6 Fakta tentang Sindrom Guillain Barre
Halodoc, Jakarta – Sindrom Guillain-Barre termasuk penyakit langka. Sindrom ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf perifer, sehingga seringkali ditandai dengan kesemutan pada kaki. Sensasi kesemutan ini bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak ditangani segera. Data menunjukkan kasus sindrom Guillain-Barre hanya terjadi pada 1 - 2 orang per 100.000 penduduk tiap tahunnya.
Ketahui Fakta tentang Sindrom Guillain-Barre
Sindrom Guillain-Barre tidak bersifat menular. Sindrom ini bisa terjadi pada siapa saja, sehingga kamu perlu mencegah terjadinya sindrom yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot ini. Ini fakta tentang sindrom Guillain-Barre yang perlu kamu ketahui.
1. Sindrom Guillain-Barre Terjadi Akibat Infeksi Kuman
Penurunan sistem kekebalan tubuh pada pengidap sindrom Guillain-Barre terjadi karena infeksi kuman yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan diare. Akibatnya, sel sistem kekebalan tubuh menyerang mielin yang mengelilingi serabut saraf di seluruh saraf tepi.
2. Gejala Sindrom Guillain-Barre Menyebar Cepat
Gejala sindrom Guillain-Barre berkaitan dengan kelemahan saraf dan otot, yakni kesemutan, kehilangan refleks tangan dan kaki, nyeri otot, serta kesulitan menggerakkan tangan dan kaki. Gejala lainnya berupa penurunan tekanan darah, detak jantung abnormal, penglihatan buram, sesak napas, dan sulit menelan.
3. Beberapa Penyakit Bisa Picu Terjadinya Sindrom Guillain-Barre
Yakni infeksi HIV, infeksi mononuklear, lupus erythematosus, limfoma hodgkin, serta infeksi saluran pernapasan (seperti flu, radang paru-paru) dan infeksi pencernaan (seperti diare). Faktor usia dan jenis kelamin juga bisa memicu terjadinya sindrom Guillain-Barre. Studi menyebutkan orang berisiko lanjut dan berjenis kelamin pria lebih berisiko terinfeksi sindrom Guillain-Barre.
4. Segera Temui Dokter Jika Mengalami Kesemutan Terus-Menerus
Kamu perlu segera bicara pada dokter jika rasa gatal pada tangan dan kaki sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dokter akan melakukan diagnosis sindrom Guillain-Barre dengan pemeriksaan saraf, seperti studi konduksi saraf untuk mengukur kecepatan sinyal saraf dan elektromiografi untuk mengukur aktivitas saraf otot. Metode lainnya adalah pemeriksaan cairan saluran sumsum tulang belakang melalui metode pungsi lumbal.
5. Sindrom Guillain-Barre Bisa Diobati
Pengobatan sindrom Guillain-Barre dilakukan untuk mencegah komplikasi, mengurangi gejala dan mempercepat proses penyebutkan. Pada tahap awal, dokter akan menggunakan terapi untuk memisahkan antibodi dan plasma, serta meresepkan immunoglobulin dalam dosis tinggi. Pengobatan lainnya berupa fisioterapi, penggunaan alat bantu pernapasan, serta pemberian obat pengencer darah dan pereda rasa sakit.
6. Sindrom Guillain-Barre Bisa Dicegah
Cara terbaik mencegah sindrom Guillain-Barre adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang, tidur cukup, perbanyak minum air putih, rutin berolahraga, dan kelola stres. Kamu juga dianjurkan untuk rutin mencuci tangan pakai sabun, terutama sebelum makan untuk mencegah infeksi kuman penyebab sakit.
Itulah fakta tentang sindrom Guillain-Barre yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan tentang sindrom Guillain-Barre, tanya dokter Halodoc untuk mendapat jawaban terpercaya. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan