6 Cara Tingkatkan Berat Badan Janin Agar Lebih Sehat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Juli 2018
6 Cara Tingkatkan Berat Badan Janin Agar Lebih Sehat6 Cara Tingkatkan Berat Badan Janin Agar Lebih Sehat

Halodoc, Jakarta - Tumbuh kembang janin bisa dipantau dari dua hal, yaitu usia dan pertumbuhannya. Lewat USG dokter bisa memantau apakah bobot bayi sudah sesuai dengan usianya. Dan perlu diketahui bahwa janin dengan berat badan yang rendah berpotensi mengalami berbagai masalah kesehatan. Mulai dari kelahiran prematur, pertumbuhan yang terlambat, risiko penyakit jantung, hingga diabetes di usia dewasa.

Lalu, bagaimana sih cara meningkatkan berat badan janin agar lebih sehat?

Nah, kata ahli, makanan yang diperlukan ibu hamil merupakan diet seimbang antara karbohidrat, protein, lemak serta mineral. Namun, jangan berpikir ibu harus menggandakan porsi makannya karena tengah mengandung. Yang mesti diingat, yang terpenting adalah nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: Makanan Sehat untuk Pertumbuhan Otak Janin

Nah, berikut cara meningkatkan berat badan janin:

1. Pentingnya Asupan Protein

Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi protein sebanyak 90-100 gram per hari. Selain penting bagi proses perkembangan bayi seperti berat badannya, protein juga penting untuk perkembangan otak bayi. Lalu, makanan berprotein apa yang baik untuk ibu hamil?

Ibu bisa kok memilih protein sehat dari kacang almond, daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan, dan makanan olahan susu seperti keju dan yogurt. Untuk menambah berat badan janin, ibu juga bisa menambahkan keju rendah lemak atau selai kacang di setiap menu camilan.

2. Asam Folat

Salah satu jenis vitamin B ini juga penting untuk perkembangan bayi. Kata ahli, konsumsi asam folat sebelum dan selama kehamilan dini bisa mengurangi kemungkinan memiliki bayi dengan cacat tabung saraf atau cacat lahir lainnya. Kata ahli, wanita usia subur perlu mendapatkan 0,4 mg-0,8 mg asam folat dari makanan, suplemen, atau campuran makanan ditambah suplemen. Sedangkan wanita hamil dengan bayi kembar atau lebih, setidaknya memerlukan 1 mg tiap harinya.

Baca juga: Janin Masih Kecil, Ibu Perlu Tahu Teknik USG Transvaginal

3. Susu Khusus Ibu Hamil

Ibu amat dianjurkan mengonsumsi susu khusus untuk ibu hamil agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga. Biasanya susu untuk ibu hamil dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari. Kata ahli, manfaat susu hamil ini bisa menaikkan berat badan janin yang kurang normal.

4. Pentingnya Zat Besi

Kata ahli, asupan harian zat besi yang ideal di masa kehamilan adalah 27 mg. Zat besi sendiri merupakan bagian penting dari sel darah merah. Nah, zat besi inilah yang akan membantu pertumbuhan plasenta dan janin serta membantu ibu lebih tahan terhadap stres, penyakit, hingga kelelahan. Untuk meningkatkan berat badan bayi, ibu bisa mengonsumsi zat besi dari produk gandum utuh, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging sapi tanpa lemak.

5. Jangan Lupakan Kalsium

Ahli dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan 1.000 mg kalsium perhari untuk wanita hamil dan menyusui. Ibu bisa memperoleh kebutuhan kalsium dari produk susu yang dipercaya menjadi sumber kalsium terbaik. Selain susu, ibu juga bisa kok mengasup kalsum dari sayuran hijau, almond, hingga biji wijen.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

6. Lemak Tak Jenuh

Lemak juga memiliki berbagai manfaat bagi ibu hamil. Namun, yang mesti diingat sebaiknya ibu memilih lemak tak jenuh. Asupan lemak selama hamil ini digunakan janin untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Ibu bisa mendapatkan lemak tak jenuh dari alpukat, minyak zaitun, ikan berlemak seperti salmon, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Ahli dari ACOG merekomendasikan, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi dua sampai tiga porsi lemak tak jenuh per hari.  Kata ahli, hal ini dapat membantu meningkatkan berat badan janin selama kehamilan.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba cara meningkatkan berat badan janin seperti di atas? Agar proses meningkatkan berat badan janin berlangsung aman dan efektif, sebaiknya ibu perlu berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter. Ibu bisa mendiskusikan masalah di atas melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!