5 Tips Sederhana Mencegah Bradikardia
Halodoc, Jakarta - Kamu harus berhati-hati jika kamu merasa pusing, nyeri pada dada, sesak napas, warna kulit berubah pucat, dan pingsan. Karena kondisi-kondisi tersebut merupakan gejala-gejala awal dari bradikardia. Apa itu bradikardia? Yuk, simak penjelasan selengkapnya tentang penyakit bradikardia berikut ini!
Baca juga: Bradikardia, Gangguan Kesehatan di Usia Senja
Apa Itu Bradikardia?
Bradikardia merupakan suatu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari biasanya. Melambatnya detak jantung seseorang juga umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, hati-hati jika melambatnya detak jantung sering terjadi, dan disertai dengan gangguan irama jantung. Kondisi tersebut akan berdampak pada organ dan jaringan tubuh lain karena tidak tercukupi pasokan darah.
Detak jantung setiap orang berbeda-beda, tergantung usia. Berikut ini merupakan detak jantung normal seseorang berdasarkan usianya:
-
Bayi kurang dari 1 tahun: 100-160 kali detak dalam satu menit.
-
Anak-anak usia 10-12 tahun: 80-110 kali detak dalam satu menit.
-
Dewasa: 60-100 kali detak dalam satu menit.
Gejala Bradikardia
Umumnya, melambatnya detak jantung tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, gejala baru akan muncul setelah adanya gangguan pada organ dan jaringan tubuh lain, yang diakibatkan oleh tidak terpenuhinya pasokan darah ke organ tersebut. Berikut ini beberapa gejala yang akan muncul, antara lain:
-
Sesak napas.
-
Pusing.
-
Pingsan.
-
Nyeri pada dada.
-
Mudah kelelahan.
-
Merasa kebingungan.
-
Warna kulit berubah menjadi kebiruan (Sianosis).
-
Gangguan pada penglihatan.
-
Sakit kepala.
-
Perut terasa nyeri.
-
Lemas.
-
Sakit pada rahang atau lengan.
Baca juga: Bukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Rentan Gangguan Jantung Bradikardia Ini
Penyebab Penyakit Bradikardia
Ada beberapa hal yang menjadi faktor pemicu terjadinya penyakit bradikardia, antara lain:
-
Kerusakan jaringan jantung, yang disebabkan oleh beberapa jenis penyakit jantung sekaligus. Misalnya seperti serangan jantung, gagal jantung kongestif, ataupun kelainan jantung bawaan.
-
Kebiasaan mengonsumsi obat penenang dalam jumlah berlebihan.
-
Kebiasaan mengonsumsi alkohol maupun merokok secara berlebihan.
-
Faktor usia. Penyakit bradikardia ini sering kali dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut.
-
Mengalami stres ataupun merasa cemas berlebih.
-
Mengalami penyakit menular lainnya, seperti demam reumatik, difteri, maupun penyakit lyme.
-
Mengalami cedera kepala, baik dalam taraf ringan maupun parah.
-
Terdapat beberapa kondisi yang memperlambat penyaluran impuls listrik ke jantung, seperti hipotiroid ataupun hipernatremia. Yaitu keadaan ketika kadar natrium dalam tubuh kita lebih rendah daripada batas normal.
-
Terjadinya komplikasi saat dilakukan operasi jantung, seperti gangguan ginjal ataupun stroke, terjadinya infeksi kuman pada luka di bagian jantung atau bahkan seluruh tubuh, ataupun adanya masalah pada bagian sumsum tulang belakang.
-
Terjadinya penumpukan zat besi dalam organ yang berasal dari makanan. Kandungan zat besi ini akan tersimpan dalam berbagai organ tertentu dalam tubuh, seperti hati, pankreas, maupun jantung.
Tips Mencegah Penyakit Bradikardia
Pencegahan penyakit bradikardia dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti:
-
Menjaga tingkat tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal. Hal ini dapat kamu lakukan dengan cara mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.
-
Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
-
Berolahraga dan jalani diet yang sehat.
-
Jaga berat badan agar tetap ideal.
-
Hindari stres dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai di tengah padatnya aktivitas harian kamu.
Baca juga: Konsumsi Obat Bisa Sebabkan Bradikardia
Jika kamu atau keluarga terdekat kamu menemukan gejala-gejala penyakit bradikardia, kamu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Atau kamu ingin berdiskusi dengan dokter ahli seputar masalah kesehatan kamu? Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc, lho. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan kamu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan