6 Hal Penyebab Anak Menjadi Pembully
“Anak menjadi pembully bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Memahami penyebab di balik perilaku bullying anak bisa membantu orang tua atau guru untuk menghadapinya secara tepat.”
Halodoc, Jakarta – Bullying atau perundungan menjadi salah satu masalah umum yang menimbulkan kekhawatiran di antara orang tua dari anak-anak usia sekolah. Menurut National Bullying Prevention Center, Amerika Serikat, satu dari lima anak melaporkan diintimidasi selama belajar di sekolah.
Sebagian besar orang tua tentu berharap anak mereka tidak mengalami perundungan di sekolah. Namun, mendidik anak sedemikian rupa agar tidak bertumbuh menjadi pem-bully juga tidak kalah penting.
Dengan memahami hal-hal apa saja yang bisa membuat seorang anak mem-bully teman-teman sebayanya, orang tua diharapkan bisa mencegah dan menangani anak yang menjadi perundung dengan tepat.
Faktor Penyebab Anak Menjadi Pembully
Anak yang menjadi pembully biasanya adalah anak yang bertubuh besar atau anak yang populer di sekolahnya. Namun, sebenarnya ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko seorang anak berperilaku agresif dan menindas teman-teman sebayanya.
Pada beberapa kasus, temperamen dan harga diri berperan besar dalam perilaku tersebut. Namun, pada beberapa kasus lain, latar belakang keluarga juga bisa meningkatkan potensi bullying. Selain itu, ada juga anak-anak yang menjadi perundung karena dulu mereka sendiri pernah di-bully.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa membuat anak menjadi pem-bully:
1. Ingin Terlihat Hebat
Anak-anak dengan harga diri yang rendah rentan menjadi pem-bully agar mereka bisa terlihat hebat dan berkuasa. Mereka mungkin juga sering membual tentang kemampuan mereka untuk menutupi rasa rendah diri mereka.
2. Kurang Empati
Anak yang tidak diajarkan untuk berempati dengan orang lain juga berpotensi besar menjadi perundung. Mereka tidak peduli dengan perasaan orang lain saat melontarkan kata-kata kejam, atau berperilaku seenaknya kepada orang tersebut.
Alih-alih memperhatikan perasaan korban, mereka mungkin malah akan menyalahkan korban dengan mengatakan “kamu terlalu lemah, atau ini kan hanya bercanda.”
Kunci untuk menghadapi anak pem-bully seperti ini adalah dengan membuat mereka membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi orang lain. Caranya bisa dengan mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan sosial secara sukarela.
3. Merasa Berhak Semena-mena
Terbiasa dituruti semua keinginannya di rumah juga bisa menjadi penyebab anak menjadi perundung. Biasanya anak-anak seperti ini memiliki orangtua yang permisif, yang tidak menetapkan aturan untuk anak-anak mereka dan memberikan pengawasan yang memadai. Terlebih lagi, orangtua yang permisif cenderung tidak menerapkan konsekuensi atau berupaya untuk menghentikan perilaku bullying anak mereka.
4. Ingin Jadi Populer
Alasan lain anak menjadi perundung adalah karena mereka ingin terkenal dan diperhatikan. Biasanya, anak-anak seperti ini kurang mendapatkan perhatian di rumah. Orang tua yang terus menerus bertengkar, atau sibuk dengan urusannya masing-masing, membuat seorang anak mungkin merasa diabaikan. Akibatnya, anak bisa mencari perhatian di tempat lain dan bullying sering kali merupakan cara untuk menarik perhatian orangtua.
5. Iri Hati
Terkadang melihat teman yang lebih baik dan berhasil bisa, membuat seorang anak menjadi iri hati dan rentan menjadi pem-bully. Selain itu, perundung juga sering kali melakukan bullying terhadap orang-orang yang berbeda dengannya. Contohnya seperti dari segi penampilan, ras, kecerdasan, atau gaya hidup. Hal itu bisa disebabkan karena kurangnya pemahaman akan perbedaan yang dimiliki orang lain.
6. Pengalaman Dibully
Anak-anak yang sering melihat kekerasan atau intimidasi di rumah, atau bahkan mungkin sudah menjadi korban perundungan, lebih cenderung menjadi pem-bully. Hal itu karena bullying adalah perilaku yang bisa dipelajari dan anak-anak mungkin meniru apa yang mereka lihat.
Jadi, bila ada murid pem-bully yang sering marah dan mencaci maki murid lain, jangan langsung berasumsi buruk. Coba cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah mereka. Terkadang, mereka lebih membutuhkan dukungan dan bimbingan, daripada tindakan disiplin untuk perilaku bullying mereka.
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak menjadi pem-bully. Bila anak memiliki masalah perilaku, coba saja hubungi dokter atau psikolog menggunakan aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice Call dan Chat, ibu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan yang tepat dari ahlinya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Verywell. Diakses pada 2022. What Are the Risk Factors for Becoming a Bully?.
KVC Health System. Diakses pada 2022. 5 Reasons Children Bully and How Parents Can Help
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan