6 Cara Mendeteksi Dini Asma pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Juli 2020
6 Cara Mendeteksi Dini Asma pada Anak6 Cara Mendeteksi Dini Asma pada Anak

Halodoc, Jakarta – Anak-anak memiliki risiko mengembangkan penyakit asma. Kabar buruknya, asma pada anak bisa menjadi kondisi yang sulit untuk dideteksi. Sebab, anak-anak mungkin akan kesulitan untuk menyampaikan gejala yang dirasakan sehingga proses diagnosis menjadi lambat. Selain itu, asma pada anak-anak memiliki spesifikasi yang perlu ditangani secara berbeda. 

Perbedaan cara menangani asma pada anak dibedakan tergantung pada tingkat keparahan dan usia anak. Tak hanya itu, gejala asma yang muncul pada anak mungkin juga tidak sama. Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini bisa bervariasi dari kekambuhan asma yang muncul, bahkan pada anak yang sama. Lantas, bagaimana cara untuk mendeteksi dini asma pada anak? 

Baca juga: Ketahui Ciri-Ciri Asma pada Anak yang Sering Diabaikan

Gejala Asma pada Anak

Salah satu cara untuk mendiagnosis penyakit tertentu adalah dengan mengamati gejala yang muncul. Hal itu juga berlaku pada penyakit asma. Sayangnya, asma pada anak seringkali ditandai dengan gejala penyakit yang berbeda sehingga sulit untuk dideteksi. Namun, secara umum ada gejala-gejala yang bisa diamati yang mungkin merupakan tanda penyakit ini, di antaranya: 

  1. Batuk berkepanjangan. Asma bisa ditandai dengan batuk yang tidak kunjung sembuh dan menetap dalam waktu panjang. 
  2. Kesulitan bernapas. Ibu bisa memperhatikan cara bernapas anak. Jika Si Kecil menunjukkan gejala sulit bernapas, misalnya saat makan atau menyusu, bisa jadi itu tanda penyakit asma. Segera bawa anak ke rumah sakit jika sesak napas disertai dengan kulit tampak biru dan tubuh lemas. 
  3. Mudah lelah dan tidak semangat saat beraktivitas. Asma bisa menyebabkan anak tampak kurang bertenaga, mudah lelah, serta sering mengeluh lemas. 
  4. Napas tidak normal, yaitu menjadi lebih pendek dan cepat. 
  5. Mengeluhkan nyeri pada area dada. Hal ini terjadi karena otot leher dan dada mengencang. 
  6. Bronkitis. Waspadai kondisi ini, sebab bronkitis yang berulang bisa menjadi pertanda asma pada balita.

Hingga kini, belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab pasti asma pada anak. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi pemicunya, mulai dari faktor genetik, bawaan lahir, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, udara dingin, kelelahan, infeksi saluran pernapasan yang terjadi berulang-ulang dan bersifat parah, serta terpapar polusi udara. Asma pada anak, terutama bayi, adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele. 

Pada beberapa kondisi, asma pada anak mungkin akan menunjukkan gejala yang lebih parah. Kondisi ini bisa saja menyebabkan anak kesulitan bernapas atau napas yang terengah-engah. Kondisi ini juga bisa menyebabkan napas menjadi sangat cepat dan mengganggu kemampuan anak dalam mengatur napas dan berbicara. Kondisi ini menyebabkan anak berbicara dengan terbata-bata. 

Baca juga: 6 Penyebab & Atasi Asma Pada Anak

Jangan sepelekan gejala kelainan napas pada anak, bisa jadi itu adalah tanda penyakit yang lebih berbahaya. Asma pada anak juga sebaiknya segera ditangani agar tidak menimbulkan hal yang lebih parah. Jika ditangani dengan tepat, anak-anak akan lebih memiliki kemampuan untuk mengenali kondisinya dan mencegah gejala sesak napas terlalu sering muncul dan mengganggu. 

Cari tahu lebih lanjut seputar asma pada anak dan bagaimana cara mendiagnosisnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Asthma.
Web MD. Diakses pada 2020. Asthma in Children and Infants.
Medicine Net. Diakses pada 2020. Asthma in Children.