6 Makanan yang Bisa Memicu Terjadinya Dispepsia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Juli 2020
6 Makanan yang Bisa Memicu Terjadinya Dispepsia6 Makanan yang Bisa Memicu Terjadinya Dispepsia

Halodoc, Jakarta – Sakit perut yang menyebabkan perut terasa kembung sebaiknya jangan disepelekan. Kondisi ini bisa menjadi tanda dispepsia di dalam tubuh. Dispepsia sebenarnya bukanlah suatu penyakit, namun merupakan gejala yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya. Ketika mengalami dispepsia, ada beberapa kondisi yang dirasakan, salah satunya rasa kembung dan nyeri ulu hati.

Baca juga: Bukan Maag, Lambung Enggak Enak Bisa Jadi Dispepsia

Dispepsia dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, memiliki berat badan yang berlebih, pola makan, dan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Cara untuk mencegah dispepsia kembali terjadi, ketahui beberapa makanan pemicu dispepsia berikut ini.


Penyebab Dispepsia, Mulai dari Makanan Hingga Stres

Dispepsia terjadi ketika pengidapnya mengalami rasa tidak nyaman pada bagian perut tengah. Hal ini menyebabkan munculnya rasa kembung, mulas, mual, muntah, hingga frekuensi bersendawa yang meningkat. Dispepsia sering disebabkan oleh tukak lambung atau meningkatkan asam lambung yang tidak diatasi dengan tepat. 

Melansir Web MD, ada beberapa faktor yang memicu seseorang mengalami dispepsia, seperti memiliki penyakit yang berhubungan dengan lambung, mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan, dan kebiasaan makan.

Makan terlalu cepat dan terlalu banyak meningkatkan risiko alami dispepsia. Tidak ada salahnya perhatikan kembali kebiasaan makan yang dijalani dan jenis makanan yang kamu nikmati. Melansir dari jurnal Middle East Journal of Digestive Diseases, beberapa jenis makanan ini rentan meningkatkan risiko dispepsia, yaitu:

  1. Bawang bombay atau makanan yang mengandung lada
  2. Makanan yang disajikan dengan cara digoreng.
  3. Makanan berlemak.
  4. Makanan dan minuman yang mengandung alkohol.
  5. Buah yang memiliki rasa asam.
  6. Makanan yang memiliki rasa pedas.

Selain itu, stres yang dialami dan tidak diatasi dengan baik juga menyebabkan kamu mengalami konisi dispepsia. Hindari stres dengan banyak melakukan hal yang menyenangkan atau berolahraga agar kamu tidak mengalami gangguan kesehatan yang lebih buruk lagi.

Baca juga: Telat Makan Bisa Sebabkan Dispepsia, Benarkah?

Sebaiknya segera gunakan aplikasi Halodoc dan tanya langsung dengan dokter apabila kamu mengalami gejala awal dari dispepsia yang disertai dengan gejala lain, seperti munculnya darah pada muntah, penurunan berat badan, feses berwarna hitam, kesulitan untuk mengonsumsi makanan. 


Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Dispepsia

Bagi kamu yang sering mengalami dispepsia, hindari perut kosong dalam waktu yang terlalu lama. Melansir Live Strong, perut kosong dalam waktu yang cukup lama juga rentan tingkatkan risiko dispepsia. Tidak ada salahnya untuk sering mengonsumsi makanan dalam porsi yang kecil agar kamu terhindar dari dispepsia. Kamu juga bisa menyiapkan camilan sehat agar perut tidak kosong, misalnya buah-buahan.

Baca juga: Catat, Ini 5 Makanan yang Baik untuk Mencegah Dispepsia

Jika kamu memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut karena merokok menjadi salah satu faktor pemicu yang meningkatkan risiko dispepsia. Hindari mengonsumsi makanan berdekatan dengan waktu tidur. Berbaring setelah mengonsumsi makanan meningkatkan risiko dispepsia. Jangan lupa untuk perbanyak konsumsi makanan yang mengandung serat agar kesehatan pencernaan tetap terjaga dengan baik dan terhindar dari dispepsia.

Referensi:
Live Strong. Diakses pada 2020. Dyspepsia Diet
Middle East Journal of Digestive Diseases. Diakses pada 2020. The Role of Diet in the Management of Non Ulcer Dyspepsia
Web MD. Diakses pada 2020. Indigestion
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to Know About Indigestion or Dyspepsia