6 Hal yang Sebabkan Bulu Anjing Sering Rontok
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya, kerontokan bulu anjing merupakan hal yang normal terjadi. Kerontokan pada bulu anjing akan menyisakan bintik-bintik atau area kebotakan yang terlihat di kulitnya. Ada banyak penyebab bulu anjing mengalami kerontokan, mulai dari infeksi hingga iritasi yang disebabkan oleh parasit.
Sebagai pemilik anjing peliharaan, kamu perlu mencari tahu penyebab kerontokan pada bulu anjing dan langkah yang harus dilakukan untuk menjaga agar bulu anjing tetap dalam kondisi yang prima dan sehat.
Nah, berikut ini beberapa penyebab kerontokan bulu anjing yang umum terjadi:
Baca juga: Cara Merawat Kucing Peliharaan agar Tak Terjangkit Toksoplasmosis
- Alergi
Alergi sering menjadi pemicu bulu rontok pada anjing. Sama seperti manusia, anjing bisa mengalami reaksi terhadap makanan, pemicu lingkungan seperti serbuk sari, atau parasit seperti kutu atau tungau. Namun, gigitan kutu merupakan penyebab sebagian besar alergi pada anjing.
Selain bulu rontok akibat menjilati dan menggigit area yang teriritasi, tanda-tanda alergi kutu yaitu munculnya rasa gatal dan kemerahan. Jika anjing yang sangat alergi, mungkin dengan hanya satu gigitan kutu anjing mulai bereaksi yang bisa bertahan berhari-hari.
- Penyakit Cushing
Bulu rontok pada anjing juga dapat disebabkan oleh hiperadrenokortisisme, atau penyakit cushing. Ini adalah kondisi yang disebabkan oleh produksi hormon kortisol yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing berusia 6 tahun atau lebih. Gejala lain yang dari penyakit ini yaitu makan, minum, dan buang air kecil yang lebih banyak dari biasanya, terlihat terengah-engah, dan memiliki perut buncit.
- Genetik
Ada beberapa anjing yang tidak berbulu, seperti Chinese Crested dan Mexico Hairless. Namun, ada beberapa anjing yang lebih rentang mengalami kebotakan dibanding anjing lainnya. Bintik-bintik botak di telinga luar, dada, perut, paha, atau leher bagian bawah dapat muncul pada anjing bulldog, whippet, chihuahua, dachshund, dan bulldog Italia.
Baca juga: Cara Merawat Kucing Peliharaan agar Tak Terjangkit Toksoplasmosis
- Infeksi atau Infestasi
Infestasi parasit seperti kutu dan tungau (kudis) adalah penyebab lain dari alopesia anjing. Seiring dengan rambut rontok di sekitar telinga, mata, perut, dan dada, tanda-tanda anjing mungkin terkena tungau atau kutu, termasuk peradangan, gatal-gatal, dan kemerahan.
Infeksi bakteri atau jamur, seperti pada kasus kurap (yang sebenarnya adalah jamur), juga bisa dikaitkan dengan rambut rontok pada anjing. Gejala kurap termasuk area kerontokan yang melingkar atau tidak teratur, peradangan, dan kulit terinfeksi.
- Luka Tekan
Anjing yang lebih tua atau berat, bisa rentan mengalami luka tekan di mana siku atau bagian tulang lainnya bersentuhan dengan permukaan yang keras. Seiring berjalan waktu, tekanan konstan cenderung menebalkan kulit, rambut rontok, dan bentuk kapalan.
Jika kapalan retak, berdarah, atau terinfeksi, pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan pelembab, antibiotik, atau penggunaan bracing. Kamu juga dapat mencegah luka tekan dan kapalan dengan memberikan alas tidur yang empuk untuk anjing.
Baca juga: Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies
- Ruam atau Biduran
Gigitan dan sengatan serangga, tumbuhan, bahan kimia, atau bahan sampo memungkinkan menyebabkan ruam atau gatal-gatal pada beberapa anjing, yang bisa menyebabkan bintik-bintik kebotakan. Ruam alergi biasanya muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar, dan gejala lainnya dapat berupa lesu, demam, kurang nafsu makan, dan muntah.
Itulah beberapa penyebab bulu rontok pada anjing yang perlu kamu waspadai. Kini aplikasi Halodoc sudah mempunyai layanan untuk berbicara dengan dokter hewan. Jadi, kamu bisa menghubungi dokter hewan melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!