5 Terapi untuk Perkembangan Anak dengan Spina Bifida
Halodoc, Jakarta – Spina bifida merupakan cacat lahir, sehingga dikhawatirkan bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Kondisi ini terjadi karena ada gangguan pada pembentukan tabung saraf selama bayi berada di dalam kandungan. Alhasil, muncul celah pada ruas tulang belakang. Lantas, apa saja terapi yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan anak yang mengalami spina bifida?
Perlu diketahui, sistem saraf berkembang dari piringan sel di sepanjang punggung embrio. Perkembangan bagian ini terus berlanjut seiring waktu. Pada bulan pertama kehamilan, ujung-ujung piringan melengkung, menutup, lalu membentuk tabung saraf. Nantinya, tabung saraf inilah yang akan berkembang menjadi otak dan sistem saraf di tulang belakang.
Baca juga: 3 Jenis Spina Bifida yang Perlu Diketahui
Terapi untuk Menunjang Anak dengan Spina Bifida
Spina bifida bisa muncul akibat terganggunya proses pembentukan saraf tabung tersebut. Kondisi yang merupakan jenis cacat tabung paling umum ini ditandai dengan beberapa ruas tulang belakang janin tidak menutup sempurna. Hal itu kemudian menciptakan celah. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab cacat ini bisa terjadi.
Anak yang lahir dengan spina bifida bisa saja mengalami masalah pada perkembangan, tergantung pada tingkat keparahan kelainan saraf. Namun, ada beberapa terapi dan cara pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantu memaksimalkan perkembangan anak dengan spina bifida, di antaranya:
1.Manajemen Buang Air
Salah satu kondisi yang bisa muncul akibat spina bifida pada anak adalah gangguan fungsi kontrol kandung kemih. Nah, salah satu terapi yang bisa dilakukan pada anak adalah manajemen buang air besar dan buang air kecil. Salah satu caranya adalah dengan pemasangan kateter urine sementara, membuat lubang pada kandung kemih (vesikostomi), atau pemasangan kateter urine tetap.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan pada kemampuan mengatur buka-tutup anus. Alhasil, anak dengan spina bifida mungkin tidak dapat merasakan sensasi ingin buang air besar. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami konstipasi. Maka dari itu, perlu dilakukan terapi untuk membantu mengatasi masalah ini.
Baca juga: 6 Faktor ini Bisa Jadi Penyebab Spina Bifida
2.Bracing dan Orthotics
Terapi penggunaan bracing dan orthotics juga bisa dilakukan, tujuannya untuk membantu anak memaksimalkan fungsi ototnya. Hal ini bisa membantu anak berjalan dan beraktivitas.
3.Terapi Fisik
Pengidap spina bifida juga disarankan untuk melakukan terapi fisik. Hal ini penting untuk membantu anak mencapai target perkembangan motorik kasar. Jenis terapi ini bisa membantu bayi mengontrol kepala, mengembangkan kemampuan berjalan anak, serta melatih anak untuk lebih lancar menggunakan kursi roda dalam beraktivitas.
4.Terapi Okupasi
Selain motorik kasar, fungsi motorik halus anak juga bisa terganggu. Kondisi ini bisa menyebabkan anak kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Terapi okupasi dilakukan untuk membantu anak mencapai fungsi tubuh bagian atas agar lebih stabil.
5.Terapi Rekreasional dan Olahraga
Rekreasi dan berolahraga juga bisa dilakukan. Terapi ini bisa membantu anak lebih terlibat dalam interaksi sosial, mengontrol berat badan, dan menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, beragam terapi ini juga dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup anak yang memiliki gangguan spina bifida.
Baca juga: Pentingnya Asupan Asam Folat untuk Mencegah Spina Bifida
Cari tahu lebih lanjut seputar spina bifida dan apa saja terapi yang bisa dilakukan dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Spina bifida.
Very Well. Diakses pada 2020. Caring for a Child With Spina Bifida.
Medscape. Diakses pada 2020. Spina Bifida Treatment & Management.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan