6 Fakta Penting Diare pada Anak yang Mesti Ibu Tahu
Halodoc, Jakarta - Diare bisa terjadi pada siapa saja, tetapi yang lebih sering mengalaminya adalah anak-anak. Anak yang sedang diare mengalami frekuensi buang air besar (BAB) yang meningkat hingga lebih dari 5 kali dalam sehari. Tekstur tinja pada anak yang sedang diare pun menjadi lebih cair atau encer.
Setiap orangtua tentu khawatir saat anak diare. Namun, tidak hanya memberikan obat mencret anak, ada beberapa fakta penting mengenai diare pada anak yang perlu diketahui orangtua. Dengan begitu, ayah dan ibu bisa memberikan penanganan yang tepat pada Si kecil. Lantas, apa saja fakta penting diare pada anak?
1. Berbagai Macam Penyebab Diare pada Anak
Banyak orangtua yang mungkin bertanya-tanya, kok bisa ya Si Kecil diare? Penyebab diare pada anak sangat beragam, bu. Namun, sebagian besar diare yang dialami balita disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab lainnya adalah infeksi bakteri dan parasit, keracunan makanan, alergi, efek samping obat, dan gangguan penyerapan makanan. Nah, kondisi yang bisa memicu anak mengalami infeksi ini adalah kebersihan lingkungan dan sanitasi yang buruk.
Baca juga: Si Kecil Suka Jajan Sembarangan, Ini Dampaknya
2. Berbagai Gejala Diare Selain Mencret
Tidak hanya BAB lebih sering dengan konsistensi cair atau mencret, diare pada anak juga bisa disertai dengan gejala lainnya, seperti perut kembung, mual, muntah, demam, nyeri perut, dan lemas.
3. Waspada Dehidrasi pada Anak saat Diare
Diare membuat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit secara cepat. Hal ini disebabkan karena saat diare, saluran cerna sulit menyerap cairan, dan elektrolit. Akibatnya, orang yang mengalami diare berisiko tinggi mengalami dehidrasi.
Nah, dibandingkan dengan orang dewasa, dehidrasi lebih rentan terjadi pada anak. Bila tidak segera ditangani, dehidrasi pada anak bisa mengakibatkan munculnya komplikasi serius, seperti penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Inilah mengapa, ibu perlu tahu gejala dehidrasi pada anak saat mengalami diare berikut:
- Raut wajahnya tampak lemas dan pucat.
- Mata cekung.
- Mulut dan bibir kering.
- Sangat kehausan.
- Badannya terasa dingin.
- Jumlah urine sedikit atau warnanya kuning pekat kecokelatan.
- Saat menangis, air mata yang keluar hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.
- Mengantuk terus-menerus.
Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare
4. Penuhi Kebutuhan Cairan Anak saat Diare
Saat anak mengalami diare, hal paling penting yang perlu orangtua lakukan adalah memastikan kebutuhan cairan anak tercukupi. Bila usia Si Kecil masih di bawah 6 bulan, ibu bisa memberinya ASI atau susu formula setiap kali ia muntah atau diare. Bila Si Kecil sudah berusia di atas 6 bulan, berikanlah ia minuman rehidrasi seperti oralit. Ibu juga bisa memberikan air kelapa pada Si Kecil yang mengalami diare.
5. Berikan Makanan yang Lembut
Orangtua sering bingung tentang jenis makanan apa yang cocok untuk dikonsumsi Si Kecil yang sedang diare. Sebenarnya kuncinya adalah makanan tersebut harus lembut dan mudah dicerna. Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan untuk anak yang diare, seperti nasi, telur matang, sup ayam hangat, sereal, sayur-sayuran yang dimasak, daging sapi, atau ikan.
6 Makanan yang Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Anak saat Diare
Selain memerhatikan makanan yang baik untuk dikonsumsi, ibu juga perlu tahu jenis makanan apa yang sebaiknya dihindari oleh Si Kecil yang sedang diare. Hal ini penting untuk mencegah diare semakin parah. Beberapa pantangan makanan untuk anak yang diare seperti makanan berminyak dan berlemak, sayur-sayuran yang mengandung gas (brokoli, sayuran hijau, paprika, jagung, dan kacang polong), makanan yang pedas, makanan olahan, makanan siap saji, dan minuman bersoda.
Baca juga: Anak Alami Diare, Atasi dengan 4 Cara Ini
Itulah tadi beberapa fakta penting tentang diare pada anak yang mesti ibu tahu. Jika Si Kecil mengalami diare, segera tanyakan penanganannya pada dokter anak melalui aplikasi Halodoc, jadi ibu tidak sembarangan memberi obat mencret anak. Dokter di aplikasi Halodoc akan memberikan obat dan dosis yang tepat, ibu pun bisa langsung membeli obat dari aplikasi melalui fitur pharmacy delivery. Pastikan ibu sudah download aplikasinya, ya!