6 Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil Muda
“Keputihan saat hamil dapat menimbulkan rasa tidak nyaman saat beraktivitas. Maka dari itu, setiap wanita perlu tahu cara mengatasinya jika terjadi saat hamil muda.”
Halodoc, Jakarta – Keputihan merupakan salah satu kondisi yang umum dialami saat kehamilan. Namun, jika volume keputihan yang dihasilkan terlalu banyak, hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan bahkan menimbulkan bau.
Cara Efektif untuk Mengatasi Keputihan saat Hamil Muda
Saat mengalami keputihan, bisa jadi kamu menemukan noda basah atau bercak berwarna putih di pakaian dalam. Terkadang juga menemukan ada cairan yang keluar saat buang air kecil/besar.
Kondisi ini adalah sesuatu yang normal dan tidak menimbulkan kondisi yang berbahaya. Namun jika cairan yang keluar sudah berlebihan, cobalah untuk menggunakan panty liner atau pembalut saat beraktivitas. Hal ini dapat membantu menimbulkan rasa nyaman.
Lalu, jika keputihan yang terjadi sudah dirasa tidak normal, perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Penyebab paling umum terjadinya masalah terkait keputihan adalah akibat infeksi jamur. Dokter umumnya meresepkan gel atau krim untuk mengatasi masalah tersebut.
Beberapa penanganan lainnya yang perlu dilakukan agar keputihan bisa ditangani dengan baik, yaitu:
- Jangan membilas bagian dalam Miss V karena dapat mengubah pH, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan bakteri dan jamur yang rentan menyebabkan infeksi.
- Kenakan pakaian dalam yang ‘mudah bernapas’, seperti berbahan katun atau kain, untuk mengurangi kelembapan dan ketidaknyamanan.
- Jangan menggunakan tampon untuk mengeluarkan cairan.
- Cuci dengan sabun yang lembut dan air hangat ketika mandi.
- Rutin menjaga kebersihan bagian intim dengan pembersih yang lembut, hindari sabun yang dapat menyebabkan iritasi.
- Perbanyak konsumsi yogurt dalam konsumsi sehari-hari untuk meningkatkan jumlah bakteri baik.
Langkah lainnya untuk mengatasi sekaligus mencegah masalah ini sebelum terjadi kembali adalah dengan mengonsumsi beberapa makanan sehat. Contohnya, sayur dan buah segar, berbagai sumber protein, serta karbohidrat kompleks. Perlu juga mengurangi asupan gula olahan, terlebih jika keputihan sedang banyak-banyaknya.
Selain itu, keputihan yang parah bisa menjadi pertanda jika ada masalah di dalam tubuh. Maka dari itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kesehatan tubuh. Dengan begitu, dokter juga bisa menentukan penanganan yang tepat terkait konsumsi obat atau perubahan kebiasaan.
Waktu yang Tepat untuk Menemui Dokter Terkait Keputihan
Keputihan saat hamil tidak perlu dikhawatirkan selama tidak berbau dan tidak menyebabkan iritasi. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat wanita hamil perlu mendapatkan pemeriksaan, seperti:
- Keputihan disertai dengan sensasi terbakar.
- Terasa nyeri saat berhubungan seksual.
- Buang air kecil dengan perasaan sakit.
- Nyeri panggul atau perut di bagian bawah.
- Jumlah keputihan terus bertambah banyak.
- Berbau busuk.
- Terasa gatal.
- Cairan yang keluar kental.
Sekarang ibu tahu beberapa cara untuk mengatasi keputihan agar tetap terasa nyaman dan tidak mengganggu aktivitas. Pastikan untuk melakukan semua hal yang telah disebutkan agar kehamilan tetap nyaman. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, sebab infeksi bakteri pada area kelamin bisa saja terbawa ke kandungan.
Apabila ibu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, pemesanan pada rumah sakit rekanan Halodoc bisa dilakukan melalui smartphone di tangan. Maka dari itu, segera download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan. Dengan begitu, kemudahan akses kesehatan bisa didapatkan kapan dan dimana saja!