alkaloid) yang ditemukan di daun, biji, dan buah-buahan. Selain kopi, kafein juga terkandung dalam teh, cokelat, minuman bersoda, bahkan di dalam pil diet.
Salah satu efek kafein yang terkenal adalah kemampuannya sebagai stimulan untuk menunda kelelahan sementara dan menyebabkan insomnia. Kafein terbukti bertindak sebagai diuretik yang menyebabkan tubuh kehilangan air. Selain berbagai efek tersebut, ada sejumlah mitos terkait kafein yang belum tentu kebenarannya. Berikut mitos dan fakta kafein yang perlu kamu ketahui:
Baca Juga: Konsumsi Obat Setelah Minum Kopi, Bolehkah?
- Bikin Ketagihan
Kabar bahwa kafein bisa membuat seseorang ketagihan ternyata hanya mitos. Ketika konsumsi kafein secara teratur dihentikan secara tiba-tiba, beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, kelelahan, atau kantuk. Gejala-gejala ini hanya bertahan satu hari atau lebih, dan dapat dihindari jika asupan kafein dikurangi secara bertahap.
- Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Mitos lain yang beredar adalah kafein meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, konsumsi kafein tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan tidak meningkatkan kadar kolesterol atau menyebabkan detak jantung yang tidak teratur. Peningkatan tekanan darah setelah konsumsi kafein sering dialami oleh individu yang sensitif terhadap kafein. Namun, peningkatan ini mirip dengan yang dihasilkan dari aktivitas normal, seperti naik tangga.
- Menyebabkan Kanker
Alih-alih meningkatkan risiko kanker, kafein justru membantu tubuh untuk mencegah dan melawan kanker. Faktanya, kafein mengandung antioksidan yang sudah dikenal khasiatnya untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Kalau kamu ingin tahu informasi seputar penyakit kanker, kamu bisa berdiskusi langsung dengan dokter Halodoc, lho! Lewat aplikasi, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Baca Juga: 7 Manfaat Kafein untuk Kesehatan
- Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Kafein dapat mengurangi jumlah kalsium dalam urin. Namun, pengurangan kalsium ini tidak memengaruhi keseimbangan kalsium atau kepadatan tulang. Jadi, isu bahwa kafein meningkatkan risiko osteoporosis hanya mitos belaka.
- Memengaruhi Jalannya Reproduksi dan Kehamilan
Anggapan di atas tidak sepenuhnya benar. Ibu hamil yang mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang masih tergolong aman untuk kondisi kesehatan ibu dan janin. Tidak ada bukti kuat bahwa konsumsi kafein menyebabkan keguguran, cacat lahir atau mengurangi kemungkinan hamil seorang wanita. Namun, konsumsi kafein dosis tinggi untuk ibu hamil tentu tidak dianjurkan.
- Mengatasi Rasa Kantuk
Kafein dikenal luas tentang efek meningkatkan tingkat kewaspadaan dan perhatian. Secangkir kopi atau teh direkomendasikan untuk mengatasi rasa kantuk, terutama bagi mereka yang berkendara jarak jauh. Kafein juga dapat meningkatkan daya ingat dan penalaran logis.
Baca Juga: Sering Minum Kopi, Awas Ini Dampaknya
Itulah sejumlah mitos dan fakta seputar kafein yang perlu kamu ketahui. Intinya, konsumsi kafein dalam jumlah yang wajar masih diperbolehkan. Namun, jika kamu mengonsumsinya terlalu berlebihan tentu tidak baik karena bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Referensi:
Eufic. Diakses pada 2019. 7 Myths and Facts about Caffeine.
WebMD. Diakses pada 2019. Caffeine Myths and Facts.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan